Tahukah Anda Mengapa Pesawat Menghindari Terbang di Atas Pegunungan Himalaya? Ini Alasan Lengkapnya
Tahukah Anda mengapa Pesawat menghindari terbang di Atas pegunungan Himalaya? Ini alasan lengkapnya
Saat masker oksigen turun, maka pesawat harus turun ke ketinggian 10.000 kaki dengan cepat.
Jika tidak, pasokan oksigen akan habis.
Kendati demikian, turun ke ketinggian 10.000 kaki bukanlah pilihan di atas Himalaya.
Tidak adanya bandara yang tersedia di wilayah sekitar membuat pendaratan darurat semakin memperumit masalah.
Masalah turbulensi dan kemungkinan pembekuan bahan bakar
Masalah keamanan selanjutnya adalah jumlah turbulensi udara bersih di sekitar Himalaya.
Turbulensi udara yang jernih sulit terdeteksi radar, sehingga sulit bagi pilot untuk melihatnya.
Pegunungan yang tinggi merupakan tempat lahirnya turbulensi udara yang jernih.
Maka dari itu pesawat menghindari terbang di atas pegunungan Himalaya.
Menurut Administrasi Penerbangan Federal, turbulensi udara yang jernih adalah penyebab nomor satu cedera penumpang dan awak dalam kecelakaan non-fatal.
Lalu ada masalah terkait pembekuan bahan bakar.
Semakin tinggi kamu terbang, semakin dingin kondisinya.
Bahan bakar pesawat bisa membeku pada -47 derajat celcius dan itu kemugnkinan terjadi jika pesawat terbang di atas Himalaya.
Biasanya, pesawat akan turun ke ketinggian yang lebih rendah (dan lebih hangat) untuk menghindari masalah tersebut.
Jelas, jika melintasi pegunungan Himalaya, ini bukanlah pilihan.
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)
Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul : Pesawat Menghindari Terbang di Atas Pegunungan Himalaya, Mengapa?