Virus Corona di Samarinda
Kisah Wahyu Hidayat Jadi Tim Evakuasi BPBD Samarinda, Ketika Orang Jauhi Covid-19 Kami Mendekat
Wahyu Hidayat, pria berusia 41 tahun ini merupakan satu dari delapan personel Tim Evakuasi BPBD Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - "Sementara orang lain takut dan menjauh, kami justru mendekat. Makanya kami selalu berpesan agar masyarakat ikut serta patuh dalam menerapkan protokol kesehatan."
Itulah yang diungkapkan Wahyu Hidayat, pria berusia 41 tahun ini merupakan satu dari delapan personel Tim Evakuasi BPBD Kota Samarinda, Kalimantan Timur atau yang biasa disebut E - Team.
Tugas E-Team yakni melakukan penjemputan, serta memakamkan jenazah pasien covid-19 dengan standar dan prosedur pemakaman covid-19.
Tidak hanya itu saja, tidak jarang E - Team juga melakukan penyemprotan disinfektan, serta melakukan himbauan ke masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan.
Baca Juga:Setelah Klaim Surabaya Zona Hijau Covid-19, Risma Didemo Ratusan Massa, Minta THM Dibuka Lagi
Baca Juga:Bilik Sterilisasi Roda 4 Rp 500 Juta Jadi Perbincangan, Kadinkes PPU Sebut Upaya Pencegahan Covid-19
Kepada Tribunkaltim.co, Wahyu mengaku sama sekali tidak ada keraguan ketika memutuskan bergabung dengan Tim Evakuasi yang dikomandoi langsung oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Samarinda, Ifran.
Pria satu anak itu pun sudah mengerti dan paham mengenai resiko tugas yang akan diembannya. Resiko tertular virus mematikan asal China tersebut sudah sangat dipahaminya. Namun, dirinya tetap mengiyakan untuk bergabung dalam Tim Evakuasi.
Panggilan jiwa, serta dukungan dari orang-orang terdekatnya jadi alasan utama dirinya bersedia mengambil tugas yang cukup berat tersebut.
Berbekal kemampuannya di bidang rescue dan kedaruratan, Wahyu mantap menerima tantangan tersebut.
"Awal mulanya saya hanya ikut serta membantu menjemput PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan lakukan pemakaman. Karena hal ini perlu penanganan yang berbeda, akhirnya dibentuklah E-Team ini yang dipelopori oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik, pak Ifran, dan sampai sekarang kami masih bertugas," ucapnya, Senin (3/8/2020).
Sebelum bergabung dengan E-Team, Wahyu merupakan anggota LSM relawan Rescue Teknik Mandiri (RTM).
Pengalamannya sebagai relawan yang kerap ikut serta dalam upaya pencarian, evakuasi dan kedaruratan menjadi modalnya agar bisa turut serta dalam penanganan covid-19 di Kota Tepian.
"Ya, sebelumnya saya pernah ikut serta dalam operasi tanggap darurat, di tingkat lokal dan nasional. Tapi, dalam hal covid-19, ini merupakan kali pertama dan memang cukup berbeda penanganannya," jelasnya.
Wahyu menuturkan, angka kematian yang berkaitan dengan covid-19 di Samarinda akhir-akhir ini alami peningkatan.