MotoGP
Joan Mir Berpeluang Besar Raih Gelar Juara Dunia MotoGP 2020, Suzuki Tolak Terapkan Team Order
Joan Mir punya peluang besar raih gelar juara dunia MotoGP 2020, Suzuki tolak terapkan team order
TRIBUNKALTIM.CO - Joan Mir punya peluang besar raih gelar juara dunia MotoGP 2020, Suzuki tolak terapkan team order.
Pembalap Pramac Racing, Jack Miller, menilai Joan Mir (Suzuki Ecstar) bisa mencatat hasil sensasional dengan menjuarai MotoGP 2020 tanpa memenangi balapan.
Joan Mir saat ini menduduki peringkat pertama klasemen sementara pembalap dengan 137 poin.
Ia unggul 14 poin dari Fabio Quartararo (Petronas Yamaha) yang menduduki peringkat kedua.
Munculnya Joan Mir sebagai pemuncak klasemen MotoGP 2020 merupakan hal yang menarik karena ia sama sekali belum memenangi satu balapan pun sepanjang musim.
Bagi Jack Miller, hal tersebut tak akan menjadi masalah.
Baca juga: Update MotoGP 2020, Kondisi Valentino Rossi Usai Positif Covid-19, The Doctor Ditimpa Masalah Baru
Baca juga: NEWS VIDEO Duet Valentino Rossi dan Franco Morbidelli Disebut Jadi Bencana di MotoGP 2021
Baca juga: LENGKAP Jadwal dan Jam Tayang MotoGP Eropa 2020, Siaran Langsung Trans7, Akses Live Streaming UseeTV
Baca juga: Gelar Juara Dunia MotoGP 2020 Menjauh, 2 Rider Susul Valentino Rossi Kibarkan Bendera Putih
"Menurut saya Mir punya peluang juara. Dia sudah melakukan usaha terbaiknya pada balapan MotoGP Teruel dan menurut saya kita akan melihat situasi Emilio Alzamora terulang," kata Miller.
Miller mengacu kepada Emilio Alzamora yang menjadi juara dunia 125 cc tahun 1999 tanpa memenangi satupun seri balapan.
"Saya tidak melihat Mir mengambil risiko hanya untuk memenangi satu seri balapan. Kalau dia bisa juara dunia akan sangat menakjubkan," tuturnya.
Seandainya skenario tersebut terjadi, Miller tak meragukan bahwa Mir tetaplah pantas menyandang titel juara dunia.
"Tentu saja dia pantas. Mir sempat bernasib sial pada balapan di Brno dan dia sanggup bangkit. Jika dia bisa juara tanpa memenangi balapan, akan sangat bagus," ucap Miller.

"Dia seharusnya bisa menang pada MotoGP Austria seandainya tidak ada red flag," ujar dia lagi.
Pada balapan di Red Bull Ring tersebut, Mir unggul 2,5 detik saat balapan dihentikan karena insiden yang menimpa Maverick Vinales.
Posisi Mir melorot ke urutan keempat saat balapan dimulai kembali.
Karena alasan-alasan itulah, Miller tak meragukan kans Mir menjadi juara dunia.
"Mir adalah salah satu pembalap tercepat dan paling konsisten musim ini. Penampilannya dan Suzuki konstan," tutur Miller lagi.
Joan Mir sejauh ini sudah mencetak enam podium.
Terakhir, ia finis pada urutan ketiga di MotoGP Teruel, Minggu (25/10/2020).
Team Order Suzuki
Tim Suzuki Ecstar mengaku punya pandangan tersendiri mengenai team order, terutama ketika kedua pembalap mereka sama-sama berpeluang meraih gelar juara dunia MotoGP.
Musim ini, Suzuki Ecstar menunjukkan performa impresif melalui kedua rider mereka, Alex Rins dan Joan Mir.
Baca juga: Donnarumma Semakin Dekat Tinggalkan AC Milan, Rossoneri Hadapi 2 Masalah Serius, Maldini Tak Berdaya
Baca juga: Ronaldo Cs Makin Kesulitan Kejar AC Milan, Eksperimen Andrea Pirlo Berujung Petaka Bagi Juventus
Baca juga: LIGA ITALIA Kegemilangan Diogo Dalot Bisa Buat AC Milan Gigit Jari, Manchester United Tak Ingin Rugi
Baca juga: Update Liga Italia, Peluang AC Milan Perlebar Jarak Lawan Udinese, Stefano Pioli Tak Temukan Masalah
Alex Rins sukses memenangi balapan MotoGP Aragon 2020 dan menjadi balapan MotoGP Teruel 2020, sementara Joan Mir konsisten finis di urutan ketiga pada dua balapan tersebut.
Melalui hasil tersebut, Mir kini berada di puncak klasemen sementara pembalap dengan 137 poin.
Mir unggul 14 poin atas pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo.
Adapun Rins sekarang ada di urutan keenam dengan 105 poin.
Dengan selisih 32 poin dari Mir dan tiga balapan tersisa, Rins tentu masih punya kans untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2020.
Merespons fakta ini, Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio, menegaskan bahwa skuadnya tidak akan menerapkan team order demi memuluskan jalan salah satu pembalap untuk menjadi kampiun dunia.
"Ketika kedua pembalap punya kesempatan untuk menjadi juara dunia, berarti team play (team order) tidak berlaku," ucap Brivio, dikutip dari GP One.
"Satu-satunya strategi yang kami bicarakan adalah dua pembalap ini harus saling respek selama berada di trek, mereka harus tampil benar satu sama lain."
"Suzuki tidak begitu suka dengan permainan tim, kami mengatakan kepada para pembalap; may the best man win (semoga pembalap terbaik menang)," kata dia menjelaskan.
Baca juga: Daftar BLT UMKM untuk Dapat Rp 2,4 Juta, Cara Ajukan BPUM agar Tak Ditolak, Cek juga bri.co.id/bpum
Baca juga: Dianggap Lambat Berkoordinasi dengan di Samarinda, Bus Damri Banjarmasin Atur Jadwal Lagi
Baca juga: Bantah Ikut Kotak Kosong, Rizal Effendi Angkat Bicara Soal Video yang Beredar
Baca juga: Pemprov Kaltara Siapkan Rp 116 M untuk Tangani Covid-19, Serapan Anggaran Bidang Kesehatan Terbesar
"Mungkin saat kami berada pada balapan terakhir dan salah satu atau dua-duanya keluar dari perburuan gelar juara, kami akan membicarakannya ( team order)."
"Mungkin ini terlalu romantis, tetapi menyenangkan jika bisa memenangi kejuaraan tanpa bantuan, bahwa semuanya berjuang untuk itu dengan kekuatan mereka sendiri. Dengan begitu, untuk saat ini tidak akan ada perintah team order," tutur Brivio lagi.
Suzuki Ecstar dan para tim rival akan kembali bersaing menjadi yang terbaik pada MotoGP Eropa 2020, awal bulan depan.
Berdasarkan jadwal, seri balap ke-12 MotoGP 2020 itu bakal berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, pada 6-8 November mendatang. (*)