Liga Italia
Gara-gara Antonio Conte, Nasib Eks Tottenham Hotspur di Ujung Tanduk, Inter Milan Berikan 2 Pilihan
Gara-gara Antonio Conte, nasib eks Tottenham Hotspur di ujung tanduk, Inter Milan berikan dua pilihan.
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO - Gara-gara Antonio Conte, nasib Christian Eriksen di ujung tanduk, Inter Milan berikan dua pilihan.
Kebersamaan Inter Milan bersama gelandang serang miliknya, Christian Eriksen terancam berlangsung cepat selesai.
Klub Liga Italia, Inter Milan nampaknya mulai gerah dengan penampilan yang tak kunjung membaik dari Christian Eriksen.
Penampilan gelandang serang Timnas Denmark tersebut memang mengalami penurunan yang sangat tajam semenjak bergabung dari Tottenham Hotspur.
Eriksen kesulitan mengaplikasikan keinginan dari Antonio Conte selaku pelatih dalam skema 3-5-2.
Christian Eriksen yang beberapa kali diposisikan sebagai trequartista pada kenyataannya kesulitan menemukan bentuk permainan terbaiknya.
Baca juga: Rekrutan Anyar Bukan Pemain Top, AC Milan Dianggap Belum Selevel dengan Juventus dan Inter Milan
Baca juga: LENGKAP Jadwal Liga Italia Pekan ke-4: BIG MATCH Inter Milan vs AC Milan, Debut Chiesa di Juventus
Baca juga: Lukaku Geram, Disebut Lamban dan Pemalas di Manchester United, Bangkit di Inter Milan, Hasilnya?
Baca juga: Inter Milan Rasa Liga Inggris, Antonio Conte Berpeluang Datangkan Fullback Chelsea, Reuni Juara!
Tak pelak situasi tersebut membuat banyaknya spekulasi terus bermunculan.
Satu di antarnya ialah masa depan mantan gelandang serang Ajax Amsterdam di Inter Milan itu tak berlangsung lama.
Dilansir dari laman Football Italia, Eriksen dikabarkan hanya memiliki waktu tiga bulan saja untuk unjuk pembuktian.
Selama tiga bulan itulah, pemain Timnas Denmark tersebut diminta untuk memberikan kemampuan terbaiknya sebagai gelandang serang.
Jika ia mampu membuktikan kualitasnya, maka posisinya di Inter Milan akan aman.
Namun jika kondisinya ialah keterbalikannya, maka Eriksen harus siap ditendang dari Nerazzurri.
Kehadirannya di lapangan tengah diharapkan mampu merubah maupun memberi warna yang berbeda dari Inter.
Baca juga: Strategi Transfer AC Milan Tuai Kritik, Status Pinjaman dan Bukan Nama Besar, Juventus Lebih Cerdik
Baca juga: Gagal Datangkan Bek Tengah, Januari AC Milan Kembali, 2 Pemain Masuk Daftar Buruan Stefano Piolli
Baca juga: Kesalahan Besar AC Milan di Bursa Transfer, Liga Champions Bisa Jadi Hanya Sekadar Mimpi
Baca juga: Rekrutan Anyar Bukan Pemain Top, AC Milan Dianggap Belum Selevel dengan Juventus dan Inter Milan
Meskipun Eriksen memiliki jalinan kontrak selama empat tahun bersama Inter Milan, namun hal tersebut tak menjadi jaminan.
Kurang nyetel permainan Eriksen dengan Antonio Conte menjadi penyebab kebersamaan Inter Milan dengan Eriksen diprediksi tak akan bertahan lama.
Eriksen sendiri dikenal sebagai gelandang serang flamboyan yang kualitasnya tak mungkin diragukan kembali.
Bahkan ia disebut-sebut sebagai satu di antara yang terbaik di dunia.
Sebelum memutuskan untuk join ke Inter Milan, pemain 28 tahun tersebut merupakan pemain yang sangat diidamkan oleh Barcelona dan Real Madrid.
Kemampuannya dalam mengkreasikan serangan merupakanan kelebihan yang dimiliki oleh Eriksen.
Baca juga: KATALOG PROMO Transmart Carrefour Berakhir Hari ini Periode 2-6 Oktober 2020, Ada Diskon hingga 30 %
Baca juga: Jawaban Kelas 4-6 SD Belajar Dari Rumah TVRI, Rabu 7 Oktober 2020, Sagu Sebagai Makanan Pokok
Baca juga: Dilaporkan ke Polisi Oleh Relawan Jokowi, Najwa Shihab Beber Alasannya Wawancarai Kursi Kosong
Baca juga: Tidak Banyak yang Tahu, Ternyata Inilah Arti Huruf E Pada Indikator Bahan Bakar di Kendaraan Anda
Tak sampai di situ, skill-nya untuk mengeksekusi situasi set-piece sangatlah membantu sebuah tim jika situasinya tengah deadlock.
Namun kemampuan dan kualitas yang dimiliki oleh Eriksen nampaknya tak keluar sama sekali di musim ini saat membela panji Inter Milan.
Padahal untuk perebutan posisi trequartista, Eriksen masih harus bersaing dengan nama-nama seperti Stefano Sensi maupun Nicolo Barella.
Dua opsi masuk akal pun dimiliki Inter Milan bagi Eriksen, tunjukkan kemampuan atau hengkang dari publik Giuseppe Meazza. (*)
