News Video

NEWS VIDEO Mahasiswa Politani Samarinda Pamerkan Alat Pendeteksi Covid Menggunakan Sistem Android

Perwakilan mahasiswa dari politeknik pertanian (Politani) Samarinda mengunjungi kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim).

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Wahyu Triono

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Perwakilan mahasiswa dari politeknik pertanian (Politani) Samarinda mengunjungi kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim).

Dalam kunjungan tersebut disambut oleh wakil Gubernur Hadi Mulyadi, Selasa (29/9/2020) sore.

Para mahasiswa ini memamerkan peralatannya yang berfungsi untuk mengetahui virus Covid-19 di dalam organ pernapasan.

Temuan tersebut diapresiasi baik oleh wakil Gubernur Hadi Mulyadi.

Hadi mengatakan penemuan ini dapat menggenjot ataupun menstimulasi mahasiswa lain untuk menciptakan sebuah temuan yang berguna khsususnya di Kaltim.

"Atas pemda dan pribadi mengucapkan terimas atasi kedatangan politani. Walaupun tentu ini catatannya virus itu masuk ke paru-paru. Tapi sebagai sebuah inovasi luar biasa. Kita berharap kampus terus mengembangkan inovasi agar dengan inovasi itu Kita bisa menghadapi inovasi dengan mudah," ucapnya.

Sebelumnya Mahasiswa Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Samarinda meraih juara empat dalam ajang DILo Hackathon Festival (DHF) 2020, setelah membuat alat deteksi penyakit Covid-19 dengan Citra X Ray berbasis Android. 

DIlo merupakan acara tahunan yang mengumpulkan para developer Indonesia untuk menghasilkan produk dan inovasi digital terbaik.

Tahun ini, DHF mengusung tema "Impacting for Indonesia", dengan 6 kategori yang dilombakan, yakni kesehatan, pertanian/perikanan, pendidikan, smart city, adaptasi kehidupan baru (AKB) lifestyle, dan SMB/UMKM. 

Aplikasi Xray ini diketahui memanfaatkan teknologi Deep Learning.

Teknologi ini sebenarnya sudah sering dijumpai masyarakat indonesia dalam aplikasi sosial media seperti Tiktok dalam proses pemindaian wajah.

Hanya saja berbeda algoritma dengan yang diterapkan dalam aplikasi ini. 

Aplikasi ini bekerja dengan mengenali sebuah foto X Ray, yang kemudian akan dibandingkan dengan foto-foto X Ray paru-paru orang yang sehat dan pasien pengidap Covid-19 yang telah dimasukkan ke dalam aplikasi.

Dari situlah kemudian aplikasi dapat menentukan foto rontgen paru-paru yang diambil terinfeksi virus corona atau tidak. (*)

IKUTI >> News Video

IKUTI >> News Video

Naskah: TribunKaltim.co/ Jino Prayudi Kartono

Videografer: TribunKaltim.co/ Jino Prayudi Kartono

Video Editor: TribunKaltim.co/Wahyu Triono

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved