Liga Italia
Ralf Rangnick Lempar Sindiran ke AC Milan, Singgung Zlatan Ibrahimovic hingga Puji Atalanta
Eks Direktur Teknik RB Leipzig, Ralf Rangnick melempar sindiran ke AC Milan, singgung Zlatan Ibrahimovic hingga puji Atalanta.
TRIBUNKALTIM.CO - Eks Direktur Teknik RB Leipzig, Ralf Rangnick melempar sindiran ke AC Milan, singgung Zlatan Ibrahimovic hingga puji Atalanta.
Sempat digadang-gadang bakal ke AC Milan sebagai pelatih sekaligus Direktur Teknik, Ralf Rangnick nyatanya tak kunjung resmi berlabuh menuju klub Liga Italia Serie A tersebut.
Pasalnya AC Milan memutuskan tetap mempertahankan Stefano Pioli yang telah menjalankan tugas apik musim lalu.
• Fakta Menarik Bayern Munchen ke Final UCL, Samai Rekor AC Milan, Peluang Lewandowski Salip Ronaldo
• Stefano Pioli Percaya Diri AC Milan Tak Butuh Datangkan Banyak Pemain Baru, Tapi Ini Syaratnya
• Terkikisnya Dominasi Pemain Lokal Italia, Bikin AC Milan Semakin Mirip Inter Milan
Kini Ralf Rangnick muncul dengan pernyataan kontroversi yang menyindir AC Milan.
Ralf Rangnick nampaknya belum benar-benar bisa move on dari kenyataan pahit bahwa dirinya urung menjadi pelatih klub raksasa Liga Italia, AC Milan.
Nama Ralf Rangnick sebelumnya memang santer akan menjadi bagian AC Milan di musim depan.
Pria asal Jerman itu diproyeksikan akan menggantikan posisi Stefano Pioli untuk menjadi Allenatore (pelatih).
Namun dewi fortuna nampaknya belum berpihak kepada Ralf Rangnick.
Manajemen Rossoneri memilih untuk mempertahankan Stefano Pioli dan urung mengontrak dirinya.
Kenyataan itu yang membuat Ralf Rangnick nampaknya belum benar-benar bisa move on dari AC Milan.
Rangnick pun kembali sedikit menceritakan bagaimana dirinya dihubungi oleh AC Milan dan ditawari untuk menjadi pelatih di sana.
"Saya pertama kali dihubungi pada akhir Oktober, ketika tim itu terpaut tiga poin dari zona degradasi," ucap Ralf Rangnick seperti yang dikutip dari laman Football Italia.
Namun kenyataan itu urung terjadi setelah Stefano pioli secara mengejutkan mampu memberikan magisnya.
Bersama Stegano Pioli semenjak restart Liga Itaalia, AC Milan tak terkalahkan sama sekali hingg akhir musim.
Tercatata dari 12 pertandingan di Liga Italia, Rossoneri mampu membukukan sembilan kemenangan dan tiga hasil imbang
Torehan itu sudah cukup bagi manajemen AC Milan untuk meyakinkan bahwa mempertahankan Stefano Pioli saat itu adalah keputusan yang tepat.
Ralf Rangnick pun menyadari bahwa kedatangan dirinya untuk bergabung ke AC Milan bukanlah suatu keputusan yang tepat jika dilihat dari tren permainan dari klub kota Milan itu bersama Pioli.
" Stefano Pioli pantas mempertahankan pekerjaannya dan saya menghargai orang seperti apa dia, karena dalam wawancara dia selalu fokus pada tujuan."
Namun kembali lagi, Ralf Rangnick secara tak langsung memberikan komentar bahwa dirinya saakan tidak meyakini bahwa Stegano Pioli mampu membawa AC Milan berjaya di musim depan.
"Apakah ini keputusan yang tepat untuk Milan dalam jangka menengah dan panjang adalah masalah lain."
Lebih lanjut, Ralf Rangnick juga memberikan perbandingan capaian AC Milan dengan Atalanta yang musim ini dan musim depan manggung di Liga Champions.
Menurut Ralf Rangnick, La Dea (julukan Atalanta) telah melakukan investasi yang tepat untuk mampu memberikan garansi permainan yang apik di setiap musimnya.
"Seperti saya jelaskan di awal, saya lebih suka berhasil membawa tim untuk mampu tampil di Liga Champions."
"Karena secara umum, tidak ada klub yang senang berkompetisi di Liga Eropa.
Sebagai contoh saja, ATalanta menjadi kesebelasan yang tampil konsisten di Liga Italia maupun Liga Champions."
"Alasannya? mereka melakukan investasi yang tepat.
Atalanta memiliki sepertiga dari pendapatan Milan, tetapi tetap berada di depan mereka di klasemen."
"Itu karena mereka melakukan investasi yang cerdas, memiliki salah satu akademi muda terbaik di Eropa, dan bukan hanya tentang Gian Piero Gasperini.
Ini olahraga tim," jelas mantan Direktur Teknik RB Liepzig itu.

• AC Milan Bakal Tambah Kuat di Liga Italia, Dua Wajah Lama dari Liga Inggris Segera Merapat
Saat ini Ralf Rangnick belum memiliki klub sama sekali usai memutuskan mundur dari Red Bull.
Tak sepakat pertahankan Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic dipastikan terdepak dari AC Milan begitu kompetisi musim ini berakhir, namun ada catatannya.
Catatannya ialah Ralf Rangnick jadi pelatih AC Milan menggantikan posisi Stefano Pioli.
Seperti yang diketahui, nama Ralf Rangnick memang santer dikaitkan dengan AC Milan semenjak klub berada di tren negatif
Untuk menyiasati di musim depan peristiwa itu tak terulang kembali, manajemen klub bergerak cepat untuk menggaet juru taktik muda yang potensial.
Pilihan AC Milan kala itu jatuh kepada Ralf Rangnick, yang dinilai mampu menelurkan banyak pemain muda bertalenta.
Seiring berjalannya waktu, negosiasi kepindahan pria asal Jerman itu ke Stadion San Siro urung terjadi.
Pasalnya, manajemen AC Milan memilih untuk mempertahankan Stefano Piolis ebagai pelatih kala itu.
Alasannya cukup jelas, yakni berhasil membawa permainan Rossoneri kian membaik semenjak restart Liga Italia.
Buktinya?, sebagai bukti Rossoneri tak terkalahkan dalam 12 pertandingan terakhir di Serie A.
Rinciannya Zlatan Ibrahimovic dkk mampu membukukan sembilan kemenangan dan tiga hasil imbang.
Kondisi itu membuat Ralf Rangnick akhir urung menjadi bagian dari Rossoneri.
Namun siapa sangka jika Rangnick tak batal menjadi allenatore anyar Rossoneri, satu nama yang dipastikan terdepak dari klub ialah Zlatan Ibrahimovic.
Rantgnick sendiri secara gamblang menjelaskan bahwa menggunakan pemain yang telah berusia di atas 30an bukanlah menjadi ciri khasnya.
Rangnick sendiri memang diketahui sebagai pelatih yang banyak mengandalkan pemain muda.
"Bukan gaya saya untuk fokus pada pemain berusia 38 tahun, bukan karena bakat, tapi karena saya lebih suka menciptakan nilai dan mengembangkan bakat," ungkap Ralf Rangnick seperti yang dikutip dari laman Sportskeeda.
Lebih lanjut, Ralf Rangnick pun memberikan kritikan kepada CA Milan yang di musim depan memberikan perpanjangan kontrak kepada dua pemain 'lansianya'.
Dua pemain yang dimaksud ialah Zlatan Ibrahimovic dan Simon kjaer.
"Tidak masuk akal bagi saya gagasan untuk mengandalkan Zlatan Ibrahimovic atau [bek] Simon Kjaer, tapi itu hanya cara saya melihat sesuatu."

• Kejutan Liga Italia, Andrea Pirlo Naik Kasta, Eks AC Milan Resmi Latih Juventus, Buffon Lebih Tua
Meskipun demikian, ia tidak bisa menyalahkan begitu saj alangkah yang diambil oleh Rossoneri.
Mengingat setiap pelatih memiliki gaya dan ciri khas permainanya sendiri.
Termasuk dalam membangun tim melalui skuatnya.
"Namun apa yang dilakukan oleh mereka belum tentu benar dan salah.
Ketika mengatakan dia tidak mengenal saya, dia tidak salah. Aku belum pernah bertemu dengannya."
Ibrahimovic berperan penting dalam membangkitkan performa Milan selepas kedatangannya pada Januari lalu, sang striker 38 tahun menutup kampanye dengan torehan 11 gol.
Mantan penggawa Manchester United dan Paris Saint-Germain, yang mencetak tujuh gol selepas kompetisi dimulai usai jeda Covid-19, saat ini sedang dalam pembicaraan untuk memperpanjang masa baktinya.
(*)