Tak Terima Ibunya Ditegur, Anak Pedagang Jagung Pasar Tamrin Bontang Hajar Petugas Keamanan
Petugas keamanan Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Bontang, dihajar anak pedagang saat melakukan penertiban, Selasa (8/12/2020)
Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG - Petugas keamanan Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Bontang, dihajar anak pedagang saat melakukan penertiban, Selasa (8/12/2020).
Dari penuturan Mustafa, Koordinator Lapangan Pasar Rawa Indah, kejadianya pukul 07.00 Wita.
Saat itu, korban yang bernisial AF (20) mencoba menegur salah seorang pedagang jagung yang tengah berjualan di area tangga lantai dasar Pasar Tamrin.
Baca Juga: Pelaku Penganiayaan Berujung Korban Tewas di Lapangan Kentungan Yogya Ditangkap Tanpa Perlawanan
Baca Juga: Gegara Minta Uang untuk Beli Lem Aibon, Remaja di Palembang Aniaya Ibu Kandungnya, Videonya Viral
Baca Juga: Intip Istrinya Selingkuh di Kamar, Pria di Lampung Aniaya Istrinya Hingga Masuk Rumah Sakit
Kendati, pedagang tersebut melapak di area tangga yang bisa mengganggu akses pengunjung naik ke Pasar.
"Iya, pagi tadi kejadianya. Pas AF (20) coba menertibkan karena melanggar," terangnya kepada media ini, Selasa (8/12/2020).
Tak terima ditegur, anak dari pedagang pun tersulut emosi dan langsung menyerang petugas dengan menggunakan piring.
"Anaknya itu lihat dari mobil kalau ibunya ditegur petugas. Karena enggak terima, dia langsung keluar dari mobil dan mukul dari belakang. Dia pukul bagian leher," paparnya.
Pasca kejadian tersebut, AF (20) yang mendapat luka di bagian leher langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sementara barang bukti yang digunakan menyerang AF (20) langsung dibawa ke Polres Bontang.
"Sekarang sekuritinya masih proses visum di RS Amalia, karena bagian lehernya yang kena, serta barang buktinya berupa piring dan baju yang terkena darah," papar Mustafa.
Baca Juga: Dugaan Penganiayaan dan Money Politik, Kapolres Berau: Polisi dan Bawaslu Bekerja Transparan
Baca Juga: NEWS VIDEO Seorang Anak Dianiaya Ayah Tirinya karena Tak Bisa Kerjakan PR, Anak Kerap Menjerit