Liga Inggris

Intip Kehebatan Pierre-Emile Hojbjerg, Eks Anak Buah Pep Guardiola, Direkrut Mourinho ke Tottenham

Intip kehebatan Pierre-Emile Hojbjerg, eks anak buah Pep Guardiola, berhasil direkrut Jose Mourinho ke Tottenham di bursa transfer musim panas

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Twitter / @SpursOfficial
Pemain baru Tottenham, Pierre-Emile Hojbjerg 

TRIBUNKALTIM.CO - Intip kehebatan Pierre-Emile Hojbjerg, eks anak buah Pep Guardiola, berhasil direkrut Jose Mourinho ke Tottenham di bursa transfer musim panas.

Menyambut Liga Inggris 2020/2021, Jose Mourinho berhasil merampungkan rekrutan anyar di Tottenham Hotspur.

Pemain pertama yang berhasil direrkut Jose Mourinho ke Tottenham di bursa transfer musim panas ini adalah Pierre-Emile Hojbjerg.

Gelandang berkebangsaan Denmark itu direkrut Tottenham dari klub Liga Inggris lainnya, Southampton.

Berita transfer pemain pada Rabu (12/8/2020) lewat tengah malam WIB dihiasi kabar Tottenham Hotspur meresmikan pembelian Pierre-Emile Hojbjerg.

Hasil Liga Europa, Eks AC Milan Bawa Sevilla Kalahkan Wolverhampton, Hadapi Man United di Semifinal

Setelah Dikecewakan Inter Milan, Kini Barcelona Terancam Gigit Jari Gara-gara Tottenham Hotspur

Jadwal Liga Champions Barcelona vs Bayern, Atalanta vs PSG, Man City vs Lyon, Atletico vs RB Leipzig

Gelandang Denmark berusia 25 tahun itu menjadi pemain pertama yang didatangkan pelatih Jose Mourinho jelang musim 2020-2021.

Pierre-Emile Hojbjerg diakuisisi dari Southampton dengan nilai transfer diperkirakan 15 juta pounds.

Kabarnya, nilai tersebut disepakati setelah bos besar Tottenham, Daniel Levy, melobi alot Southampton, yang membanderol Pierre-Emile Hojbjerg awalnya 25 juta pounds.

Pada saat berbarengan, dalam deal terpisah, Tottenham melepas bek sayap Kyle Walker-Peters ke Southampton dengan harga 12 juta pounds.

Jadi, dari dua transaksi yang terjadi hari ini, Levy di atas kertas cuma mengeluarkan 3 juta pounds buat mengamankan jasa Pierre-Emile Hojbjerg.

Sosok disebut-sebut sebagai gelandang tipe pekerja keras yang diidamkan Jose Mourinho di Tottenham.

Bekalnya dapat dipercaya karena Pierre-Emile Hojbjerg merupakan anak didik Pep Guardiola sewaktu di Bayern Muenchen.

Diketahui Pierre-Emile Hojbjerg merupakan jebolan tim reserve Bayern yang mendapatkan promosi ke tim utama pada 2012-2013.

Kala menukangi raksasa Bundesliga itu, Pep Guardiola pernah menyebut Pierre-Emile Hojbjerg "Sergio Busquets-nya Bayern".

Kualitas seperti itulah yang mungkin diharapkan Jose Mourinho dari Pierre-Emile Hojbjerg.

Menghadapi persaingan sengit di usia masih sangat muda, Pierre-Emile Hojbjerg meninggalkan Bayern pada 2016 dengan koleksi cuma 17 partai di Bundesliga.

Pierre-Emile Hojbjerg dan Pep Guardiola saat masih di Bayern Muenchen
Pierre-Emile Hojbjerg dan Pep Guardiola saat masih di Bayern Muenchen (hitc.com)

Kabar Duka dari Pelatih Man City, Ibu Pep Guardiola Meninggal Dunia Akibat Virus Corona

Ia bergabung dengan Southampton dan meroketkan namanya di Premier League.

Bersama Soton, pengidola Zinedine Zidane itu mengecap 109 penampilan di Liga Inggris dengan torehan 4 gol.

Kini Pierre-Emile Hojbjerg tak sabar menatap petualangan baru dalam polesan pelatih kaliber top lainnya, Jose Mourinho.

"Saya pikir ada masa depan fantastis untuk klub ini dan saya sangat ingin menjadi bagian dari itu," ucap Pierre-Emile Hojbjerg, dikutip BolaSport.com dari Twitter resmi klub.

