APBD Kaltim 2021 Capai Rp 11,6 Triliun, Berikut Rincian Perkiraan Belanja Tahun Depan
Pemerintah Provinsi dan DPRD Kalimantan Timur telah mengesahkan APBD tahun 2021.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi dan DPRD Kalimantan Timur telah mengesahkan APBD tahun 2021.
APBD disahkan dalam rapat paripurna Senin (14/12/2020) lalu itu senilai Rp 11,6 triliun.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi l, Jumat (18/12/2020) mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk biaya operasional Pemprov Kaltim.
Baca juga: NEWS VIDEO BNNP Kaltim Bersama TNI-Polri Lakukan Operasi Gabungan THM di Kabupaten Paser
Baca juga: Jelang Natal Disperindagkop dan UKM Kaltim Monitor Pasar di 10 Kabupaten/Kota, Harga Sembako Stabil
Baca juga: Gubernur Isran Noor Jemput APD di Bandara Samarinda, Hampir Semua Daerah di Kaltim Masuk Zona Merah
Belanja tersebut terdiri dari belanja operasi antara lain belanja pegawai, barang jasa, hibah, bantuan sosial, dan beberapa belanja lainnya.
Selain itu, rencananya pemerintah akan berencana melakukan pembangunan proyek jalan flyover Jl. Muara Rapak Kota Balikpapan di pertengahan tahun mendatang.
Sekaligus diikuti dengan pembangunan Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie dilakukan di pertengahan tahun atau di APBD perubahan.
"Pemerintah telah menyiapkan dokumen berkaitan dengan 2 bangunan tersebut dan diharapkan pada perubahan APBD 2021, pengalokasian anggarannya dapat disetujui. Secara nominal, rancangan APBD 2021 telah disetujui bersama," ucap Hadi Mulyadi usai menghadiri penyerahan laporan hasil BPK Kaltim.
Baca juga: Sebatas Penimbunan Material Agregat, BPJN Kaltim Beber Proyeksi Karakter Aspal KM 11 Balikpapan
Baca juga: Nyaris Rampung, BPJN Kaltim Sebut Penggarapan Badan Jalan KM 11 Diperkirakan Rampung Tengah Malam
Baca juga: DPW PAN Kaltim Gelar Muswil Pada 21 Desember 2020, Hanya Berlangsung Enam Jam, Ini Alasannya
Total anggaran tersebut berasal dari Rp 9,59 triliun yang terdiri dari pendapatan asli daerah total Rp 5,39 Triliun, pendapatan transfer sebesar Rp 4,18 T dan lain-lain.
Sedangkan sisanya berasal anggaran yang tidak terpakai tahun 2020 atau Silpa senilai Rp 2,02 triliun.
"Diharapkan dapat meoptimalkan prioritas pembangunan yang dilakukan secara berkesinambungan," kata Hadi Mulyadi.
(TribunKaltim.Co/Jino Prayudi Kartono)