Gegara Uang Jujuran Rp 25 Juta, Janda Dibunuh Kekasihnya, Kepala Dipukul Pakai Helm, Leher Diinjak
H (30), pelaku pembunuhan, mengakui perbuatannya yang telah menghabisi nyawa kekasihnya berstatus janda beranak tiga di sebuah hotel melati di Bontan
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - H (30), pelaku pembunuhan, mengakui perbuatannya yang telah menghabisi nyawa kekasihnya berstatus janda beranak tiga di sebuah hotel melati di Bontang, Kalimantan Timur.
Pelaku nekat membunuh MA (41) karena merasa tertekan. Korban kerap mendesaknya untuk menyiapkan uang jujuran sebesar Rp 25 juta.
Uang jujuran adalah sejumlah uang dengan nilai yang telah disepakati yang wajib diserahkan oleh calon/keluarga calon mempelai laki-laki kepada keluarga calon mempelai perempuan yang dipergunakan untuk mengadakan walimah/syukuran acara pernikahan.
Selain itu, H juga mengaku sakit hati lantaran korban mengejeknya waktu mereka berduaan di hotel.
Kapolres Bontang, AKBP Hanifa Martunas Siringoringo membeberkan sebelum pelaku menghabisi nyawa kekasihnya.
Pelaku berinisial H (30), terlebih dulu berhubungan badan layaknya suami istri sebanyak 3 kali di kamar Hotel Melati Kota Bontang, Kalimantan Timur.
"Ada peristiwa di kamar hotel, MA (korban) setelah melakukan hubungan intim sebanyak 3 kali. Korban menyampaikan kepada pelaku, gigi pelaku seperti drakula," katanya saat konferensi pers di halaman Mapolres Bontang, Sabtu (5/9/2020).
Pelaku kepada polisi memberikan keterangan, selain dihina kekasihnya mirip drakula, korban juga mendesak H (30) segera menyiapkan uang Rp 25 juta.
Uang tersebut diminta sebagai jujuran, lantaran mereka berencana menikah.
Pelaku yang belum bisa memenuhi keinginan korban merasa makin tertekan.
Berangkat dari sanalah pikirannya kalap. Hingga akhirnya ia tega membunuh kekasih yang rencananya hendak dinikahinya.
"Korban meminta uang jujuran untuk nikah, sebesar Rp 25 juta. Merasa tertekan, maka pelaku genggam erat pergelangan tangan korban. Menerima perlakuan keras, korban menyatakan belum jadi suami sudah berkata kasar. Dengar begitu, pelaku makin jengkel lalu mencekik leher korban," tuturnya.
Lebih lanjut, setelah menerima tindakan kekerasan dari pelaku. Korban tersungkur di lantai. Bukannya berhenti, pelaku tanpa ampun memukuli korban.
Selain tangan kosong, pelaku diketahui juga menggunakan helm sebagai alat pukul ke korban.
Pelaku juga sampai menginjak leher korban. Tak puas, bantal kamar hotel melati jadi pelampiasan kekesalannya yang terakhir. Ia bekap muka kekasihnya pakai bantal, hingga janda beranak 3 itu kehabisan napas, lalu tewas di tempat.
Melihat tubuh kekasihnya yang terbujur kaku di atas ranjang. Masih penuh sadar, pelaku mengenakan kembali celana korban. Lalu menutupi jasadnya dengan seprai.
"Darah yang ada di lantai dilap dengan kain seprai bantal. Pelaku lalu melarikan diri, ia buang sarung bantal di suatu tempat, kami temukan barang bukti itu di kawasan HOP," ucapnya.