Intip kehebatan gelandang asal Denmark ini: 

Kabar Buruk Inter Milan Setelah Lolos ke Semifinal Liga Europa, Alexis Sanchez Terancam Absen

Jose Mourinho kehilangan sentuhan ajaib

Mantan anak asuh Jose Mourinho, Ricardo Carvalho, memberikan pembelaan untuk mantan pelatihnya seiring muncul anggapan sentuhan ajaib The Special One telah berkurang.

Nama Jose Mourinho sempat disegani dalam dunia sepak bola lantaran kesuksesannya sebagai pelatih.

Klub-klub seperti Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid pernah merasakan sentuhan ajaib ketika dilatih Jose Mourinho.

Berbagai gelar bergengsi pun diraih oleh klub-klub tersebut semasa diarsiteki oleh Jose Mourinho.

Prestasi paling hebat The Special One adalah ketika sukses mengantar Inter Milan meraih treble winner pada musim 2009-2010.

Di sisi lain, Jose Mourinho pun sudah ditahbiskan sebagai pelatih terbaik di dunia sebanyak empat kali.

Namun, ketenarannya perlahan mulai pudar sejak membesut Manchester United.

Selama 2,5 tahun melatih Manchester United, Jose Mourinho gagal mempersembahkan gelar juara Liga Inggris.

Bersama pasukan Setan Merah, pelatih asal Portugal tersebut hanya sanggup memberikan masing-masing satu gelar Piala Liga Inggris, Community Shield, dan trofi Liga Europa pada musim 2016-2017.

Pada akhirnya di bulan Desember 2018, Jose Mourinho didepak dari kursi pelatih setelah tampil buruk di Liga Inggris musim 2018-2019.

Setelah sempat menganggur nyaris selama satu tahun, Jose Mourinho kembali ke Inggris guna menjalani peran sebagai juru taktik Tottenham Hotspur.

Tottenham Hotspur yang sempat terpuruk di liga musim 2019-2020 perlahan tapi pasti mulai membaik berkat sentuhan The Special One.

Meski demikian, Tottenham gagal menjadi klub papan atas Liga Inggris setelah hanya mengakhiri komptetisi dengan bertengger di urutan keenam.

Baru-baru ini surat kabar ternama yang berbasis Prancis, L'Equipe, meluncurkan daftar nama pelatih terbaik dunia.

Namun, L'Equipe rupanya tidak menyertakan nama Mourinho di dalamnya.

Pihak L'Equipe menganggap Jose Murinho telah kehilangan sentuhan ajaibnya sebagai pelatih dilihat dari kiprahnya bersama beberapa klub terakhir.

Kondisi tersebut rupanya mendapatkan atensi dari mantan anak asuh Jose Mourinho, Ricardo Carvalho.

Ricardo Carvalho, yang pernah ditangani Jose Mourinho sewaktu bermain di Chelsea dan Real Madrid, memberikan pembelaannya terkait status sang mantan pelatih.

Carvalho menilai kemampuan Jose Mourinho tidak menurun melainkan para pemain saat ini memiliki kuasa yang lebih besar dalam sebuah klub.

"Umm.. tidak juga, saya rasa dia tidak kehilangan kualitasnya," kata Carvalho dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.

"Saya pikir sepak bola sekarang sangat berbeda.

Para pemain sudah berubah dan mereka memiliki kekuasaan yang besar."

"Para pemain mengubah perilaku mereka dan Jose Mourinho sekarang harus menerima bahwa memang begitulah situasinya saat ini."

"Kadang-kadang permasalahan datang dari para pemain karena mereka tidak menerima Jose Mourinho.

Dia memang seperti itu karena dia ingin membuat pencapaian dan ingin memenangi banyak trofi.

Anda harus menerima cara Jose Mourinho bekerja."

"Jadi saya pikir dia tahu caranya dan dia juga sukses setiap musim.

Saya pikir ini cuma pertanyaan soal waktu dan kemudian dia akan mendapatkan banyak kemenangan," tutur mantan bek timnas Portugal yang kini menjadi asisten pelatih Olympique Marseille tersebut.

(*)

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul "RESMI - Tottenham Rekrut Pierre-Emile Hojbjerg, Eks Anak Didik Pep Guardiola," https://www.bolasport.com/read/312286313/resmi-tottenham-rekrut-pierre-emile-hojbjerg-eks-anak-didik-pep-guardiola.
Editor : Beri Bagja
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved