Mulai 15 September PT Buma Tak Lagi Beroperasi, Bagaimana Nasib 900 Orang Karyawannya?

Mulai 15 September 2020, PT BUMA mohon diri dari Kabupaten Paser, karena di tanggal tersebut secara resmi kegiatan operasional kami dihentikan

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SARASSANI
Wakil Bupati Paser H Kaharuddin menyerahkan plakat kepada Superintenden HR-IER PT BUMA Mikhael Nehesi Harefa usai acara silaturhami dan pamitan PT BUMA dari Kabupaten Paser, Kamis (27/8/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Mulai 15 September 2020, PT Bukit Makmur Mandiri Utama atau PT BUMA tak lagi beroperasi di Kabupaten Paser, setelah 16 tahun bersama PT Kideco Jaya Agung ( Kideco ) Member of Indika Engery ikut membangun Kabupaten Paser.

Lantas, bagaimana nasib karyawan PT BUMA! Dalam pertemuan di ruang rapat Wakil Bupati Paser, Kamis (27/8), Superintenden HR-IER PT BUMA Mikhael Nehesi Harefa juga menjelaskan hal itu
kepada Wakil Bupati Paser H Kaharuddin.

“Mulai 15 September 2020, PT BUMA mohon diri dari Kabupaten Paser, karena di tanggal tersebut secara resmi kegiatan operasional kami dihentikan,” kata Mikhael dalam pertemuan yang dihadiri Asisten Ekonomi Setda Paser Hj Ina Rosana, Kepala Disnakertrans Sancoyo dan lainnya.

Terkait 900 orang karyawan PT BUMA, lanjut Mikhael, sebagian akan tetap bekerja untuk PT BUMA, sebagian lagi dipersilakan untuk mencari tempat kerja yang baru. “Untuk pekerja lokal, kami sudah koordinasi dengan Kideco agar bisa bantu mempekerjakan mereka,” ucapnya.

Baca juga; PHM Dapat Penghargaan dari KPK, Praktik Baik Penerapan Manajemen Anti Suap

Baca juga; Penjelasan Polisi soal Penangkapan Effendi Buhing, Ketua Adat Laman Kinipan, Begini Statusnya

Sementara itu, Wakil Bupati H Kaharuddin mengatakan PT BUMA selama ini banyak berkontribusi membangun Kabupaten Paser. Seperti memberikan pelatihan terhadap tenaga kerja lokal, pelatihan kewirausahaan dan lainnya, sehingga kepergian PT BUMA membuat Paser sangat kehilangan.

Kaharuddin berharap apa yang telah dibangun PT BUMA menjadi salah satu investasi yang membantu mendorong perkonomian Kabupaten Paser, meski tak lagi beroperasi di Bumi Daya Taka. “Semoga silaturahmi ini bukan menjadi akhir berkarya membangun Paser,” kata H Kaharuddin.

Ditemui usai acara silaturahmi, Mikhael menjelaskan 900 orang karyawan PT BUMA itu terdiri dari tenaga kerja lokal dan non lokal. Untuk tenaga kerja lokalnya, PT BUMA telah berkoordinasi dengan Kideco agar bisa diserap Kideco bersama mitra kerjanya.

“Untuk non lokal tentunya mereka akan kembali ke daerahnya masing-masing. Jika memang kami punya kesempatan untuk mempekerjakan mereka di lokasi kerja yang lain, tentunya kami akan pindahkan mereka kesana,” kata Mikhael.

Kesempatan yang sama ini juga berlaku pada tenaga kerja lokal, sebab PT BUMA memiliki sistem yang memungkinkan karyawan-karyawan yang pernah kerja di PT BUMA diperkerjakan kembali. “Jika mereka punya kesempatan dan mau bekerja kembali, mereka pasti kami hubungi,” tambahnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved