Akhirnya Mahfud MD Putuskan Selidiki Ulang Kasus Lama Penusukan Ulama, Pola Sama Ini Selalu Terulang
Akhirnya Mahfud MD putuskan selidiki ulang kasus lama penusukan Ulama, pola sama ini selalu terulang
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya Mahfud MD putuskan selidiki ulang kasus lama penusukan Ulama, pola sama ini selalu terulang.
Menkopolhukam Mahfud MD akhirnya memerintahkan pendalaman terkait kasus penusukan Syekh Ali Jaber.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini bahkan memerintahkan aparat terkait membongkar ulang kasus penusukan Ulama sebelumnya.
Mahfud MD mendapati ada pola sama di tiap kasus penusukan Ulama, yakni dilakukan orang dengan gangguan jiwa.
Menkopolhukam Mahfud MD menduga ada kelompok yang mengorganisir pelaku penusukan para Ulama.
Pasalnya, Mahfud MD mengatakan, melihat kasus penusukan Ulama yang terjadi sejak tahun 2016 sampai 2018, hingga akhirnya menimpa Syekh Ali Jaber, pelaku memiliki modus yang sama.
• Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 9 Dibuka Siang Ini, Kuota Sedikit di Gelombang 10, Cara Daftar
• Said Didu Anggap Remeh Informasi Kejanggalan Pertamina yang Dibongkar Ahok, Substansinya Ecek-Ecek
• Ponselnya Hilang Dicuri Monyet, Saat Ditemukan Kaget Lihat Foto di Galeri, Berpikir Semacam Sihir
• Dijerat Pasal Berlapis dan Hukuman Mati, Psikiater Polri Bongkar Fakta Lain Kejiwaan Alpin Andria
Oleh karena itu, ia menambahkan, kasus-kasus penusukan Ulama akan kembali diusut.
"Selama 2016, 2017, 2018, ada kasus seperti ini selalu modusnya sama yaitu katanya sakit jiwa lalu hilang kasusnya," kata Mahfud MD di ruang VIP Bandara Minangkabau, Sumatera Barat, dilansir dari unggahan YouTube Kompas TV, Rabu (16/9/2020).
"Nah sekarang ini diselidiki lagi yang dulu-dulu itu, jangan-jangan diorganisir oleh orang yang sama.
Kita juga membaca ini," tambahnya.
Mahfud MD melanjutkan, ada temuan pola yang sama dari kasus-kasus penusukan Ulama.
Menurutnya, para pelaku selalu tinggal di dekat lokasi kejadian dan akhirnya dinyatakan gila.
"Bahkan hasil temuan seorang wartawan yang disampaikan kepada saya, hasil investigasinya ternyata di tempat-tempat itu pelakunya selalu sama polanya, tinggal di dekat peristiwa, rumahnya di dekat peristiwa kira-kira 500 meter atau 300 meter.
Lalu sering datang ke tempat itu sebelumnya, kemudian pernah ketemu orang atau siapa gitu."