News Video
NEWS VIDEO Kembali Berdinas, FX Yapan Dukung MoU Perusahaan dalam Pengembangan Ternak Sapi di Kubar
Dimana kebutuhan daging segar di Kaltim ini baru sekitar 20 persen saja yang bisa dipenuhi dari lokal.
Penulis: Zainul |
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Hari pertama mulai berdinas setelah cuti Pilkada, Bupati Kutai Barat FX Yapan menyatakan dukungannya terhadap upaya pengembangan peternakan sapi di Kutai Barat.
Bahkan dia juga mendukung penuh cita-cita menjadikan Kutai Barat (Kubar) sebagai lumbung ternak untuk masa mendatang khususnya sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
Melalui Koperasi PT. Berkah Salama Jaya yang berkedudukan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjalin kemitraan bersama para kelompok peternak sapi yang ada di Kubar.
Kemitraan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Berkah Salama Jaya dengan lima kelompok ternak yang ada di Kubar pada Senin (7/12/2020)
Di aula serbaguna Hotel Sidodadi yang berada di Kelurahan Simpang Raya, Barong Tongkok, disaksikan oleh Bupati Kubar, FX Yapan.
Turut hadir Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kubar, Petrus S.Hut yang mewakili pemerintah daerah dan Sekretaris DPD KNPI Kubar, Fachrujiansyah guna mendukung apa yang dicita-citakan tersebut.
"Semoga ini bisa berjalan lancar dan membuat Kubar sebagai penyangga IKN bisa berkembang maju lebih pesat.
Dan seperti yang kita tahu bahwa Kubar ini tempat yang strategis dan cocok sebagai sektor pertanian, perkebunan dan peternakan," kata FX Yapan.
Dikatakan Suparlan yang merupakan Direktur Utama PT Berkah Salama Jaya dan juga salah satu dari tiga orang pendiri koperasi tersebut.
Bahwa Kubar memang mendapat perhatian lebih besar dari daerah lain.
Selain karena dirinya berasal dari Kubar, kondisi alam yang sangat menunjang menjadi hal yang sangat utama kenapa Kubar diproyeksikan menjadi lumbung ternak.
"Kubar menjadi perhatian utama dan memiliki cukup banyak kelompok ternaknya dari 19 kelompok ternak di Kaltim yang bekerja sama dengan PT Berkah Salama Jaya.
Yakni di Kecamatan Bongan, Muara Lawa, Barong Tongkok, Sekolaq Darat dan Linggang Bigung," terangnya.
Adapun kemitraan peternak penggemukan sapi ini menggunakan mekanisme 3 bulan sekali untuk potong dan menyediakan daging segar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dimana kebutuhan daging segar di Kaltim ini baru sekitar 20 persen saja yang bisa dipenuhi dari lokal.