Pesona Borneo
Terdampak Pandemi Covid-19, Pemilik Kapal Wisata Pesut Bentong Harap Trip ke Sungai Mahakam Bertahan
Terdampak Pandemi Covid-19, Pemilik Kapal Wisata Pesut Bentong Harap Trip ke Sungai Mahakam Bertahan
Penulis: Nevrianto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Terdampak Pandemi Covid-19, Pemilik Kapal Wisata Pesut Bentong Harap Trip ke Sungai Mahakam Bertahan
Pemilik Kapal Wisata Pesut Bentong Husaini mengakui berusaha bertahan menjalankan usaha kapal wisata.
"Kami beroperasi kembali mulai 10 Agustus, selama pandemi tak ada rute Samarinda-Tenggarong, maupun Samarinda ke Kutai Lama, Anggana Kukar. Adanya reguler umum, Sabtu dan Minggu untuk hari lain bisa dilayani karena ada rombongan seperti anak yatim, dan sejumlah rombongan dari Balikpapan,” tutur Husaini.
Lantaran pandemi Covid-19, Kapal Wisata Pesut Bentong pun harus mengikuti perintah tim penanganan Covid-19 dengan protokol kesehatan ketat.
Penumpang dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas kapal wisata 155 orang. Sekitar 77 orang yang bisa diangkut.
“Namun penumpang di tengah pandemi Covid-19 hanya 20 orang itu pun tak pasti setiap pekan," ungkapnya.
Husaini berharap usahanya bisa bertahan mengelola Kapal Wisata Pesut Bentong.
Di tengah situasi sulit seperti ini, kebanyakan kapal beroperasi Sabtu-Minggu. Dalam satu bulan jumlah penumpang hanya 100 orang.
Jika mau nongkrong nuansa Sungai Mahakam, kafe tempat nongkrong, di atas kapal wisata juga buka setiap sore sampai malam di Dermaga Penyeberangan Mahakam Hulu, Jalan Untung Surapati, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda.

Husaini melanjutkan dirinya mengelola lima kapal yakni Kapal Pesut Bentong, Pesut Kita, Pesut Mahkota, Pesut Etam, Pesut Mahakam, yang melayani wisata Sungai Mahakam dan sejak 2018 sudah beroperasi melayani trip susur Mahakam, di Kota Samarinda, Sungai Mahakam, Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sekarang kapal wisata beroperasi mulai dari Dermaga Sungai Kunjang. Rencana pada 20 Januari 2021 Dermaga khusus kapal Wisata di Seberang Pasar Pagi Jalan Gajah Mada bisa dipakai langsung diresmikan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kota Samarinda.
Untuk harga tiket naik kapal per orang Rp 50.000, untuk dewasa, anak- anak Rp 25.000, dan di bawah 5 tahun gratis.
Saat ini, dua kapal wisata melayani warga umum di Hari Sabtu-Minggu.
Dengan Rp 50 ribu, warga sudah bisa menikmati keindahan Sungai Mahakam di Kota Samarinda. Warga bisa menyaksikan keindahan Kota Tepian, keindahan Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center, sebagai masjid terbesar di Asia Islamic Centre, Bigmall, kemegahan Jembatan Mahkota dan Jembatan Mahakam, lalu lalang ponton batu bara, jadi pemandangan selama trip berlangsung. Niat mulia mengawali perjalanan kapal wisata ini.

Festival Danau di Desa Pela
Dahulu kapal kayu berukuran panjang 32 meter, atau yang akrab disebut longboat ini merupakan sarana transportasi utama dari Samarinda ke kawasan Hulu Mahakam.
Husaini menginformasikan pada 27-28 November lalu ada Festival Danau di Desa Pela.
"Ada sejumlah penumpang yang minta ke Desa Wisata Pela, Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara menyaksikan Festival Danau di Desa Pela hingga sekitar Danau Semayang,” katanya.
Namun karena di Samarinda sudah ada Jadwal wisata Susur Mahakam, dipesan Walikota Balikpapan Rizal Effendi dan rombongan 70 orang, ke Tenggarong maka rencana pergi ke Desa Pela batal.
“Mudah-mudahan tahun depan tak ada pandemi Covid-19 lagi jadi bisa ke Pela, Anggana Kutai Lama Kabupaten Kutai Kartanegara," harap Husaini.

Menyusuri Pesona Keindahan Kota Samarinda dari Sungai Mahakam dengan Kapal Wisata Pesut Bentong
Pemandangan Sungai Mahakam, Samarinda memang menarik mengingat sungai yang membelah Kota Samarinda, Ibu Kota Kalimantan Timur memiliki pesona keindahan tersendiri.
Wisata Susur Sungai Mahakam memfasilitasi wisatawan dengan menggunakan kapal wisata.
"Pemandangan Sungai Mahakam memang nggak pernah bikin saya bosan, entah itu pagi, siang sore, atau malam. Pokoknya saya sendiri nggak pernah bosan sama Sungai Mahakam, ditambah lagi menulusuri Sungai Mahakam bersama sama dengan penumpang lain yang ramah,” tutur Amelia Rasya, warga Jalan Juanda Samarinda Ulu saat menumpang Kapal Wisata Pesut Bentong.
Dia menambahkan, dirinya pernah bareng dengan rombongan Dispar Kaltim.

“Orang-orangnya ramah dan humble, semuanya baik,” katanya.
Amelia Rasya berharap demi Sungai Mahakam yang indah kesadaran warga terus ditingkatkan memelihara lingkungan.
"Harapannya bukan untuk Sungai Mahakam, namun lebih ke warga Samarinda supaya lebih bisa jaga kebersihan dan buang sampah pada tempatnya. Mungkin kalau ditambah kayak lampu-lampu hias di pinggiran Sungai Mahakam keliatan lebih cantik ya kalau malam,"ujarnya sembari melepas senyum.

Duta Wisata Samarinda, 2020, Jovyanca Dina Putri bangga keindahan Sungai Mahakam yang merupakan destinasi wisata kebanggaan kota Kelahirannya.
"Saya suka wisata Susur Sungai Mahakam berbarengan dengan finalis," ujar duta wisata dan putri pariwisata 15 besar yang lain.
Dina mengaku sangat menikmati kegiatan susur Sungai Mahakam karena bisa melihat Big Mall dari luar secara keseluruhan dan bisa melihat pinggiran Kota Samarinda.

“Saya langsung sadar wah ternyata Samarinda ini bagus sekali ya, sayang banget kalau tidak dikembangkan lagi. Makanya saya jadi termotivasi untuk menang dalam kompetisi pemilihan Duta Wisata 2020, dan syukurnya cita-cita saya tercapai,” katanya.
Menurut dia, lingkungan Sungai Mahakam belum cukup bersih apalagi di bagian pinggir seperti endapan sampah.
“Tapi sudah cukup rindang karena banyak pohon hijau di pinggiran Sungai Mahakam," katanya. (*)