Jadi Masalah Tiap Tahun, Pemkot Balikpapan Beber Biaya Atasi Banjir Keseluruhan, Butuh Rp 4 T

Banjir merupakan masalah yang masih harus dientaskan Pemerintah Kota Balikpapan setiap tahunnya, namun butuh anggaran dan tenaga lebih untuk bisa menu

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi perbaikan drainase demi mengantisipasi banjir di Kota Balikpapan. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

“Di Depsos, drainase Balikpapan Baru nilai proyeknya masing-masing Rp 10 miliar,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Andi Arif Agung mendorong pemkot lebih serius dalam mengatasi persoalan tersebut.

"Jika terjadi hujan cukup deras, dapat mengakibatkan banjir di beberapa kawasan," kata Andi Arif Agung.

Pemerintah Kota, lanjutnya, harus menyiapkan masterplan penanganan banjir yang matang.

Strategi untuk menangani banjir di Kota Minyak pun diperlukan, mulai dari pemetaan kawasan rawan hingga upaya penanggulangan.

Menurutnya, ini bisa menjadi rujukan setiap program dan kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengatasi banjir.

"Berikan juga imbauan kepada masyarakat, melalui para pengurus RT, untuk rutin melakukan kerja bakti membersihkan kawasan lingkungan," ujarnya.

Termasuk pula menertibkan bangunan-bangunan yang berada di pinggir sungai dan drainase, termasuk memperbanyak daerah resapan air.

"Sehingga dapat meminimalisir bencana banjir," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Kota Balikpapan tak pernah lepas dari masalah banjir. Jika hujan seharian, maka genangan air banyak bermunculan di sejumlah kawasan.

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan mulai mengerjakan program penanganan banjir yang masih jadi fokus utama pemerintah.

Meski banyak anggaran terkena refocusing , namun pekerjaan drainase masih dipertimbangkan. Seperti tahun ini, ada lima titik akan dikerjakan.

Kabid Sumber Daya dan Air (SDA) dan Drainase Dinas PU Balikpapan, Rita mengatakan, dua titik banjir di antaranya sudah on progress, yakni di sekitaran Kantor Perwakilan Diraja Malaysia, di Kampung Baru Tengah, Balikpapan Barat, dan pengerjaan drainase tersier di Jalan Sutoyo, Gunung Malang, Balikpapan Tengah.

“Untuk pengerjaan di Barat, untuk menanggulangi banjir yang sering terjadi karena tidak ada pembuangan air langsung ke laut,” tuturnya.

Selain tak ada pembuangan langsung ke laut, saluran lainnya juga berada pada perbatasan rumah permukiman warga sehingga perlu upaya perbaikan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved