Perintah Menkes dr Terawan, Seribu APD dan Masker N95 untuk Korban Tanah Longsor di Tarakan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengirim sekira 1.036 alat pelindung diri (APD), dan 1.180 masker N95 ke Kalimantan Utara (Kaltara).
Penulis: Amiruddin | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengirim sekira 1.036 alat pelindung diri (APD), dan 1.180 masker N95 ke Kalimantan Utara (Kaltara).
APD dan masker itu dikirim ke Kaltara, untuk penanganan korban longsor di Kota Tarakan, yang terjadi di masa pandemi covid-19.
Longsor di Tarakan terjadi pada Senin (28/9/2020), menewaskan 11 orang, 3 orang luka-luka, dan sejumlah rumah warga dilaporkan rusak.
Bantuan dikirimkan atas perintah langsung Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto, kepada Kepala Pusat Krisis Kesehatan dr Budi Silvana.
Baca Juga:Bantu Korban Longsor Tarakan, Komunitas Motor Vespa di Bulungan Galang Dana di Tugu Cinta Damai
Baca Juga:Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi Sambangi Lokasi Longsor di Tarakan, Ingatkan Persoalan IMB
Bantuan tersebut diserahkan dr Budi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kaltara, Usman, di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tarakan.
“Sementara ini pak menteri menyerahkan bantuan tahap awal, sebanyak seribu lebih APD dan seribu lebih masker N95.
Kebutuhan yang urgen nanti akan didiskusikan dengan kepala dinas kesehatan daerah,” kata Budi, via rilis kepada TribunKaltara.com, Jumat (2/10/2020).
Terkait pendistribusian bantuan tersebut, diserahkan langsung kepada dinas kesehatan provinsi dan kabupaten.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltara, Usman mengatakan pendistribusian akan dilakukan sesuai tingkat kebutuhan wilayah terdampak.
“Kita atur nanti distribusinya seperti apa,” ujar Usman.
Selain itu yang menjadi kekhawatiran, lanjut Budi yakni adanya transmisi virus SARS-CoV-2 yang mengakibatkan covid-19 yang bersumber dari para relawan. Karena itu pemeriksaan pendatang di Bandara harus diperketat.
Di samping itu, longsor terjadi di Kelurahan Juata Permai, Tarakan Utara dan 2 kelurahan di Tarakan Tengah, yakni Juata Kerikil dan Selumit Pantai.