AS Ganti Presiden? LIVE Hasil Pilpres Amerika 2020, Selisih Mengejutkan, Joe Sementara Ungguli Trump
Hasil pilpres Amerika 2000 live, selisihnya sangat tipis, Joe Biden sementara ungguli Donald Trump, AS ganti Presiden?
Penghitungan suara masih terus berlanjut.
Menurut Anda, di Pilpres Amerika 2020 kali ini Trump Vs Biden who will win ?
Cek live update selengkapnya di link live pemilihan presiden Amerika 2020 kali ini di link berikut:
Berikut link real time penghitungan hasil Pilpres Amerika Serikat 2020 untuk memantau Us Voting Result arau hasil pemilihan presiden Amerika hari ini secara real time:
Link live 1 via MSN klik di SINI
Link live 2 via USA Today klik di SINI
Link live 3 via Time klik di SINI
Link live 4 via Guardian klik di SINI
Link live 5 via New York Times klik di SINI
Penentuan di suburban
Pemilih suburban dikenal sebagai loyalis tradisional Partai Republik terutama sejak mantan Presiden Ronald Reagan berkuasa pada 1981.
Demografi pemilih suburban awalnya didominasi pemilih kulit putih berpendidikan universitas.
Memasuki dekade 2010, pemilih minoritas seperti warga Afro-Amerika, Asia-Amerika, dan Hispanik mulai berpindah ke suburban, menjadikan kawasan ini sangat beraneka ragam.
Pemilih minoritas adalah kantung suara Partai Demokrat.
Kehadiran mereka mulai mengikis dukungan Partai Republik di suburban.
Loyalitas dukungan yang lama dinikmati Partai Republik semakin melemah pada Pilpres 2016 ketika Hillary Clinton secara mengejutkan menang di puluhan distrik suburban.
Akhirnya, suara Partai Republik di suburban kolaps pada Pemilu Sela atau Midterm 2018.
Lewat pemilu ini, Demokrat merebut kembali kontrol House of Representatives (DPR) melalui kemenangan 38 kandidat di daerah suburban yang tersebar dari Phoenix, Atlanta, Minneapolis, Oklahoma City, Houston, hingga Dallas.
Kemarahan terhadap retorika ofensif Trump, kebohongan tanpa henti Trump, perlakuan tidak senonoh Trump terhadap wanita, skandal demi skandal pemerintahannya, dan kekacauan di Gedung Putih diduga jadi alasan pemilih suburban mengganti haluan politik.
Trump menang tipis di kawasan suburban pada Pilpres 2016 dengan selisih 5 poin.
Namun, kemenangan ini diproyeksi hampir pasti tidak akan terulang lagi.
Bahkan, Trump terancam menjadi capres dengan kekalahan terbesar di suburban.
Padahal, tanpa suburban hampir mustahil bagi presiden berusia 74 tahun itu untuk mengalahkan Biden.
Sejumlah survei dengan metode live interview yang dinilai lebih akurat menunjukkan Biden unggul dua digit antara 15 hingga 20 poin atas Trump di kawasan suburban.
Keunggulan ini sangat luar biasa karena tidak ada capres Demokrat dalam sejarah yang menang lebih dari 5 poin di kawasa suburban.
Bahkan, Barack Obama yang menang telak suara nasional pada Pilpres 2008 hanya unggul 2 poin di kawasan suburban.
Posisi pemilih wanita
Selain dukungan pemilih suburban, faktor lain yang membuat Biden begitu perkasa di aneka survei adalah dukungan menakjubkan dari pemilih wanita, terutama yang tinggal di kawasan suburban.
Rataan survei memperlihatkan pemilih wanita memberikan Biden keunggulan telak dua digit atas Trump, hingga kisaran 25 poin. Angka ini sangat fantastis.
Jika data survei ini terwujud dalam pemilu yang sesungguhnya pada Selasa (3/11/2020) waktu setempat, angka tersebut akan memecahkan rekor keunggulan 24 poin yang didapat Presiden Lyndon Johnson dari Partai Demokrat dari kemenangan telak di Pilpres 1964.
Selain Johnson, kandidat lain dari Partai Demokrat hanya dapat memenangi suara pemilih wanita paling banyak dengan keunggulan 15 poin.
Tidaklah mengejutkan jika Biden nantinya unggul di swing state yang memiliki jumlah besar pemilih wanita, khususnya yang berkulit putih, yaitu di trio Rust Belt—Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan.
Dengan hampir pastinya Hakim Amy Coney Barrett menjadi Hakim Agung AS, pemilih wanita pun diperkirakan semakin termotivasi untuk memberikan suara ke Biden.
Pemilih wanita ini khawatir di Hakim Barrett yang berideologi konservatif bersama lima Hakim Agung konservatif lain akan mencabut Keputusan Mahkamah Agung Roe vs Wade yang menjamin kebebasan bagi kaum wanita AS untuk melakukan aborsi.
Pemilih lansia
Pemilih lansia yang cenderung lebih konservatif sudah lama menjadi basis suara Partai Republik.
Jumlah terbesar pemilih lansia ada di Florida dengan jumlah 20 persen populasi.
Pemilih lansia juga tersebar di trio Rust Belt krusial, yaitu Pennsylvania, Michigan, dan Wisconsin.
Pandemi covid-19 menghancurkan dukungan pemilih lansia ke Donald Trump.
Berang dengan tindak tanduk Trump yang tidak menanggapi serius virus corona, pemilih lansia yang masuk kategori rawan terinfeksi diprediksi mengubah pilihannya ke Joe Biden.
Biden adalah capres Demokrat pertama sejak Pilpres 1996 yang diproyeksi mendapat dukungan tinggi dari pemilih lansia.
Pada Pilpres 2016, Trump memenangi hati pemilih lansia dengan selisih satu digit.
Survei-survei terbaru menunjukkan kondisi berbalik drastis.
Biden yang juga adalah lansia berusia 77 tahun unggul sekitar 8-10 poin atas Trump dalam aneka survei untuk pemilih lansia.
Saat ini, 25 persen demografi pemilih AS adalah pemilih lansia.
Tanpa dukungan krusial dari pemilih berusia di atas 65 tahun ini, suami Melania Trump bagaikan pungguk merindukan bulan untuk melanjutkan kepresidenannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil Pilpres AS Dipastikan Molor, Kapan dan Siapa yang akan Menang?" dan di tribunpontianak.co.id dengan judul LIVE Update Hasil Pilpres Amerika 2020, Perolehan Suara Trump Vs Biden Kini Cuma Selisih 1,5 Persen!