Pilkada Serentak 2020

Mendagri Tito Karnavian Sebut Pilkada Serentak 2020 Bisa Jadi Stimulus Pertumbuhan Ekonomi

Mendagri Tito Karnavian sebut Pilkada Serentak 2020 bisa jadi stimulus pertumbuhan ekonomi.

Editor: Budi Susilo
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Ilustrasi. Puluhan orang berdemo didepan Komnas Ham, Jalan Laturharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2020). Mendagri Tito Karnavian sebut Pilkada Serentak 2020 bisa jadi stimulus pertumbuhan ekonomi juga menjadi momen melawan virus Corona atau covid-19. 

Menurut Tito, keterlibatan semua pihak diperlukan agar pelaksanaan Pilkada 2020 tidak menjadi klaster penularan covid-19.

"Mohon dukungan semua pihak, itulah media kampanye mereka yang kita harapkan."

"Kalau ini terjadi maka akan mendapatkan simpati publik tentang Pilkada ini sekaligus juga akan menjadi gerakan masif yang luar biasa untuk menekan covid-19,” jelas Tito.

Bisa jadi stimulus pertumbuhan ekonomi

Tito juga mengatakan, bahwa pelaksaan Pilkada 2020 dapat menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemi.

"Pilkada juga merupakan program padat karya yang dapat menjadi stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Tito Karnavian.

Berdasarkan data dari Kemendagri, dari total anggaran Rp 15 triliun, sudah terserap sebagian oleh pihak-pihak terkait Pilkada.

Di antaranya, KPU hampir menyerap 99 persen, Bawaslu sudah mencapai 98 persen, dan Aparat Keamanan menyerap 61,90 persen.

"Sebagian besar 60 persen anggaran itu digunakan untuk para penyelenggara, artinya program padat karya terjadi."

"Sebanyak 20 persen itu untuk alat Pilkada. Kemudian 20 persennya untuk pelindung dari covid-19."

"Itu untuk para petugas penyelenggara, pengamanan, maupun untuk para pemilih di TPS nanti, jadi ini sebetulnya bisa membangkitkan ekonomi," papar Tito.

Tito mengimbau agar daerah segera mempercepat transfer Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Tak hanya itu, ia juga sudah melakukan rapat evaluasi dan menegur daerah-daerah yang transfer APBD-nya masih di bawah rata-rata nasional 53,18 persen.

Terutama kepada empat daerah, yakni Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Aceh, dan Papua.

"Kami sudah melakukan 3 kali rapat untuk mempercepat selama bulan Agustus dan September."

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved