News Video
NEWS VIDEO Kakek Gaul di Samarinda ditemukan Tewas, Dikenal Ramah dengan Warga
Sementara itu, warga sekitar mengenal korban dengan sebutan kakek gaul, karena selama ini korban kerap bergaul dengan para pemuda di kawasan tersebut.
Penulis: Christoper Desmawangga |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penemuan jenazah kembali terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur.
Kali ini warga Jalan M Said, Kecamatan Sungai Kunjang dibuat heboh dengan telah tewasnya seorang pria berusia lanjut.
Penemuan tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 Wita, Selasa (4/8/2020) siang tadi disalah satu bangsal, Gang Polewali 10 C, RT 46.
Korban diketahui bernama Hamid Han (62), ditemukan sudah tidak bernyawa di ruang depan bangsalan tempat tinggalnya.
Saat itu, tetangga sebelah bangsal korban hendak mengecek air, karena air di bangsalnya tidak mengalir.
Ketika ditanyakan ke korban, tidak ada respon dari korban dan akhirnya tetangganya tersebut mengecek ke bangsalan korban.
"Tetangganya ini mau cek air, lalu ke tempat korban, dan ditemukanlah korban terletang di ruangan depan," ucap Ahmad S (59), Ketua RT 46, Selasa (4/8/2020).
Masih dirinya menjelaskan, selama ini korban diketahui hanya hidup sebatang kara di Samarinda.
Korban kurang lebih sudah lima tahun terakhir tinggal di bangsalan tersebut.
Selama ini korban diketahui pernah bekerja sebagai sopir tangki BBM dan hingga akhir hayatnya korban hanya bertugas menjaga bangsalan milik keluarganya.
"Dulu sopir, sekarang ini dia (korban) hanya jaga bangsal ini, bangsal ini punya keluarganya. Selama ini tidak pernah cerita tentang keluarganya, kami di sini tahunya dia masih bujangan," jelasnya.
Sebelum ditemukan sudah tidak bernyawa, Senin (3/8/2020) malam kemarin korban masih terlihat beraktivitas.
Bahkan, pada sore harinya korban sempat membeli gorengan untuk dimakan bersama-sama dengan warga lainnya.
"Sore masih ketemu saya, saat itu dia beli sanggar, lalu makan bersama warga lainnya. Selama ngumpul sama warga, tidak pernah dia ngeluh sakit atau terlihat sakit," ungkapnya.
Sementara itu, warga sekitar mengenal korban dengan sebutan kakek gaul, karena selama ini korban kerap bergaul dengan para pemuda di kawasan tersebut.