Niat Hadiri Wisuda Anak Sulungnya di Sulsel, Bapak Ini Apes Ketangkap Polisi Malaysia, Ini Kisahnya
Muhammad Don (47), warga Bantaeng, Sulawesi Selatan, apes ketangkap PolisI Malaysia di Batu 4 Tawau saat ingin menyeberang ke Nunukan melalui Kalabak
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Muhammad Don (47), warga Bantaeng, Sulawesi Selatan, apes ketangkap PolisI Malaysia di Batu 4 Tawau, saat ingin menyeberang ke Nunukan melalui Kalabakan, pada 18 Juli lalu.
Perjalanan ilegal yang nekad dilakukan seorang sopir truk angkutan sawit itu, lantaran ingin menyaksikan anak perempuan sulungnya wisuda di Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Berusaha Selundupkan 230 Kg Ganja, Lima WNI Ditangkap Polisi Malaysia
Baca juga: Seorang Wanita Asal Indonesia Ditangkap Polisi Malaysia Gegara Terlibat Prostitusi
Baca juga: Iyan Disambut Puluhan Suporter Timnas Indonesia,Dibebaskan Polisi Malaysia,Ini Cerita Selama Ditahan
Bahkan, bapak tiga anak itu mengaku sudah niatkan akan merayakan Idul Fitri bersama sanak keluarganya di kampung halaman.
Akibat paspor yang dimilikinya sudah lewat masa jaminan oleh perusahaan tempat ia bekerja, aksi nekadnya itu berujung ditangkap oleh Polis Malaysia di Batu 4 Tawau.
Namun ia tak sendiri, melainkan menantu dan seorang cucunya juga ikut ditangkap oleh Polis Malaysia saat itu.
"Karena corona jadi dilarang jalan, tapi saya mau Idul Fitri sama keluarga dan mau lihat anak perempuan saya wisuda," katanya.
"Tapi saya ditangkap dan dilokap ( penjara) di Tawau. 16 hari setelah itu, saya dipindahkan ke rumah tahanan sementara," katanya.
"Lima bulan saya di dalam rumah tahanan. Warga Indonesia di dalam sana ada 315 orang. Susah kita istirahat di dalam sana, banyak orang, panas kayak neraka," ujarnya.
"Pagi dikasih satu biji roti, siang satu potong daging ayam, malam ada juga dapat ikan," kata pria yang akrab disapa Don itu kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di Rusunawa, Jumat (18/12/2020), pukul 16.00 Wita.
Baca juga: Bukan Hanya Artis TA, Situs Prostitusi Online Tawarkan Dokter, Pegawai Bank, Dibongkar Polda Jabar
Baca juga: Ruslan Buton Hirup Udara Bebas, Seragam Ex Trimatra TNI Disorot, Kasus Surat Terbuka Jokowi Lanjut?
Baca juga: PENGAKUAN Son Heung-min Setelah Gol Indahnya Diganjar Trofi FIFA Puskas Award 2020, Lihat Videonya!
Baca juga: Dua Polisi Kena Sabet Senjata Tajam, Saat Bubarkan Massa Aksi 1812, Korlap Demo: Itu Bukan Dari Kami
Perasaan sedih bercampuraduk dengan perasaan bahagia, saat ia dihubungi anak perempuan sulungnya telah wisuda, sementara ia harus menjalani lima bulan masa tahanan.
Akibat kejadian itu, dia mengaku enggan untuk kembali bekerja di negeri jiran Malaysia.
"Saya sudah 30 tahun di Malaysia, tapi baru kali ini saya ditangkap. Saya sedih tapi bahagia anak pertama saya lulus jadi seorang sarjana. Saya tidak kembali lagi, jera sudah bekerja di Malaysia. Saya istirahat di kampung halaman saja," ujar Don.
Tampak deportan Malaysia itu, hanya membawa sebuah bantal warna merah dan beberapa helai pakaian.
"Barang saya, hp, uang, baju masih dilokap semua. Bukan saya sendiri, kawan saya punyapun masih di lokap sana. Saya sempat ditelepon sama istri, tapi sekarang susah karena barang saya semua di lokap masih. Saya tidak tau bagaimana mau ambil," tuturnya.
Baca juga: Polisi Malaysia Gagalkan Pernikahan Bocah 11 Tahun dan Pria 21 Tahun, Ayah Bocah Malah Merestui
Baca juga: Polisi Malaysia Memburu 2 WNI Terkait Pembunuhan Adik Tiri Kim Jong Un
Baca juga: Polisi Malaysia Tangkap Tiga WNI Berencana Bunuh Raja dan PM
Baca juga: Polisi Malaysia Geledah Rumah Najib, Temukan Puluhan Tas Mewah di Musala
Menurut Don, sebagai sopir truk yang kesehariannya mengangkut kelapa sawit, ia diupah 50 Ringgit tiap hari, namun perusahaan baru membayar setiap bulannya.
Kini Don bersama menantu dan cucu berada di Rusunawa ( penampungan TKI) Nunukan, untuk jalani karantina sekira 5 hari bersama 154 Pekerja Migran Indonesia (PMI) lainnya.
Mereka akan mendapat pendampingan oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, sebelum dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.
(TribunKaltara.com/ Febrianus Felis)