News Video
NEWS VIDEO Soal Kelangkaan BBM di Krayan Nunukan, Ketua DPP Persekutuan Dayak Lundayeh Angkat Bicara
Harga melambung tinggi ini, disebutkan Florita, karena tidak ada pembanding kebutuhan barang pokok yang didatangkan dari dalam negri.
Solar memang menjadi primadona di daerah tersebut.
Sebab, bahan bakar inilah yang biasa digunakan untuk modal bekerja.
Tingginya harga BBM-pun memicu kenaikan harga kebutuhan barang pokok di daetah perbatasan dan pedalaman ini.
Mengambil contoh gula pasir. Benda yang biasa dicampur dengan kopi ini, saat ini dihargai senilai Rp 40 ribu/kilogram.
Begitupula dengan harga kebutuhan pokok lainnya. Sari Florita (30), warga Krayan mengungkapkan, berhentinya pasokan BBM dari Malaysia ke Indonesia memicu kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Semua naik, Mas. Harga gula pasir sekarang Rp 40 ribu. Belum lagi harga pokok lainnya. Ini gara-gara BBM Malaysia nda masuk ke Krayan lagi,” ujarnya menceritakan kepada TribunKaltim.co, pada Senin (17/8/2020).
Harga melambung tinggi ini, disebutkan Florita, karena tidak ada pembanding kebutuhan barang pokok yang didatangkan dari dalam negri.
Hampir seluruh kebutuhan pokok, diungkapkan lagi olehnya, berasal dari Malaysia.
Sehingga, satu-satunya harapan masyarakat di sana bergantung pada distribusi barang negara berjuluk Jitan tersebut.
“Mau tidak mau, suka atau tidak suka kita membeli harga mahal itu. Kan mau masuk ke sini (Krayan) sulit. Jadi, semua harga barang mahal,” sebutnya.
Florita mengharapkan, agar pemerintah segera turun tangan atas persoalan ini. Sebab, ditambah persoalan pandemi Covid-19 atau virus Corona di belahan dunia saat ini, Krayan pun mendapat imbasnya.
“Jelas saja pendapatan warga di sini berkurang selama wabah virus Corona ini. Ditambah, harga seluruh kebutuhan barang pokok mahal. Tambah menderitalah kami,” imbuhnya.
“Kami mengharapkan, pemerintah segera bertindak. Kasihan masyarakat di sini hidup dengan kondisi seperti ini. Daya beli masyarakat semakin terbatas. Mohon, pemerintah turun tangan segera,” lanjutnya mengharap. (ink)
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Purnomo Susanto
IKUTI >> News Video
IKUTI >> News Video