Pesona Borneo
Selain Lihat Aksi Lucu Bekantan, di Kampung Wisata Bekantan Juga Terdapat Taman Toga Asuhan Mandiri
Selain Lihat Aksi Lucu Bekantan, di Kampung Wisata Bekantan Juga Terdapat Taman Toga Asuhan Mandiri
Penulis: Cahyo Adi Widananto |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Selain lihat aksi lucu Bekantan, di Kampung Wisata Bekantan juga terdapat Taman Toga Asuhan Mandiri.
Selain menyaksikan aksi lucu para Bekantan, di Kampung Wisata Bekantan ini juga terdapat pembibitan berbagai macam tanaman, seperti misalnya daun mint, terong, pare, bayam, selada ungu, hingga cabai hias.
Namun untuk ditempat wisata ini labih fokus pada pembibitan tanaman toga.
Maka tak heran jika kalian datang berkunjung ketempat wisata ini, nantinya akan melihat taman toga yang diberni nama Taman Toga Asuhan Mandiri Bekantan.
"Untuk tanaman kurang lebih ada sekira 100 tanaman toga, sawi, selada, daun sop, daun mint, terong, pare, bayam, masih banyak lainnya. Namun saat iniaktivitas pembibitan sedikit tersendat akibat adanya pandemi Covid 19," ucap Suroto , penggagas Kampung Wisata Bekantan Graha Indah.
Menurut Suroto, penanaman dan pembibitan biasanya dilaksanakan pada akhir pekan. Ya, dikarenakan mayoritas masyarakat RT05 memiliki aktivitas lain.
Wah sangat menarik, jadi sangat tepat jika kalian berkunjung diakhir pekan dan sekaligus ikut melakukan pembibitan di Taman Toga Asuhan Mandiri Bekantan.
Eits, bukan main-main lho pembibitan tanaman toga ini, pasalnya perwakilan dari Kampung Wisata Bekantan sempat membawa pulang juara 1 tingkat provinsi dalam rangka pemanfaatan tanaman toga. Wah luar biasa ya.
Disinggung mengenai hasil dari pembibitan tersebut Suroto mengatakan untuk saat ini hasil dari pembibitan tersebut dikonsumsi sendiri. Ia memberikan istilah "dari warga untuk warga".

"Tapi biasanya kita kalau jual ya pas ada event tertentu saja," tambahnya.
Menariknya lagi, masyarakat RT 05 tersebut biasanya mengolah tanaman toga tersebut menjadi sebuah minuman kesehtan, seperti misalnya jamu sinom yang tentunya inovasi sendiri.
Tribunners sayangnya kami tidak dikasih bocoran, apa saja ramuan-ramuan dari jamu sinom itu sendiri. Tak hanya jamu sinom minuman dari daun cincau pun tak lepas diolahnya.
Sangat kreatif ya, wajar saja jika lokasi wisata ini sangat ramai dikunjungi bahkan dijadikan sebagai tempat wisata edukasi.
Tunggu apalagi, dan dimana lagi berwisata sekaligus beredukasi mengenai tanaman mangrove hingga cara pembibitan tanaman toga.
Menyusuri Kampung Wisata Bekantan Graha Indah Balikpapan, lihat aksi kera hidung panjang berlompatan
Berwisata sembari melihat aksi lincah kera hidung panjang atau yang akrab dikenal Bekantan ini tentu sangat mengasyikan.
Balikpapan, merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur. Ya, seperti yang kita tahu bahwa Kalimantan merupakan pulau terbesar kedua di Indonesia, wajar saja jika pulau yang berbentuk bak huruf 'K' ini menyimpan segudang kekayaan alam.
Balikpapan dikelilingi oleh banyak pantai. Namun kota ini juga memiliki destinasi wisata yang sangat jarang ditemui, yakni Kampung Wisata Bekantan Graha Indah Balikpapan.
Terbayang bukan, bagaimana serunya berwisata sembari melihat tingkah lucu nan lincah para kera si hidung panjang atau Bekantan yang memiliki nama latin (Nasalis Larvatus).
Terletak di Perum, Graha Indah RT/05, Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Jika Anda dari pusat kota, bisa langsung menuju Jalan Soekarno Hatta Km 6, menuju ke arah Kariangau. Kemudian ikuti jalan sampai terlihat gapura bertuliskan Graha Indah.
Memasuki gapura bertuliskan Graha Indah, kita memang akan memasuki komplek perumahan. Ya, lokasi tersebut memang berada di area perumahan.
Namun jangan khawatir, kita akan dipandu dengan papan petunjuk lengkap dengan tulisan Kampung Wisata Bekantan, yang tentunya akan memudahkan kita untuk menuju ke lokasi tersebut.
Dari jantung kota, lokasi ini dapat ditempuh sekira 45 menit dengan menggunakan kendaraan roda 4, dan sekira 30 menit jika ditempuh menggunakan kendaraan roda 2.
Bagi kalian para pelancong yang tidak membawa kendaraan pribadi, maka dapat menggunakan jasa layanan transportasi online.
Biaya yang dikeluarkan pun masih sangat ekonomis, jika menggunakan jasa layanan kendaraan roda 4 kalian cukup mengeluarkan sekira Rp 50 ribu.
Sedangkan jika kalian menggunakan kendaraan roda 2, cukup menggeluarkan kocek sekira Rp 30 ribu.
Di tempat wisata ini kita dapat melihat dengan dekat tumbuhan mangrove menjulang tinggi yang tentunya membuat lokasi wisata ini menjadi teduh.
Perlu diketahui, tumbuhan mangrove sendiri adalah merupakan ekosistem hutan daerah pantai yang terdiri dari kelompok pepohonan yang bisa hidup dalam lingkungan berkadar garam tinggi.
Mangrove merupakan ekosistem kehidupan sang kera hidung panjang atau akrab dikenal dengan Bekantan.
Murdiono selaku warga sekaligus pengurus Kampung Wisata Bekantan mengaku sebelum menjadi tempat wisata, lokasi tersebut merupakan sebuah lahan hijau yang terbengkalai.

