Liga 1
PERINGATAN! Suporter Jangan Nekat Datang ke Stadion, Klub Langsung Dianggap Kalah
Peringatan! suporter jangan nekat datang ke stadion, klub langsung dianggap kalah. PT Liga Indonesia Baru (LIB) membenarkan bahwa hal itu.
TRIBUNKALTIM.CO - Peringatan! suporter jangan nekat datang ke stadion, klub langsung dianggap kalah.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) membenarkan bahwa suporter klub Liga 1 2020 yang datang ke stadion, nantinya tim bersangkutan akan dianggap kalah.
PT LIB dan PSSI tidak main-main dalam mempersiapkan lanjutan Liga 1 2020 yang bakal berlangsung 1 Oktober mendatang.
Menjelang bergulirnya Liga 1 2020, lagi-lagi regulasi baru tengah disiapkan oleh PT LIB untuk keamanan bersama.
Kali ini PT LIB dan PSSI berencana akan memberikan sanksi kepada klub yang bakal dianggap kalah walaupun pada pertandingan nanti menang jika ada suporter yang datang ke stadion pertandingan.
Direktur Utama PT LIB, Akhamd Hadian Lukita, membenarkan bahwa nantinya klub yang bersangkutan akan dianggap kalah apabila ada suporter yang berkeliaran di sekitar stadion.
Baca juga: 12 Hari Jelang Liga 1 Bergulir, Skuad Persija Jakarta Fokus Matangkan Taktik, Fisik Simic Cs Ideal
Baca juga: Stadion Delta Sidoarjo Direnovasi, Persebaya Surabaya Akan Boyongan di Yogyakarta Lanjutkan Liga 1
Baca juga: Larang Klub Liga 1 Pakai Pesawat, Gantinya PT LIB Berikan 2 Bus Untuk Jalani Away
Baca juga: Klub Liga 1 Ramai-ramai Bentuk Tim Esports, Persib Bandung Pilih Tunggu Sampai ada Liga Resmi
Namun, untuk keputusan akhirnya belum dipastikan karena untuk regulasi finalnya masih dirapatkan oleh PSSI.
"Iya benar dianggap kalah menurut diskusi manajer meeting kemarin. Tetapi untuk detailnya masih menunggu keputusan finalnya dari PSSI. Dan diharapkan selesai secepatnya," kata Akhmad Hadian Lukita kepada BolaSport.com, Selasa (22/9/2020).
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, mengaku bahwa memang saat ini regulasi tersebut dirancang oleh PSSI.
Menurut Sudjarno sebenarnya regulasi tersebut menjadi masukan yang bagus selama manager meeting Liga 1 berlangsung.
Baca juga: Belum Juga Diresmikan Inter, Vidal Dapat Hinaan dari Eks Penyerang AC Milan, Disebut Tak Bertenaga
Baca juga: Gagal ke Juventus, Atletico Madrid Berpeluang Dapatkan Suarez Gratis, Barcelona Tak Tinggal Diam
Baca juga: Filosofi Total Football Diterapkan di Juventus, 5 Pelatih Elite Dunia Jadi Inspirasi Andrea Pirlo
Baca juga: Ogah Disamakan Khabib Nurmagomedov, Khamzat Ingin Sejajar dengan Mike Tyson, Siap Lawan Brock Lesnar
Sebab dengan diterapkannya regulasi kalah ataupun pengurangan poin nantinya suporter pun tidak akan datang berkeliaran di sekitar stadion.
Hal ini dilakukan demi kebaikan bersama karena adanya pandemi covid-19 yang belum juga menunjukkan penurunan ini, sehingga menurut LIB mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Bagi Sudjarno dengan penerapan sanksi tersebut dinilai lebih efisien karena jika hanya didenda uang nantinya akan ada suporter yang masih merasa bandel.
Baca juga: Tak Lulus SD, Pria di India Jadi Dokter Gadungan dan Bekerja di 16 RS Swasta
Baca juga: Anda Mengalami Sembelit, Berikut 5 Buah yang Ampuh Mengatasinya, Salah Satunya Ada Anggur
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kaltara, Ada Stafnya Positif, Kantor Bawaslu Malinau Disemprot Disinfektan
Baca juga: Agar Kinerjanya Laptop Anda Tidak Lemot, Ini 7 Tips Mencegahnya, Salah Satunya Hapus Temporary File
"Ini masukan bagus karena sanksi-sanksi ini ya. Kalau cuma sanksi dalam bentuk uang itu kayaknya tidak mempan gitu ke klub," ujar Sudjarno kepada BolaSport.com terpisah.
Sudjarno pun berharap penerapan yang dilakukan PT LIB nantinya bisa berdampak dan suporter klub tidak akan nekad untuk datang ke stadion mendukung tim kebanggaannya.
"Makanya ini dari PSSI mau dirancang di komite regulasi ada masukan-masukan bahwa sanksi-sanksinya itu pengurangan poin," tutur Sudjarno.
"Kemudian tanpa sanksi lainnya, jadi seandainya kita kondisi tanpa penonton, tanpa suporter tapi ada suporter yang berkeliaran dari kesebelasan tertentu yang main itu nanti ada hal seperti itu (dianggap kalah)," ucapnya. (*)