Pengalaman Rancang Pembangunan, Zairin Zain-Sarwono Siapkan Program Unggulan Bangun Kota Samarinda

ADA enam putra terbaik yang bersiap memperebutkan kursi wali kota dan wakil wali kota Samarinda. Satu di antaranya adalah Dr. Ir. H. Zairin Zain, M.Si

Editor: Sumarsono
HO
Calon Wali Kota Samarinda Dr. Ir. H. Zairin Zain, M.Si terlihat akrab dan selalu membaur dengan masyarakat ketika turun sosialisasi ke daerah-daerah di Kota Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO - ADA enam putra terbaik yang bersiap memperebutkan kursi wali kota dan wakil wali kota Samarinda. Satu di antaranya adalah Dr. Ir. H. Zairin Zain, M.Si. Lahir di Tenggarong 1959 silam, Zairin justru populer di Samarinda. 

Di kota raja itu -sebutan Tenggarong- Zairin hanya numpang lahir dan sekolah. Zairin Zain merupakan representasi sebagai putra daerah.

Setelah menamatkan SMA di Tenggarong, Zairin melanjutkan pendidikan di Jurusan Sosial Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda. Di kota ini juga Zairin meniti karir sebagai birokrat. Selama 32 tahun dia berstatus sebagai ASN.

Per 2019 lalu Zairin memasuki purna tugas atau masa pensiun. Kendati begitu, tenaga dan pikirannya masih sangat diperlukan untuk Kaltim. Dia tercatat satu dari 12 tenaga ahli yang membantu Gubernur Kaltim Isran Noor dalam merancang pembangunan.

Zairin mengawali karir di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim. Di instansi ini juga, Zairin muda banyak menimba ilmu perencanaan. Modal dia untuk mengembang jabatan penting selanjutnya.

Pada 2008, di masa awal kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak, karir Zairin melesat. Sejumlah jabatan gengsi lantas diembannya.

Pernah berkarir sebagai wartawan dan penulis, Zairin didapuk menjadi Kepala Biro (Karo) Humas dan Protokol.

Di jabatan ini Zarin dianggap mampu menjembatani komunikasi  antara Pemprov Kaltim dengan awak media dan masyarakat luas.

Sejumlah program pemprov pun diterima masyarakat dengan baik. Menjadi modal utama yang menyokong Awang Faroek untuk kembali memenangkan kontestasi Pilgub Kaltim pada 2013.

Tak salah jika Zairin dipercaya memimpin Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Kaltim. Peran strategis Zairin dalam memimpin Dishub Kaltim lagi-lagi mendapat apresiasi.

Dia menjadi tokoh sentral dalam proses kelanjutan pembangunan Bandara Samarinda Baru di Sungai Siring –nama Bandara APT Pranoto sebelumnya.

Di bawah komando Dishub Kaltim, pembangunan bandara yang sempat terseok-seok, kembali lancar. Penyelesaiannya pun tepat waktu. Saat bandara ini sedang mengajukan proses perizinan ke Kemenhub di Jakarta, Zairin sudah tak di sana lagi.

Selanjutnya, peran Zairin semakin vital di Kaltim. Dia dipercaya menjadi Kepala Bappeda. Beberapa tahun meninggalkan instansi yang berkantor di Jalan Kusuma Bangsa, Samarinda ini, Zairin kembali sebagai orang nomor satu.

Tak sulit bagi Zairin dalam mengemban amanah itu. Pengalamannya puluhan tahun di Bappeda membuat alumnus Megister Universitas Brawijaya Malang, Jurusan Administrasi Negara ini lebih mudah dalam mengatur dan merancang pembangunan sebelum dieksekusi gubernur.

Sampai akhirnya konsentrasi Zairin harus terpecah pada 2018. Saat itu, wali kota Samarinda Syaharie Jaang dan wakilnya Nusyirwan Ismail (almarhum) maju dalam kontestasi Pilgub Kaltim.

Kekosongan jabatan di Samarinda, membuat Zairin harus “membelah” diri. Di satu sisi sebagai Kepala Bappeda Kaltim. Di sisi lain juga harus menjadi Pj Wali Kota Samarinda.

Sekitar 5 bulan dia menjadi orang nomor satu di Kota Tepian. Meski singkat, kiprahnya bisa dibilang luar biasa dan berani. Salah satu langkah yang paling berkesan yang dia lakukan adalah membentuk satuan tugas (satgas) tambang.

Satgas ini berfungsi menertibkan tambang ilegal yang mengepung ibu kota Kaltim ini. Puncaknya Zairin berhasil memberangus tambang ilegal yang menjamah pemekaman umum di Lempake, Samarinda Utara.

Koordinasi intens antara Zairin dan pimpinan kepolisian, berhasil membekuk oknum aparat yang membekengi tambang ilegal tersebut. Di level birokrasi, bersama Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin, Zairin juga sukses melakukan sejumlah terobosan.

Pengalaman singkat itulah yang menjadi modal Zairin untuk kembali ingin mengabdikan dirinya mengelola Samarinda.

Ditambah pengalaman 32 tahun sebagai ASN, pria yang menyandang gelar doktor (S-3) di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang jurusan Sumber Daya Pantai ini, adalah sosok pas untuk bisa menyelesaikan sejumlah problem di ibu kota Kaltim.

Bersama Sarwono sebagai calon wakilnya, Zairin mengaku sudah menyiapkan sejumlah program unggulan saat memimpin Kota Samarinda lima tahun ke depan. Identifikasi permasalahan di Samarinda sudah dia lakukan jauh sebelum masa kampanye.

Sejak masih sebagai pejabat di Bappeda Kaltim maupun ketika memimpin kota ini selaku Pj wali kota. “Jadi program yang kami tawarkan akan benar-benar menyentuh kebutuhan utama masyarakat Samarinda. Dan mampu menjawab permasalahan di kota ini,” terang Zairin. (adv)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved