Stok Darah di PMI Samarinda Minim, Dharma Wanita dan Dompet Dhuafa Bakal Gelar Donor Darah
Ketersediaan darah di Unit Donor Darah (UDD ) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Samarinda minim. Hal ini disampaikan Plt Kepala UDD PMI Kota Samarin
Penulis: Nevrianto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Ketersediaan darah di Unit Donor Darah (UDD ) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Samarinda minim.
Hal ini disampaikan Plt Kepala UDD PMI Samarinda, dr Helda Fitiriany, pada Kamis (3/12/2020).
"Untuk masing-masing golongan darah, kami tentukan sendiri jumlah ideal ketersediaan kantong darah, berdasarkan jumlah permintaan darah yang masuk. Secara keseluruhan per golongan darah minimal 100 kantong, kecuali golongan darah AB minimal 50 kantong, dan stok darah saat ini masih kurang," ujar dr Helda Fitiriany.
Upaya untuk mencukupi keperluan darah, dr Helda Fitriany mengemukakan, PMI berupaya untuk mengajak sejumlah instansi maupun swasta serta masyarakat agar bisa mendonorkan darah mereka demi membantu sesama yang yang memang sangat memerlukan.
Kepala UDD PMI Samarinda itu menginformasikan kondisi terakhir stok darah di UDD PMI Samarinda, sekaligus menyampaikan info kegiatan donor darah di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kaltim digelar Kamis (3/12/2020), sedangkan di Kantor Dharma Wanita dan Dompet Duafa dilaksanakan pada Sabtu (5/12/2020) di Gedung UDD PMI Kota Samarinda.
Baca juga: Stok Darah di Unit Donor Darah PMI Samarinda Hanya Cukup Untuk 3 Hari ke Depan
Baca juga: Stok Darah di PMI Kutai Barat Kian Menipis, Palang Merah Indonesia Terpaksa Lakukan Ini
Baca juga: Stok Darah Berkurang, UDD PMI Samarinda Masih Berlakukan Donor Darah Pengganti
Stok darah di UDD PMI Kota Samarinda per Kamis (3/12/2020) jam 09:00 Wita:
WB/Darah lengkap
Golongan A = 5 kantong
Golongan B = 5 kantong
Golongan O = 1 kantong
Golongan AB -7 kantong
Jumlah = 18 kantong
PRC/darah merah pekat
Golongan A = 43 kantong
Golongan B = 20 kantong
Golongan O = 61 kantong
Golongan AB= 50 kantong
Jumlah = 174 kantong
catatan: stok darah sewaktu-waktu dapat berubah
(TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)