Virus Corona di Balikpapan
Ekowisata Mangrove Center Graha Indah Balikpapan, Cara Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Sarjo Jusuf (59), wisatawan dari Kota Bitung, Sulawesi Utara, untuk pertama kalinya sambangi lokasi wisata alam mangrove di Kota Balikpapan.
“Tidak ada digaji. Bergerak saja begitu,” ujarnya.
Hingga kini, perjuangan tidak pernah mengecewakan hasil. Tindak tanduk. Olah pikir yang dilakukan Agus Bei berbuah manis.
Hutan mangrove yang kini terjaga lestari jadi tempat yang indah untuk dijadikan lokasi wisata keluarga, tempat edukasi alam dan penelitian.
Giat menanam hingga kemudian terbukti muncul kerindangan mangrove, alamnya terjaga bagus, muncul donatur-donatur yang memang peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup.
“Ada donatur-donatur dari berbagai pihak, saya kumpul, digunakan untuk memaksimalkan tempat mangrove center. Ada donasi yang masuk, bukan buat keuntungan saja,” ungkapnya.
Berbagai pernak-pernik untuk mempercantik lokasi Mangrove Center Graha Indah yang kini jadi tempat ecotourism, memberi nilai positif.
Dengan menjaga hutan, melestarikan hutan, bersahabat dengan mangrove, manusia bisa tetap mendapat rezeki yang tiada terduga.
“Kesan selama ini kita berkegiatan ekonomi, kegiatan pembangunan harus mengorbankan lingkungan hidup, kelestarian alam tidak dijaga itu salah. Buktinya kami bisa, jaga hutan mangrove, bisa beri dampak yang luas ke berbagai sektor,” ujar Agus.
Raih Dua Kemanfaatan
Agus Bei, tidak menyangka jika Mangrove Center Graha Indah yang ditata jadi lokasi destinasi wisata alam di Balikpapan dan ternyata dirinya melihat, sekarang ini Mangrove Center Graha Indah memiliki dua kemanfaatan dari sisi ekonomi dan lingkungan hidup
Dirinya bersama relawan lainnya merasa bersyukur dan bahagia, jika kemudian dari hasil tindakan yang dilakukan selama ini memberi perubahan, dari lahan kritis jadi hutan, lalu kini bisa menjadi tempat wisata berdaya guna.
Menurut dia, cara melestarikan alam, bersahabat menjaga hutan mangrove ternyata bisa memberikan banyak segudang manfaat, tidak hanya dari sisi lingkungan hidup, warga juga bisa kecipratan kemanfaatan dari sektor ekonomi.
“Ecotourism mangrove ini bisa berikan efek domino. Hotel ramai, restoran hidup, kan banyak orang dari luar daerah datang kesini mau lihat mangrove. Kan pasti menginap di hotel, makan di warung makan, semua dapat hanya dari ecotourism ini,” tegasnya.
Belum lagi mereka para pelaku pegiat ecotourism, mendapatkan nilai ekonomi dari aktivitas pariwisata berbasis alam ini. Memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi warga sekitar lokasi wisata.
Khusus Mangrove Center Graha Indah saja, melibatkan sampai 10 relawan yang berasal dari warga sekitar. Kadang jika memang ramai, bisa menjadi rezeki yang bisa memberikan kehidupan bagi istri dan anak-anaknya.