News Video

NEWS VIDEO Hancurkan Lumbung Pangan, Ledakan di Lebanon Berpotensi Sebabkan Kelaparan

Ledakan besar di pelabuhan Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) menewaskan lebih dari 100 orang dan mengakibatkan ribuan orang lainnya luka-luka.

Editor: Wahyu Triono

Sebagaimana diketahui, ledakan kemarin malam menghancurkan pelabuhan terbesar di negara tersebut, termasuk silo yang menjadi penyimpanan cadangan gandum nasional.

Lebanon mengimpor hingga 80 persen kebutuhan pangannya, terutama gandum lunak yang diimpor untuk membuat roti pipih Arab.

Menurut perusahaan perdagangan, Mena Commodities, sekitar 85 persen dari biji-bijian untuk makanan disimpan di dalam fasilitas yang turut hancur pada ledakan tersebut. 

Bahkan, gandum-gandum yang selamat dari ledakan ini tetap tidak dapat dimakan.

Kondisi ini dimungkinkan disebabkan oleh tumpukan bahan kimia pada pupuk di tempat itu.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah ledakan, Direktur Negara untuk Save the Children di Lebanon, Jad Sakr, menyebut bahwa insiden ini seharusnya tidak terjadi di waktu yang sudah buruk ini.

"Peristiwa ini semakin menjadi pukulan bagi masyarakat yang telah menderita karena dampak krisis Covid-19," kata Sakr.

Pelabuhan utama Beirut kini benar-benar hancur.

Padahal, tempat ini bersifat sangat vital untuk tempat dimana makanan, gandum, dan bahan bakar yang diimpor ke Lebanon.

"Para keluarga akan dengan cepat merasakan kekurangan kebutuhan pokok sebagai akibat dari tragedi ini," tambah Sakr.

Rencana impor

Merespons kondisi ini, Menteri Ekonomi Lebanon, Raoul Nehme mengatakan bahwa negara akan mengimpor gandum untuk mencukupi kebutuhan nasional.

Pasalnya, gandum-gandum yang tersimpan di pelabuhan sudah tidak dapat diolah lagi.

Kementerian juga menyebut bahwa pihaknya belum menemukan 7 pegawainya di lumbung kawasan pelabuhan saat kejadian itu. 

Namun, mengutip Reuters, Rabu (5/8/2020), Nehme menyebut bahwa saat ini negara masih memiliki pasokan gandum yang cukup hingga impor dapat dilakukan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved