Liga Italia
Lukaku Jadi Kambing Hitam atas Melempemnya Permainan Inter Milan, Antonio Conte dalam Tekanan Besar
Romelu Lukaku jadi kambing hitam atas melempemnya permainan Inter Milan, Antonio Conte dalam tekanan besar
TRIBUNKALTIM.CO - Romelu Lukaku jadi kambing hitam atas melempemnya permainan Inter Milan, Antonio Conte dalam tekanan besar.
Inter Milan sempat membuat gebrakan di dua pertandingan awal, namun seiring berjalannya laga penampilan Nerazzurri -julukan Inter Milan- mulai menurun.
Gebrakan tim asuhan Antonio Conte terlihat nyata dalam dua pekan awal Liga Italia.
Buktinya mereka mampu menggasak Benevento dan Fiorentina dengan skor besar.
Tercatat dalam dua laga tersebut, Nerazzurri mampu membukukan sembilan gol.
Lepas dari dua pekan awal Serie A, penampilan anak asuh Inter Milan bersama Antonio Conte mulai limbung.
Baca juga: LIGA ITALIA Kegemilangan Diogo Dalot Bisa Buat AC Milan Gigit Jari, Manchester United Tak Ingin Rugi
Baca juga: Inter Milan & Napoli Berpeluang Rebut Scudetto dari Juventus, Musim Ini AC Milan Masih Puasa Gelar
Baca juga: Update Liga Italia, Peluang AC Milan Perlebar Jarak Lawan Udinese, Stefano Pioli Tak Temukan Masalah
Baca juga: Update Jadwal Liga Italia, Inter Milan Diterpa Kabar Buruk, Bagaimana Nasib Juventus, AC Milan Pede
Inter MIlan gagal memetik poin penuh kala bertandang ke kota Roma untuk menantang Lazio.
Berlangsung di Olimpico Stadium, laga Lazio vs AC Milan hanya berkahir imbang 1-1.
Hasil negatif yang diraih Inter Milan kembali berlanjut di laga Derby della Madonnina.
Tersaji di Stadion Giusepee Meazza, Inter Milan justru ditundukkan oleh AC Milan dengan skor tipis 1-2.
Limbungnya permainan tim asuhan Antonio Conte berlanjut di babak penyisihan Liga Champions pekan pertama.
Masih di Stadion Giuseppe Meazza, Romelu Lukaku cs ditahan imbang Monchengladbach dengan skor 2-2.
Nerazzurri sempat bangkit di pekan kelima Serie A dengan mengalahkan Genoa (2-0).
Namun kembali lagi, inkonsistensi permainan menjadi momok Inter Milan.
Tepatnya saat berlaga di Liga Champions, Inter Milan hanya sanggup bermain imbang kala menantang Shakhtar Donestk.
Tentu menjadi pertanyaan apa yang terhjadi dengan Inter Milan saat ini? Materi pemain yang dimiliki Nerazzurri terkata mewah.
Antonio Conte selaku pelatih kepala diklaim tak perlu ambil pusing untuk menentukan starting line-up timnya jika berkaca pada kualitas amunisinya.
Namun dalam analisis "Inter remain predictable despite outstanding Lukaku" oleh Richard Hall via Football Italia, terdapat satu masalah yang menjadi alasan melempemnya Nerazzurri.
Baca juga: Solusi Hadapi Postur Tinggi, Gilles Joannes Pemain Keturunan Dikabarkan Masuk Timnas U-19 Indonesia
Baca juga: Shin Tae-yong Cari Gelandang Baru Buat Skuat Garuda Muda, Rencana Ada Pemain Timnas U-19 Dicoret
Baca juga: Pertanyaan Mengejutkan Ketua PSSI ke Shin Tae-yong, Iwan Bule Sebut Timnas U-19 Masih Punya Waktu
Baca juga: Shin Tae-yong Masih Berburu Pemain Keturunan, 5 Pemain Belum Dipanggil ke Timnas U-19 Indonesia
Permainan Inter Milan ala Antonio Conte diklaim terlalu monoton.
Efek Romelu Lukaku sentris sangatlah terasa bagi kubu Nerazzurri.
Jika berbicara mengenai ketajaman sang bomber, pemain Timnas Belgia itu memang memiliki ketajaman yang tak perlu diragukan kembali.
Terbukti di musim lalu, eks Manchester United tersebut mampu membukukan 34 gol dis emua kompetisi.
Catatan saat itu terbilang menterang, mengingat bagi Lukaku adalah musim perdananya di Liga Italia.
Lantas bagaimana taji seorang Lukaku di Liga Italia musim ini? Jawabannya masih terbukti gacor.
Lukaku dalam tujuh pertandingan bersama Inter Milan mampu melesakkan tujuh gol.
Namun catatannya, permainan Inter Milan yang terlalu bertumpu kepada sosok Lukaku telah dibaca oleh lawan-lawan mereka.
Meski menggaransi mampu memberikan poin, namun lukaku sejauh ini bak bekerja sendirian di lini depan.
Nama Lautaro Martinez yang sempat moncer di musim lalu, kini sinarnya perlahan mulai tenggelam.
Musim ini saja, penyerang muda asal Argentina tersebut baru membukukan tiga lesakan dari tujuh laga yang telah dimainkan.
Padahal jika kita melihat kebelakang, musim lalu mantan bomber Racing Club itu mengemas 21 lesakan di semua kompetisi.
Baca juga: Pemancing Mengapung di Teluk Balikpapan 1 Malam, 7 Selamat, Shandy Tak Terlihat Lagi Pukul 04.00
Baca juga: Siap Terapkan e-Rekap di Pilkada Serentak 2020, KPU Kaltara Mulai Petakan Koordinat TPS
Baca juga: Makna Mendalam Perkataan Megawati 'Anak Muda Jangan Manja', Sekjen PDIP Hasto Krsitiyanto Bicara!
Baca juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Jumat 30 Oktober 2020, Cek Zodiakmu Hari Ini!
Kembali lagi, permainan yang terlalu Lukaku-sentris menjadi kendala Inter Milan saat ini.
Richard Hall menuliskan bahwa Inter Milan memang tim yang kuat, namun jika Conte tak mengubah ketergantungannya kepada Lukaku, maka Nerazzurri perlahan menjadi tim yang berstatus 'biasa-biasa saja'.
Mengingat pola permainan maupun tumpuan serangan yang dilakukan oleh Inter sudah terbaca jelas kemana arahnya.
Tentu kondisi ini menjadi pertaruhan bagi nama besar seorang Antonio Conte selaku pelatih maupun Inter Milan sebagai klub raksasa Liga Italia. (*)