Virus Corona di Berau

Pandemi Covid-19, Objek Wisata Air Terjun Tambalan Berau Masih Tutup untuk Umum

Tidak seperti objek wisata lainnya di Bumi Batiwakkal, objek wisata air terjun Tambalan, yang terletak di Kampung Tepian Buah, Kecamatan Segah, Berau.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
WISATA ALAM - Pengunjung saat berenang di objek wisata air terjun Tambalan di Kampung Tepian Buah, Kecamatan Segah, Berau, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Tidak seperti objek wisata lainnya di Bumi Batiwakkal, objek wisata air terjun Tambalan, yang terletak di Kampung Tepian Buah, Kecamatan Segah, Berau, Provinsi Kalimantan Timur, masih ditutup untuk umum akibat wabah covid-19, Minggu (29/11/2020).

Selama dilakukan penutupan objek wisata tersebut pengelola terus melakukan pembenahan objek wisata mulai melakukan perbaikan jalur tracking, tempat beristirahat hingga membangun gasebo yang merupakan bantuan dari dinas pariwisata Berau.

Ketua Pokdarwis Mulyono mengungkapkan pembukaan objek wisata air terjun Tambalan masih akan dikaji dan dilakukan pertemuan dengan aparat Kampung juga pihak keamanan.

"Objek wisata air terjun Tambalan ini untuk sementara masih kami tutup untuk umum," tegas Mulyono.

Baca juga: Virus Corona Punya Masa Inkubasi Rata-rata 5 Hari, Jubir untuk Covid-19: Jangan Gegabah dan Egois

Baca juga: Kasus Meninggal Dunia karena Corona di Indonesia 16.646 Orang, Total Pasien Sembuh Capai 441.983

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Satgas Covid-19 Pantau Perkembangan 319 Kabupaten/Kota yang Gelar Pilkada

Diakui pengelola wisata itu, tak sedikit pengunjung yang bertanya kapan objek wisata tersebut di buka, pasalnya objek wisata lainnya di Berau telah di buka seperti labuan cermin yang ada di kecamatan Biduk-Biduk.

"Kami pengurus untuk sementara sudah dirapatkan belum bisa dibuka dulu sampai ada instruksi melalui rapat bersama kembali dengan pengurus yang lain baik pemerintah Kampung maupun keamanan sendiri," tuturnya.

Kasi pemerintahan Kampung Tepian Buah itu menambahkan jika tidak ada halangan rencananya wisata air terjun Tambalan bakal dibuka untuk umum bulan Desember mendatang dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Dikatakan Mulyono akibat penutupan objek wisata tersebut pendapatan masyarakat maupun kampung menurun.

Pasalnya air terjun yang terkenal dengan kesegaran airnya itu menarik banyak wisatawan untuk menghabiskan akhir pekan di lokasi tersebut.

Baca juga: Fakta Mengejutkan Bupati Situbondo Meninggal karena Corona, Jenis Virus Disebut Ganas, Tanpa Gejala

Baca juga: Rencana Presiden Jokowi Kurangi Libur Akhir Tahun Kala Pandemi Corona, Ini Respon Fraksi Demokrat

"Terakhir kita tutup itu bulan Agustus dan pendapatan kotor terhitung akhir bulan Juli hingga Agustus mencapai Rp 30 juta dalam kurun waktu satu bulan saja sehingga bisa dibayangkan selama tutup ini pendapatan pasti menurun," pungkasnya

Ia juga mengatakan sebelum kembali di buka untuk umum sejumlah fasilitas akan dilakukan peremajaan oleh pengelola mulai dari tempat swafoto bagi pengunjung, fasilitas perahu ketinting hingga jalur traking.

Diketahui objek wisata air terjun Tambalan terletak di kampung Tepian Buah, Kecamatan Segah, Berau.

Dari kantor kepala kampung menuju objek wisata tersebut wisatawan harus kembali menempuh jarak kurang lebih 12 km meter atau 20 menit perjalanan menggunakan roda empat.

Tidak sampai disitu menuju objek wisata yang terkenal dengan air terjun tiga tingkat itu wisatawan bisa menyewa ketinting dengan tarif Rp 20 ribu atau Rp 40 ribu pulang pergi, juga bisa mengambil jalur traking dengan menempuh jarak kurang lebih 20 menit.

Namun jangan khawatir semua akan terbayar ketika sampai dan langsung merasakan kesegaran air terjun Tambalan tidak sampai disitu bagi yang berani uji nyali bisa melakukan perosotan di batu besar yang ada di air terjun Tambalan.

(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved