Menghilang di Sungai Mahakam
BREAKING NEWS Pelaku yang Dorong Korban ke Sungai Mahakam Dibekuk Polisi, Diburu Hingga ke Parepare
Dua pelaku yang mendorong korban Gusti Dwi Prasojo (18), warga Wiraguna, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kaliman
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Dua pelaku yang mendorong korban Gusti Dwi Prasojo (18), warga Wiraguna, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, yang tenggelam pada Selasa (17/11/2020) dini hari lalu, berhasil ditangkap jajaran gabungan Polda Kaltim, Jatanras Polresta Samarinda, dan Reskrim Polsek Samarinda Ulu.
Dua pelaku yakni Jusman (22) dan Aspiansyah (21), diketahui warga Kecamatan Samarinda Seberang.
Saksi kunci Muhammad Zidan Maulana (19), rekan korban yang selamat usai mengalami hal yang sama, didorong lebih dulu oleh dua orang tak dikenal dan menjadi petunjuk jajaran kepolisian mengungkap ciri kedua pelaku ini.
Pelaku Jusman diketahui, ditangkap di Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Jumat, 20 November 2020 lalu.
Sedangkan Aspiansyah ditangkap pada hari yang sama, di lokasi berbeda yakni di kediamannya kawasan Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Diberitakan sebelumnya, pemuda bernama Gusti (18), warga Jalan Wiraswasta RT 08 No. 44 D, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dilaporkan menghilang.
Dia bersama temannya sekaligus saksi M. Jidan Maulana (19) yang diketahui warga Jalan DI. Pandjaitan, RT 70, No. 61, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda dalam peristiwa yang diduga menyebabkan korban tenggelam di perairan Sungai Mahakam usai didatangi dua orang tak dikenal yang meminta korek dan rokok korban, yang kemudian mendorong dua remaja ini ke arah sungai tanpa alasan jelas.
Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Ipda M Ridwan saat tiba di lokasi kejadian, mendatangi saksi dan ibu korban yang sudah berada tepat di titik terakhir korban menghilang.
"Motor dan sandal milik korban masih ada di lokasi kejadian, belum diketahui apa alasan kedua pelaku mendorong dua remaja ini," ungkap Ipda M Ridwan, Selasa (17/11/2020).
Guna kepentingan penyelidikan, pihaknya membawa kedua orang yaitu Ibu korban dan temannya yang juga mengalami peristiwa sama.
"Kami minta keterangan dulu dari keduanya, nanti kami sampaikan lagi perkembangan terkait ini," ujar Ipda M Ridwan
Diketahui dari keterangan saksi yang selamat saat mengalami peristiwa ini, Jidan mengaku bahwa dua orang yang tidak dikenal ini mendatangi keduanya meminta korek dan rokok, setelah diberikan, keduanya lantas didorong ke arah Sungai Mahakam.
Jidan selamat, setelah berpengangan pada bagian cor semen turap yang berada di permukaan sungai hingga berhasil naik melalui intake PDAM Teluk Lerong yang berjarak 200 meter dari titik ia terjatuh ke perairan, lalu naik ke daratan.
Ibu Korban Hilang tak Punya Firasat
Rodiah (40) tak punya firasat apa-apa sebelum kejadian hilangnya sang anak yang disayanginya.
Ia sempat sempat mencari anaknya sebelum dilaporkan menghilang.
Gusti (18), warga Jalan Wiraswasta RT 08 No. 44 D, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, menghilang tepatnya pukul 02.00 Wita dinihari, saat duduk bersama temannya yang selamat dalam peristiwa ini, yaitu M. Jidan Maulana (19) yang diketahui warga Jalan DI. Pandjaitan, RT 70, No. 61, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda.
Rodiah sempat mengetahui anaknya keluar rumah sekitar pukul 23.00 Wita.
Namun ia tak begitu paham anaknya hendak pergi ke mana.
Dari kesaksian temannya, Jidan (18), barulah ia terkejut dan histeris, sang anak ternyata didorong oleh dua orang tidak dikenal saat duduk di pinggir Sungai Mahakam sekitar Jalan RE. Martadinata, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda.
"Anak saya tidak bisa berenang, Jidan (teman korban) juga tidak bisa berenang. Saya sempat subuh jam 05.00 Wita sempat menghubungi lewat pesan singkat WhatsApp, namun tidak terkirim (centang satu)," kata Rodiah, ditemui di lokasi terakhir anaknya terlihat, Selasa (17/11/2020).
Sang ibu terkejut ketika melihat teman anaknya, datang ke rumah dengan kondisi basah kuyup seluruh badannya, lalu menanyakan perihal kondisi anaknya.
"Temannya dalam kondisi basah mendatangi saya, dia tanya Gusti sudah pulang kah bu, saya menjawab belum, lalu bercerita pada saya tentang yang dialami keduanya," ungkap Rodiah sambil menahan tangis.
Saat mengetahui apa yang terjadi pada buah hatinya, sang ibu mendatangi lokasi terakhir sang anak menghilang, didampingi keluarga dan saudara korban.
Tak berselang lama lalu melaporkan hal ini ke pihak terkait.
Sampai saat ini sang ibu dan saksi, Jidan masih diperiksa mengenai peristiwa ini oleh jajaran Polsek Samarinda Ulu, untuk menindaklanjuti terkait kejadian yang dialami korban, Gusti.
Seperti diketahui, Gusti (18), warga jalan Wiraswasta RT 08 No. 44 D, Kelurahan Sidodadi, Samarinda, dikabarkan tenggelam di sekitar perairan Sungai Mahakam, tepatnya di Jalan RE. Martadinata, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (17/9/2020) pagi sekitar pukul 07.00 Wita.
Unit Siaga Search and Rescue (SAR) Basarnas dibantu relawan gabungan Kota Samarinda datang ke lokasi melakukan briefing awal dan kemudian menurunkan rubber boat untuk menyisir area yang diduga jadi tempat tenggelamnya korban.
Koordinator Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda Riqi Effendi mengungkapkan, jajarannya mendapatkan informasi sekitar pukul 06.40 Wita, yang kemudian bersama personel Basarnas meluncur ke Last Known Position (LKP) atau titik terakhir korban terlihat.
"Kami langsung berkoordinasi bersama Polsek KP Samarinda dan Polsek Samarinda Ulu, karena dugaan korban tenggelam didorong oleh dua orang pelaku yang tidak dikenal menurut kesaksian korban selamat atas nama Muh. Jidan Maulana berusia 18 tahun warga jalan DI. Pandjaitan," ungkap Koordinator Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda, Riqi Effendi di lokasi pencarian, Selasa (17/11/2020) pagi.
Baca juga: Pengendalian Inflasi di Balikpapan Hadapi Tantangan Barat, TPID Intensifkan Strategi 4K
Baca juga: Wisata Kuliner di Kutim, Merasakan Nuansa Cafe ala Natural Bali di RuangRupa Sangatta
Baca juga: Kualifikasi & Starting Grid MotoGP Portugal Malam Nanti, Jadwal Live Trans7, Joan Mir tak Dijagokan
Kepastian tenggelamnya korban didapati dari kesaksian Jidan yang menemani korban duduk di sekitar lokasi titik awal korban tenggelam, tepatnya di atas semen cor turap.
"Kejadian sekitar pukul 02.00 Wita dini hari, saksi selamat mengaku didorong dua orang tidak dikenal, kemudian disusul korban yang ikut didorong, dugaan kuatnya korban tenggelam," tuturnya.
Saat ini Unit Siaga SAR sudah berada di lokasi dan menyisir area sekitar diduga korban Gusti tenggelam, dibantu relawan gabungan Kota Samarinda dan unsur terkait lainnya.
"Kami menyisir di radius 200 meter dari titik awal korban menghilang, kendala air yang pasang, kami terus pantau, kemungkinan diselami. Saat ini dicek arus masih deras," ucap Koordinator Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda, Riqi Effendi.
(TribunKaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)