Pilkada Bontang
Soal Banjir, Joni Akan Buat 3 Bendungan di Bontang, Jawaban Basri tak Terduga
Penanganan banjir jadi prioritas utama dua paslon Pilkada Bontang 2020.Debat Publik yang digelar di Hotel Mercure Samarinda, Rabu (18/11/2020).
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG - Penanganan banjir jadi prioritas utama dua paslon Pilkada Bontang 2020.
Hal itu mereka tegaskan dalam Debat Publik yang digelar di Hotel Mercure Samarinda, Rabu (18/11/2020).
Calon Walikota nomor urut 2, Neni Moerniani mendapat kesempatan pertama dari moderator debat.
Baca Juga: Debat Pilgub Kaltara 2020, U2OK Beber Strategi Penanganan Covid-19 di Kaltara
Baca Juga: Covid-19 Jadi Tema Debat Kedua Pilgub Kaltara, Pjs Gubernur Teguh Beri Apresiasi KPU Kaltara
Baca Juga: Usung Tema Penanganan Covid-19, Pjs Gubernur Kaltara Apresiasi Debat Publik yang Digelar KPU
Calon petahana itu meyakinkan bahwa banjir tetap jadi prioritas bagi dirinya.
Kendati saat ini terjadi kontraksi ekonomi, namun ia komitmen untuk tetap menyiapkan 10 persen APBD untuk penuntasan masalah banjir.
Dijelaskan Neni Moerniani, ia bakal terus perjuangkan pembangunan Bendungan Suka Rahmat dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Neni Moerniani juga mengklaim bahwa pada masa pemerintahannya berhasil menekan intensitas banjir di kota Bontang.
"Ketika ada hujan deras sekarang, tak sebesar pada tahun 2018 lalu. Komitmen kami, tetap integrasikan program dengan pemrov Kaltim," ungkapnya.
Calon Wakil Walikota nomor urut 2, Joni menambahkan pihaknya bakal bangun 3 folder bendungan air di Kota Bontang.
Juga terus kampanyekan agar masyarakat tak membuang sampah sembarangan di lingkungan.
"Membangun folder di 3 titik, Tanjung laut, Bontang Kuala dan Kanaan. Kita juga berikan penyuluhan ke masyarakat tak membuang sampah. Setiap jumat kali bersih," ujarnya.
Sementara calon walikota nomor urut 01, Basri Rase menegaskan bahwa banjir juga jadi prioritas bagi mereka bila terpilih.