MotoGP
Soal Insiden Horor Maverick Vinales di MotoGP Styria 2020, Adik Marc Marquez Lihat Hal Aneh
Soal insiden Horor Vinales di MotoGP Styria 2020, adik Marc Marquez sempat lihat hal aneh di Sirkuit Red Bull Ring
TRIBUNKALTIM.CO - Soal insiden Horor Vinales di MotoGP Styria 2020, adik Marc Marquez sempat lihat hal aneh di Sirkuit Red Bull Ring.
Adik Marc Marquez yang juga pebalap Repsol Honda, Alex Marquez menjadi saksi mata detik-detik insiden horor yang menimpa rider Yamaha, Maverick Vinales di MotoGP Styria 2020, minggu lalu.
Diketahui, Alex Marquez berada tepat di belakang Maverick Vinales sebelum rekan setim Valentino Rossi itu menjatuhkan diri dari motornya.
Terkait insiden horor di Sirkuit Red Bull Ring tersebut, Aleix Marquez mengaku sempat melihat al aneh sebelum Maverick Vinales menjatuhkan diri dalam keadaan motor berkecepatan tinggi.
• Hasil MotoGP Styria 2020, Rider KTM Miguel Oliveira Menang, Honda dan Yamaha Gagal Tembus 5 Besar
• MotoGP Styria 2020, Diremehkan Fabio Quartararo, Maverick Vinales Akui Banyak Kesalahan saat Balapan
• MotoGP Ceko 2020, Kisah Yamaha yang Tertukar, Akankah Quartararo Kembali Pecundangi Rossi & Vinales?
Rider Yamaha, Maverick Vinales mengalami kecelakaan tunggal pada seri balap kelima MotoGP 2020 yang berlangsung di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Minggu (23/8/2020).
Dalam tayangan ulang, Maverick Vinales menjatuhkan diri dari motornya saat melaju dalam kecepatan 230 kilometer per jam jelang memasuki tikungan 1.
Saat insiden itu terjadi, balapan MotoGP Styria 2020 masih menyisakan 12 lap lagi.
Maverick Vinales memang selamat dari celaka, tetapi motor YZR-M1 yang dia tunggangi rusak parah setelah menabrak dinding pembatas dan terbakar.
Alhasil, bendera merah alias red flag sebagai tanda balapan dihentikan sementara pun dikibarkan race steward di Sirkuit Red Bull Ring.
Setelah balapan MotoGP Styria 2020 berakhir, Alex Marquez kemudian menceritakan tentang kejadian yang dialami Maverick Vinales.
Juara dunia Moto2 2019 itu mengaku melihat dengan jelas Maverick Vinales saat menjatuhkan diri dari motornya.
"Saya melihatnya menderita saat di lintasan," kata adik Marc Marquez dikutip BolaSport.com dari GPone.
"Lalu saya melihatnya melambat di bagian tertentu lintasan untuk mencoba dan mendinginkan remnya.
Akhirnya kami tiba di tikungan pertama dan saya melihat ada serpihan kecil berwarna hitam terbang dari motornya."
"Awalnya, saya pikir itu bagian sepatunya.
Lalu saya melihatnya menjatuhkan diri dari motor di trek yang lurus tanpa menggunakan rem.
Bukan pemandangan menyenangkan melihatnya di depan mata saya," ucap Alex Marquez.
Pengakuan Maverick Vinales
Pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, gagal finis pada balapan MotoGP Styria 2020 yang berlangsung di Red Bull Ring, Minggu (23/8/2020).
Maverick Vinales menggambarkan penyebab insiden mengerikannya pada MotoGP Styria 2020 sebagai "ledakan" rem.
Dalam tayangan ulang, Maverick Vinales menjatuhkan dirinya dalam kecepatan 230 km/jam.
Rekan setim Valentino Rossi ini terpaksa melompat dari motor Yamaha yang tengah melaju dengan kecepatan tinggi.
Hal tersebut mengakhiri dua balapan terburuk dalam karier MotoGP Maverick Vinales.
"Saya mengerti betul bahwa remnya rusak atau semacamnya.
Jadi, saya memutuskan untuk melompat," kata Maverick Vinales dilansir BolaSport.com dari The Race.
Maverick Vinales berada di urutan ke-13, setelah merosot dari urutan keenam karena masalah rem yang berulang.
Saat itu, rem depan benar-benar lepas saat hendak berbelok di tikungan 1 dengan kecepatan tinggi.
Menyadari dia tidak akan melambat, Maverick Vinales melompat dari motor yang tetap berjalan saat melewati pagar udara dengan cepat.
Pagar udara roboh dan motor Maverick Vinales terbakar, tetapi pembalap asal Spanyol itu tidak terluka.
Maverick Vinales mengungkapkan bahwa awalnya motor kehilangan tenaga pengereman antara lap ke-3 dan ke-4 secara perlahan.
"Saya mulai kehilangan tekanan rem depan. Saya mencoba keluar dari trek satu kali," kata Maverick Vinales.
Pada balapan sebelumnya, MotoGP Austria pekan lalu yang juga digelar di Red Bull Ring, Maverick Vinales menuai hasil buruk dengan finis di posisi ke-14.
"Kami harus melupakan dua balapan di Austria ini.
Yang pasti, itu adalah dua balapan terburuk yang pernah saya ikuti pada MotoGP," aku Maverick Vinales.
"Kecepatan saya pada tiga lap sangat lambat.
Saat putaran terbaik saya 1 menit 26 detik, saya memacu motor dan putaran tercepat saya menjadi 1 menit 24 detik lagi tanpa rem. (Fabio) Quartararo, Valentino (Rossi) dan (Danilo) Petrucci lalu menyusul saya."
"Tiba-tiba fungsi rem kembali bagus, jadi saya bisa membuat putaran terbaik 1 menit 24 detik.
Saya banyak memperbaiki posisi setelah dilewati Valentino dan Fabio, lalu tiba-tiba di tikungan pertama remnya meledak. Jadi, tidak mungkin saya melakukan apa-apa," tutur Mavercik Vinales.
Saat disinggung masalah rem yang dialami pembalap Yamaha lainnya, Quartararo, pada balapan sebelumnya yang membuatnya khawatir untuk berlaga pada MotoGP Styria, Mavercik Vinales mengakui bahwa hal tersebut tidak pernah dia alami selama berkarier pada MotoGP.
"Mungkin remnya mau turun sedikit, saya akan bermain dengan tuasnya.
Tetapi, hari ini pada setiap lap saya menyetel tuas dari tikungan satu ke tikungan lain. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," kata Mavercik Vinales.
"Saya pikir fungsi bagian depan rem hilang. Saya tetap melaju tanpa rem.
Niat pertama saya adalah turun dari motor karena saya tidak bisa menghentikan motor, mustahil."
Mavercik Vinales selanjutnya bertekad kembali kuat saat balapan MotoGP 2020 dilanjutkan pada MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Italia, 13 September.
(*)