"Awalnya merupakan lahan hijau yang kosong. Kemudian ada tangan-tangan dingin melihat lahan terbengkalai dan kosong akhirnya tergerak untuk melestarikan tumbuhan mangrove tersebut. Alhasil kita jadikan sebagai kampung wisata yang kita beri nama Kampung Wisata Bekantan Graha Indah," ucap Murdiono.
Ya, tempat wisata ini merupakan hasil swadaya dari masyarakat setempat yang hatinya tergerak untuk terus melestarikan tanaman mangrove itu sendiri, sekaligus melestarikan ekosistem sang bekantan.
Sayangnya Pemkot belum memberikan dukungan penuh pada tempat wisata ini, padahal besar harapan dari masyarakat setempat agar pemerintah ikut terlibat dalam pembangunan tempat wisata tersebut.
Terlebih ada pembangunan jembatan panjang menjorok kedalam hutan yang belum selesai, padahal rencananya jembatan tersebut akan mengelilingi dalam hutan mangrove tersebut.
Ternyata hal tersebut turut dirasakan oleh Suroto sang pelopor terbentuknya tempat wisata edukasi tersebut.
"Kami berharap pemerintah ikut terlibat, karena mengingat ini dari swadaya maka anggaran dananya pun terbatas. Jika pemerintah ikut terlibat tentu kami sangat senang dan bersyukur, artinya perkembangan dan pembangunan akan bertumbuh pesat untuk pariwisata khususnya Kota Balikpapan, yang nantinya bisa dijadikan sebagai sumber pemasukan untuk Pemerintah Kota atau warga kita sendiri," ujar Suroto.

"Hutan ini juga merupakan kepentingan bersama, bukan hanya untuk kita saja melainkan untuk generasi yang akan datang,"tambahnya.
Uniknya kata Bekantan itu sendiri selain memang ada keberadaan dari kera hidung panjang, namun kata Bekantan memiliki singkatan lain yakni (Bersih, Kreatif, Aman,Natural, Teduh, Asri, dan Nyaman), wah sangat kreatif ya. Jika Anda ingin berkunjung ditempat ini, waktu berkunjung yang tepat adalah pada siang hari.
Ya, pasalnya kita dapat melihat aksi lincah sang kera hidung panjang melompat-lompat antara pohon yang satu ke satu lainnya, untuk mencari asupan makanan.
Tak hanya itu, ditempat ini juga terdapat taman-taman kecil yang cocok untuk mengajak sang buah hati untuk berwisata sehingga tidak jenuh.

Selain seputar Bekantan, di tempat wisata ini juga terdapat pembibitan tanaman. Namun pada Kampung Wisata ini lebih fokus pada pembibitan tanaman toga.
Maka tak heran jika lokasi wisata ini kerap ramai dikunjungi oleh berbagai sekolah di Balikpapan guna melihat bagaiamana cara pembibitan tanaman yang baik.
Wah sangat lengkap ya selain kita melihat Bekantan, kita juga mendapatkan edukasi mengenai pembibitan tanaman yang baik.
Pasti kalian penasaran, berwisata sembari edukasi ini perlu merogoh kocek berapa untuk masuk ke tempat wisata tersebut.
Saat ini, pengunjung belum dikenakan biaya tiket masuk. Sangat menarik untuk dikunjungi bukan, jika kalian sedang singgah di Kota Balikpapan maka jangan lupa untuk mengunjungi Kampung Wisata Bekantan Graha Indah. (*)