Angkutan Bus ke Pelosok Wilayah Kalimantan Timur Masih Diminati

Peminat penumpang transportasi darat yang menuju daerah pelosok daerah Kalimantan Timur, masih lumayan banyak ketimbang bus AKAP

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
TERMINAL SUNGAI KUNJANG - Situasi Terminal Tipe B Sungai Kunjang tampak armada bus maupun angkutan kota difoto Rabu (4/11/2020).TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Peminat penumpang transportasi darat yang menuju daerah pelosok daerah Kalimantan Timur, masih lumayan banyak ketimbang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Selain itu, bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang lumayan sepi penumpang sebelum hingga akhirnya terjadinya pandemi Covid-19 atau Virus Corona.

Tak hanya jalur darat sebetulnya, moda transportasi sungai juga tersedia tepat di dermaga yang terletak di seberang Terminal Bus Tipe B Sungai Kunjang, Kota Samarinda yang terletak di Jalan Untung Suropati, Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang.

Baca Juga: Di Balikpapan, Tarif Angkutan Udara, Daging Ayam & Bawang Merah Penyumbang Deflasi September 2020

Baca Juga: Jadi Angkutan Ikonik Era 80-an, Disporapar dan PHRI Dukung Penuh Taxi Kayu Reborn, Dongkrak Wisata

Baca Juga: Pandemi Covid-19 di Balikpapan, Sempat Turun 70 Persen, Pengguna Angkutan Umum Mulai Kembali Normal

Meski begitu angkutan umum darat masih menjadi pilihan banyak masyarakat.

Waktu tempuh menjadi alasan masyarakat yang bermukim di perkampungan daerah pelosok Kaltim yang sedang berkembang ini. Apalagi bagi masyarakat yang berdagang di kawasan pelosok itu.

"Untuk bus pedalaman itu ada dari Damri dan dua Perusahaan Otobus (PO) swasta. PO swasta ke Melak, Kubar ada 9 tapi saat ini yang aktif hanya 2. Sedangkan yang melayani rute trayek Kota Bangun ada 18," jelas Operator Satuan Pelayanan (Satpel) Terminal Bus Tipe B Sungai Kunjang, Eko Novianto, Kamis (5/11/2020) hari ini.

Ditambahkan Eko Novianto, rata-rata setiap keberangkatan bus trayek ke wilayah pelosok membawa penumpang 10 hingga 15 penumpang bersama dengan muatan barang.

"Perjalanan ditempuh dalam waktu 6 sampai 9 jam. Kalau alasan penumpang itu, karena jika menumpang kapal, mereka harus menunggu keberangkatan yang belum tentu berangkat pada hari itu juga" ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, terminal yang sempat tidak beroperasi di awal pandemi Covid-19 atau Virus Corona ini, tentunya mempertimbangkan peningkatan pelayanan pada bus trayek ke wilayah pelosok, itu juga yang menjadi alasan Terminal Tipe B Sungai Kunjang harus tetap beroperasi.

"Karena setiap hari keberangkatan pasti ada. Rata-rata penumpang itu adalah pedagang, yang berbelanja di Samarinda," sebutnya Eko Novianti.

Salah seorang penumpang tujuan Kubar, Jeslin Pahan (32) yang datang ke Samarinda tiga hari lalu bersama suaminya, mengaku jadwal yang berada di dermaga belum tentu ada serta tidak langsung berangkat, ia harus berburu dengan waktu.

Diakuinya, datangnya ia ke Samarinda tentu untuk berbelanja barang dagangan yang nantinya akan di jual belikan dikawasan Barong Tongkok, Kubar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved