News Video
NEWS VIDEO Air Terjun Doyam Seriam, Surga Tersembunyi di Desa Modang Kabupaten Paser
Kawasan air terjun ini memiliki tujuh tingkatan. Namun untuk menuju tingkatan air terjun itu membutuhkan energi dan kondisi tubuh yang fit.
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
Kawasan wisata air terjun ini memiliki tujuh tingkatan. Namun untuk menuju tingkatan air terjun itu membutuhkan energi dan kondisi tubuh yang fit.
Sebab harus memanjat bebatuan cadas yang besar dan licin untuk bisa melihat bagian-bagian air terjun.
Doyam Seriam menjadi bagian dari program desa untuk bergabung dengan program bank Dunia. Program Forest Carbon Partnership Facility (FPCF) bertujuan untuk menekan emisi gas rumah kaca di Bumi.
Di Indonesia, Kalimantan Timur ditunjuk menjadi bagian tersebut. Jika berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca, maka bank Dunia Akan memberikan bantuan ke wilayah yang ikut dalam program tersebut.
Hal tersebut sebagai sumbangsih dalam menekan emisi gas rumah kaca. Syahrudin mengatakan jika hal tersebut tercapai ia akan membenahi beberapa fasilitas wisata air terjun tersebut.
Sehingga para Wisatawan dengan mudah masuk ke dalam kawasan wisata tersebut.
Sementara itu Irawan salah satu penjaga kawasan hutan Kahati mengatakan saat masuk pertama kali terhampar perkebunan sawit.
Sebelum menjadi perkebunan sawit, kawasan tersebut merupakan kawasan hutan rotan pada medio tahun 80an sampai 90an awal.
Pada tahun tersebut Irawan akui harga rotan sangat tinggi. Bahkan harga rotan menjulang tinggi dibandingkan dengan sawit.
Namun awal tahun 90an hingga saat ini harga sawit yang tinggi membuat warga beralih menanam pohon sawit. Hutan rotan pun tergantikan dengan ribuan pohon sawit.
Meskipun begitu pihaknya bersama Kades membatasi jumlah perkebunan Sawit.
Bahkan ia bersama Kades melawan siapapun yang ingin membebaskan lahan untuk dijadikan sawit dan Tambang. "Selama 20 tahun saya sama Pak Kades menjaga kawasan ini," ucap Irawan.
Bahkan tahun 2005 ada perusahaan sawit dan Tambang mencoba masuk untuk membuka lahan sawit maupun tambang. Namun pihaknya terus melawan perusahaan tersebut agar tidak masuk lagi.
Apalagi kawasan air terjun tersebut memiliki kandungan nikel dan Batubara menjadi incaran perusahaan tambang. Namun Syahrudin bersama Irawan terus melawan perusahaan tersebut.
IKUTI >> News Video
IKUTI >> News Video
Naskah: TribunKaltim.co/Jino Prayudi Kartono
Videografer: TribunKaltim.co/Jino Prayudi Kartono
Video Editor: TribunKaltim.co/Ardian