Enam Posko Karhutla Telah Dioperasikan BPBD Berau untuk Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan
Kepala BPBD Berau Thamrin mengatakan telah memfungsikan enam Posko Karhutla yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Berau, Selasa (29/9/2020
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Berau Thamrin mengatakan telah memfungsikan enam Posko Karhutla yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Berau, Selasa (29/9/2020)
Awalnya lanjut Thamrin direncanakan dibangun 11 Posko Karhutla di tiap kecamatan untuk meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau seperti saat ini.
"Sudah ada 6 posko kami bangun dan sisanya masih proses karena yang kami usulkan ada 11 Posko Karhutla di Kecamatan. Terkait apakah bisa terealisasi atau tidak kami masih menunggu proses lelang di LPSE," jelas Thamrin.
"Setiap Posko sudah kami siapkan mobil tangki dilengkapi pompa waterest. Dan tahun ini akan kita tambah armadanya cuman masih proses administeasi," tuturnya.
Kepala BPBD Berau itu menjelaskan rencana awal tambahan armada ke Posko Karhutla diserahkan oleh Bupati Berau H Muharram sebelum meninggal namun sejauh ini penyerahan tersebut apakah dilakukan oleh Pjs atau dari pihak BPBD Berau sendiri.
Baca juga; Di Tengah Pandemi Covid-19, Komunitas Sepeda Team Tour Berau Rutin Lakukan Bakti Sosial
Baca juga; NEWS VIDEO Komisioner Bawaslu Berau Kordiv Pengawasan antar lembagaTamjidillah Noor
"Proses administrasi karena masih ada unit yang belum memiliki sutat-surat seperti STNK dan kami upayakan tahun ini kami serahkan karena unitnya sudah ada di kami," imbuhnya.
Terkait jumlah personel yang stand by di posko sendiri kata Thamrin bervariasi ada yang dua orang juga ada yang tidak. Namun diakuinya ideal setiap Posko tiga orang yang berjaga hanya saja terkendala keterbatasan anggaran.
Untuk antisipasi Karhutla sendiri lanjut Thamrin tim gabungan BPBD, TNI, Polri dan instansi terkait telah melaksanakan patroli terpadu sejak 25 Agustus hingga 27 September dan akan lanjutkan dengan patroli rutin.
"Pada masa awal memasuki musim kemarau setelah apel siaga dilaksanakan beberapa waktu lalu kami langsung turun patroli terpadu selama sebulan mulai tanggal 25 Agustus dan berakhir 27 September, Kemudian kami tindak lanjuti dengan patroli rutin dari BPBD bersama tim terpadu dan instansi terkait," tuturnya.
Baca juga; Kasus Ibu Hamil Terpapar Corona di Balikpapan Kaltim Dua Bulan Terakhir Meningkat
Kepala BPBD Berau itu menambahkan untuk laporan terkait adanya pembakaran ada di beberapa kecamatan seperti di Pulau Derawan dan Talisayan namun hal itu cepat diantisipasi dan telah dilaporkan ke BPBD Provinsi maupun BNPB.
"Dengan adanya patroli terpadu kami juga rutin melakukan sosialisasi jadi kembakaran memang ada namun tetap dalam pengawasan tim patroli terpada itu, sehingga tidak menimbulkan dampak begitu besar," tutupnya.
Ia juga berharap kebakaran hutan dan lahan di tahun ini tidak sama dengan tahun sebelumnya dengan kerja keras tim dilapangan melakukan sosialisasi dan menghimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar. (TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)