Optimistis Target PAD Kota Balikpapan Tercapai di Akhir Tahun, IMB Lampaui Perkiraan Berkat RDMP

PAD menjadi salah satu yang terdampak besar dari pandemi Covid-19. Adanya penyebaran virus ini membuat sejumlah sektor jasa dan hiburan terhenti

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Ilustrasi proyek RDMP Balikpapan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Pendapatan asli daerah atau PAD menjadi salah satu yang terdampak besar dari pandemi Covid-19. Adanya penyebaran virus ini membuat sejumlah sektor jasa dan hiburan terhenti.

Pukulan cukup telak untuk Kota Minyak sebagai kota yang mengandalkan dua industri tersebut.
Berdasarkan catatan Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah atau BPPDRD Balikpapan, capaian pajak baru sebesar Rp 206 miliar di awal Agustus lalu.

“Padahal harusnya realisasi masuk triwulan III sudah Rp 350 miliar, kalau dalam kondisi normal,” kata Kepala BPPDRD Balikpapan Haemusri Umar.

Ia menjelaskan, PAD paling besar berasal dari kontribusi pajak daerah. Terhitung hingga pertengahan tahun, realisasi pajak daerah sebesar Rp 206 miliar dan retribusi pajak menyumbang sekitar Rp 23 miliar.

“Dari total PAD, kontribusi dari pajak daerah sekitar 72 persen,” tuturnya. 

Baca juga; Pendaftaran Bacalon Pilkada Makin Dekat, KPU Balikpapan Bakal Sosialisasi Syarat Pencalonan

Baca juga; Nasib Jerinx, Penangguhan Penahanan Ditolak Polda Bali, Khawatir Drummer Superman Is Dead Begini

Haemusri Umar berharap, setidaknya hingga akhir tahun nanti, capaian PAD sesuai dengan target yang telah ditetapkan setelah refocusing.

Adapun target pajak daerah sebelumnya sebesar Rp 511 miliar.Kemudian mengalami perubahan menjadi Rp 257 miliar.

Haemusri Umar optimistis, bahwasannya tersisa lima bulan lagi angka target itu bisa tercapai.
Sedangkan dari sisi retribusi juga sudah berjalan. Terutama yang memiliki capaian paling bagus dari izin mendirikan bangunan ( IMB).

“IMB sudah pecah rekor melebihi target dari Rp 9 miliar sudah mencapai Rp 13 miliar karena ada proyek RDMP,” ungkap Haemusri Umar.

Diakui Haemusri, pandemi Covid-19 jelas berdampak langsung terhadap PAD yang bisa dicapai. Akibatnya Pemkot Balikpapan harus mengevaluasi target PAD.

“Target PAD berkurang sekitar 50 persen setelah refocusing,” imbuhnya.

Menurut Haemusri Umar, sektor yang bisa dikejar untuk menggenjot PAD tetap dari industri jasa dan hiburan. Mengingat selama ini Balikpapan memang mengandalkan industri tersebut.

“Harapan kita sektor yang dominan hotel, restoran, dan hiburan. Kota kita PAD paling besar dari situ," tutupnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved