Ricky Yacobi Meninggal
Ricky Yacobi Meninggal, Terungkap Asal Usul Nama Belakangnya Bertambah Satu Huruf
Legenda Timnas Indonesia Ricky Yacobi meninggal dunia pada hari ini, Sabtu 21 November 2020
TRIBUNKALTIM.CO - Legenda Timnas Indonesia Ricky Yacobi meninggal dunia pada hari ini, Sabtu 21 November 2020.
Kepergian Ricky Yacobi sungguh tak terduga. Pasalnya, ia masih bermain sepak bola pada Sabtu pagi di Lapangan A Senayan, Jakarta.
Bahkan, pada ajang Trofeo Medan Selection itu Ricky Yacobi berhasil mencetak gol.
Baca juga: TRAGIS! Ricky Yacobi Legenda Timnas Indonesia Meninggal Dunia Seusai Cetak Gol
Nahas, saat hendak selebrasi merayakan golnya Ricky Yacobi tiba-tiba terjatuh.
Ricky Yacobi jatuh dengan posisi tengkurap.
Saat diperiksa, sang legenda Timnas Indonesia itu telah tidak sadarkan diri.
Baca juga: Pemain Persija Asal Belanda Resmi Jadi WNI, Profil Marc Klok, Segera Berseragam Timnas Indonesia
Para pemain lain yang berada di lapangan langsung memberikan pertolongan pertama dengan berupaya menarik lidah Ricky Yacobi dan melakukan CPR atau cardiopulmonary resuscitation.
Akan tetapi, Rikcy Yacobi tak kunjung sadarkan diri.
Pria kelahiran 21 Maret 1963 itu lalu dilarikan ke Rumah Sakit Mintoharjo.
Namun, nyawa Ricky Yacobi tidak tertolong.
Baca juga: Daftar Penyakit Pemain Muda Timnas Indonesia yang Mulai Sembuh di Tangan Shin Tae-yong, Manja?
"Habis cetak gol, mau selebrasi, terus jatuh kena serangan jantung," kata Lody Hutabarat, salah satu pemain yang turut bertanding di Trofeo Medan Selection, menceritakan kronologi meninggalnya Ricky Yacobi.
Tentang Nama Belakang Yacobi
Nama aslinya adalah Ricky Yacob.
Ia adalah sosok fenomenal yang bersinar di era 80-an, yang kemudian lebih dikenal sebagai Ricky Yacobi.
Ricky lahir di Medan pada 12 Maret 1963.
Dia dikenal sebagai penyerang yang memiliki kelebihan dalam kecepatan.
Baca juga: Inilah Daftar 10 Pemain Sepak Bola Termahal di Asia Tenggara, Ada Nama Pemain Timnas Indonesia
Dia juga menjadi ujung tombak andalan tim nasional pada era 80-an.
Sepanjang kariernya di Indonesia, Ricky pernah bergabung bersama PSMS Medan, Arseto Solo, BPD Jateng, dan PSIS Semarang.
Pada 1980, pihak yang berperan mengantarkan PSMS Medan yunior juara Piala Soeratin, yang notabene adalah turnamen khusus pemain di bawah usia 18 tahun.
Selepas dari PSMS, Ricky berpindah ke Pulau Jawa untuk bergabung dengan salah satu klub anggota Galatama, Arseto Solo.
Baca juga: Kabar Baik dari Egy Maulana Vikri, Bintang Timnas Indonesia Catatkan Rekor Bersama Lechia Gdansk
Di klub ini, Ricky tidak pernah pernah mendapat gelar juara Galatama.
Baca juga: Daftar Penyakit Pemain Muda Timnas Indonesia yang Mulai Sembuh di Tangan Shin Tae-yong, Manja?
Akan tetapi, Ricky sukses menjadi top skorer Galatama sebanyak dua kali, yakni pada 1987 dan 1990.
Karier Ricky di level tim nasional lebih mentereng lagi.
Baca juga: Pesan Legenda Timnas Indonesia untuk Si Kribo Bagus Kahfi, Bambang Pamungkas Terkenang Masa Lalunya
Dalam balutan seragam merah putih, Ricky sukses mengharumkan nama Indonesia di sejumlah ajang internasional.
Pada Asian Games 1986 di Korea Selatan, Ricky menjadi kapten tim.
Saat itu, pada babak penyisihan grup, Indonesia tergabung di Grup C bersama Arab Saudi, Qatar, dan Malaysia.
Meskipun berada di grup yang tergolong sulit, Ricky cs. mampu melaju ke babak selanjutnya setelah menjadi peringkat kedua dengan perolehan tiga poin.
Pada babak perempat final, Indonesia bersua dengan Uni Emirat Arab (UEA).
Baca juga: Liga Italia, AC Milan Berburu Deputi Calhanoglu, Sudah Diincar Sejak Era Boban, Diteruskan Maldini
Baca juga: Jadwal Liga Italia Malam Ini, Juventus vs Cagliari, Siaran Langsung RCTI, Link Live Streaming RCTI+
Baca juga: Info Terbaru Liga Italia, Cara Cerdik Juventus Gerogoti AC Milan, Rossoneri Bisa Tak Dapat Apa-Apa
Aksi Ricky mengundang decak kagum dengan mencetak gol sensasional untuk Indonesia.
Dia menciptakan gol dengan cara melepaskan tembakan voli pertama kali ke gawang UEA dalam jarak yang cukup jauh.
Setelah ajang Asian Games, Ricky mencatatkan prestasi mengkilap saat berlaga di SEA Games 1987 yang digelar di Jakarta.
Ricky berjasa mengantarkan Indonesia meraih medali emas pertama dari cabang sepak bola pada ajang ini.
Pada tahun 1988, Ricky diboyong klub asal Jepang, Matsushita FC (kini berganti nama menjadi Gamba Osaka).
Di Negeri Sakura ini, nama belakang Ricky berubah dari "Yacob" menjadi "Yacobi".
Pasalnya, orang-orang di Jepang lebih suka menyebut nama belakangnya dengan "Yacobi".
Sejak itu, nama "Yacobi" menjadi lebih akrab.
Ricky pensiun dari karirnya sebagai pesepak bola pada tahun 1996.
Namun, semangat dan kepeduliannya dalam mengembangkan sepak bola Indonesia tidak pernah surut.
Setelah gantung sepatu, Ricky membuat sebuah Sekolah Sepak Bola (SSB) yang bernama Ricky Yacobi.
SSB ini berlokasi di Lapangan F, kompleks olahraga Senayan, Jakarta Pusat.
Dalam sistem pembinaannya, SSB Ricky Yacobi menjaring bocah yang berusia 7-12 tahun.
Ucapan Duka Kemenpora
Kementerian Pemuda dan Olahraga ( Kemenpora) RI turut kehilangan sosok legenda Timnas Indonesia, Ricky Yacobi atau yang juga dikenal dengan Ricky Yacob.
Kemenpora melalui Sesmenpora (Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga), Gatot S Dewa Broto, mengucapkan dukacita mendalam atas kepergian sang legenda.
Diungkapkan Gatot, Ricky Yacobi memiliki sumbangsih besar untuk sepak bola Indonesia.
"Inalillahi wainnailaihi rojiun. Kami atas nama Kemenpora menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya Ricky Yacob," ujar Gatot saat diwawancarai KompasTV, Sabtu (21/11) siang WIB.
"Saya dekat dengan beliau pada awal 2015 ketika ada Tim Sembilan (untuk mengevaluasi sepak bola Indonesia) yang dibentuk Pak Menpora Imam Nahrawi. Beliau memilih Ricky Yacob sebagai salah satu anggotanya."
"Beliau (Ricky) banyak memberikan kontribusi ide yang akhirnya bermanfaat untuk pembenahan PSSI," ujar Gatot S Dewa Broto.
Baca juga: Intip Jersey Away Baru Timnas Indonesia Buatan Produk Lokal, Iwan Bule Ungkap Instruksi Jokowi
Bagi Gatot, Ricky Yacobi bukanlah sekadar pesepak bola biasa, tetapi sosok yang benar-benar berkomitmen di bidangnya.
Pria kelahiran Medan, 12 Maret 1963 itu terus konsisten membantu sepak bola Indonesia.
"Beliau sangat berkomitmen membantu sepak bola Indonesia. Jadi, beliau tidak hanya pemain, tetapi juga pemikir dan sosok yang konsisten di bidangnya," pungkas Gatot S Dewa Broto. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Legenda Timnas Indonesia Ricky Yacobi Meninggal Dunia, Kemenpora Ucapkan Dukacita" dan "Mengenang Ricky Yacobi dan Kiprahnya di Lapangan Hijau..."