Perang Antara Armenia dan Azerbaijan Pecah, Beginilah Perbandingan Militer Kedua Negara

Dua negara pecahan Uni Sovyet, yakni Azerbaijan dan Armenia terlibat konfrontasi militer alias perang terbuka pada hari Minggu.

Editor: Budi Susilo
Armenian Defense Ministry via AP
Dalam foto yang dirilis Kementerian Pertahanan Armenia pada 27 September 2020 menunjukkan tentara mereka menghancurkan tank Azerbaijan di wilayah yang dikuasai separatis Armenia di Nagorny Karabakh.(Armenian Defense Ministry via AP) 

TRIBUNKALTIM.CO, BAKU - Perang antara Armenia dan Azerbaijan telah pecah, Beginilah perbandingan Militer kedua negara ini.

Dua negara pecahan Uni Sovyet, yakni Azerbaijan dan Armenia terlibat konfrontasi militer alias perang terbuka pada hari Minggu dan berlanjut Senin (28/9/2020) di sepanjang perbatasan Nagorno Karabakh.

Kedua negara saling mengklaim menang dan menewaskan banyak tentara musuh satu sama lain.

Berdasarkan sejumlah laporan dari media internasional yang berhasil dihimpun, perang ini merupakan kelanjutan dari konfrontasi militer yang pecah pada 12 Juli 2020.

Baca Juga: Percobaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Diklaim Aman Digunakan oleh Kalangan Lansia

Baca Juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas

Ketika itu militer Armenia melancarkan serangan di wilayah Tovuz, perbatasan kedua negara. Akibat serangan itu tiga orang tentara Azerbaijan tewas.

Pertempuran hari Kedua

Pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan Armenia berlanjut di hari kedua, Senin (28/9/2020) pagi waktu setempat, atau Senin sore ini WIB.

Kantor berita Reuters melaporkan, 15 tentara di kedua belah pihak tewas. Ratusan warga sipil lain terluka akibat gempuran artileri ke kota Terter.

Serangan udara dan darat dimulai pihak Azerbaijan ke Nagorno-Karabakh Minggu (27/9/2020), menewaskan sekurangnya 16 tentara Armenia.

Tank dan helikopter Azerbaijan hancur. Pasukan Armenia di Nagorno Karabakh juga menembak jatuh sejumlah drone militer Azeri. Beberapa wilayah yang semula diduduki pasukan Azeri bisa direbut kembali.

Ini merupakan perang terbuka paling keras setelah konflik sebelumnya pecah di wilayah itu pada 2016. Baik Armenia maupun Azerbaijan saling tuduh dan mengklaim pihak paling benar.

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev memerintahkan mobilisasi militer untuk memperkuat pasukan Negara itu di Nagorno-Karabakh yang didominasi warga Armenia.

China dan Rusia menyerukan kedua pihak yang tengah bertempur untuk meredakan ketegangan. Sementara NATO dan AS meminta Yerevan dan Baku untuk kembali ke meja perundingan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved