Peneliti Unmul Temukan Obat Penghambat Covid-19, Berasal dari Madu Kelulut, Riset Didanai Jepang
Saat ini kedua jenis tanaman rimpang ini menjadi proyek penelitian bagi tim peneliti Unmul dan Kemenristek bersedia untuk mendanai. Selain tanaman rim
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA– Sejumlah tanaman endemik yang banyak ditemukan di Kalimantan, termasuk Kaltim, berkhasiat untuk menyembuhkan segala penyakit.
Bahkan kabar terbaru tanaman jenis rimpang yang banyak ditemukan di Kaltim, yakni bangalai dan temu ireng, disebut-sebut bisa mencegah covid-19.
Saat ini kedua jenis tanaman rimpang ini menjadi proyek penelitian bagi tim peneliti Unmul dan Kemenristek bersedia untuk mendanai.
Selain tanaman rimpang, Kaltim juga punya ternak madu kelulut, salah satunya di Desa Bhuana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar.
Tim peneliti Unmul juga meneliti khasiat madu kelulut yang bisa menghambat dari covid-19. Bahkan Jepang tertarik untuk mendanai riset yang dikerjakan Unmul terhadap madu kelulut ini.
Seperti diketahui, tim peneliti yang tergabung dalam Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi untuk Hutan Tropika Kaltim (PUI-PT Oktal) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unmul berhasil meraih tiga pendanaan untuk riset mengenai covid-19.
Sebagaimana rilis yang diterima TribunKaltim.co, Kamis (10/9/2020).
Pendanaan pertama berasal dari Kemenristek-BRIN (Konsorsium), kedua berasal dari Jepang dan yang ketiga dari Kemenristek-BRIN.
Tentu penghargaan ini tak bisa direngkuh tanpa menyebut dua peneliti andal Unmul yakni Dr. dr. Swandari Paramita, M.Kes dan Prof. Enos Tangke Arung, Ph.D.
Berkat kerja keras selama bertahun-tahun meneliti tentang faedah tanaman endemik Kaltim, dua peneliti Unmul ini sukses menemukan keunggulan manfaat Bangalai, madu kelulut dan temu ireng.
Dua rimpang endemik yakni Bangalai dan Temu Ireng mampu berkhasiat mencegah covid-19.
Tak berhenti di situ, tim PUI PT Oktal menemukan pula manfaat madu kelulut yang ternyata dapat menghambat perkembangan covid-19.

Penelitian yang dilakukan sejak tahun 2008 ini berawal ketika Prof Arung dan Dr Swan ingin meneliti kandungan Bangalai yang kerap digunakan masyarakat Dayak untuk menurunkan kolesterol.
“Jalannya memutar dulu, dari bisa turunkan kolesterol. Hingga sampai pada mencegah covid-19. Kolesterol kan bisa jadi penyulit penyempuhan covid-15.
Dengan minum godokan Bangalai bisa terjaga imun tubuh sehingga kurangi risiko covid,” kata Ketua Pusat Unggulan Ipteks PT Oktal LP2M Unmul, Dr. dr. Swandari Paramita yang dikenal sebagai dokter covid-19.