Liga Italia
Jelang AC Milan vs Lazio, Rossoneri Krisis Pemain! Stefano Pioli Kembali Terapkan Skema False Nine
Jelang AC Milan vs Lazio, Rossoneri krisis pemain! Stefano Pioli kembali terapkan skema false nine
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO - Jelang AC Milan vs Lazio, Rossoneri krisis pemain! Stefano Pioli kembali terapkan skema false nine.
Jelang laga Liga Italia Serie A pekan ke-14, antara AC Milan vs Lazio, kubu tuan rumah dilanda krisis pemain.
Laga Big Match tersebut berlangsung pada Kamis (24/12/2020) dinihari, pukul 02.45 WIB.
Ya, Rossoneri pada laga ini banyak kehilangan pemain, terutama pada posisi gelandang.
Ismael Bennacer telah terlebih dahulu menepi dari skuad AC Milan karena menjalani pemulihan cedera.
Namun kini Rossoneri (julukan -AC Milan) harus dihadapkan masalah dengan situasi yang menimpa Sandro Tonali dan Franck Kessie.
Baca juga: Jadwal Liga Italia Malam Ini, Juventus vs Fiorentina, Pembuktian Dybala! Live Streaming RCTI Plus
Baca juga: Liga Italia: Diterpa Cedera! Juventus Bisa Menang Mudah, AC Milan Formasi Darurat, Cek Analisanya!
Baca juga: NEWS VIDEO Jadwal Liga Italia, AC Milan Harap-harap Cemas Lawan Lazio, Juve & Inter Pantang Kalah
Baca juga: Update Liga Italia, Paolo Maldini Bertemu Agen Luka Jovic, Susul Brahim Diaz dan Theo ke AC Milan?
Franck Kessie dipastikan tidak bermain karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning yang telah ia kantongi sebanyak lima kali.
Kartu kuning kelima Kessie didpatakan ketika berkontribusi dalam kemenangan AC Milan atas Sassuolo pekan lalu.
Dengan kartu kuning kelima yang didapatkannya tersebut maka Kessie akan absen dalam 1 pertandingan ketika AC Milan menjamu Biancocelesti.
Stefano Pioli akan sedikit dipusingkan dengan kondisi Sandro Tonali yang diperantayakan ketersediaannya.
Gelandang yang didatangkan dari Brescia tersebut dikabarkan mengalami masalah otot setelah tampil dalam kemenangan 1-2 AC Milan atas Sassuolo.
Cederanya Tonali ditulis oleh La Gazzeta dello Sport bahwa kini ia sedang berusaha berjuang agar bisa sembuh tepat waktu sebelum pertandingan menghadapi Lazio.
Pertandingan melawan Lazio merupakan yang terakhir bagi AC Milan sebelum memasuki periode Natal.
Baca juga: Jadwal Liga Italia, AC Milan Harap-harap Cemas Lawan Lazio, Juve & Inter Pantang Kalah, Live RCTI
Baca juga: Liga Italia, Hubungan dengan Real Madrid Makin Harmonis, AC Milan Dapatkan Pengganti Ibrahimovic?
AC Milan pun kini berada di puncak klasemen Liga Italia dengan unggul 1 angka dari sang rival terdekat Inter Milan yang terus membuntuti dengan 3- poinnya.
Sementara Lazio berada di peringkat 8 dengan 21 poin dan baru saja meraih kemenangan meyakinkan atas Napoli.
Tim besutan Simeone Inzaghi ini meraih kemenangan 2-0 atas Napoli yang bertandang ke Olimpico Stadium.
Gol kemenangan Biancocelesti dibuat oleh Ciro Immobile dan Luis Alberto yang membuat timnya meraih 3 poin.
Hasil bagus melawan Napoli dapat dijadikan Lazio untuk modal bertandang ke San Siro tengah pekan ini.
Biancocelesti memiliki ambisi mengumpulkan pundi poin agar kembali bersaing ke papan tas Liga Italia seperti musim lalu.
Menghadapi AC Milan yang compang camping di lini tengah pun seharusnya dimanfaatkan Inzaghi untuk mendulang poin bagi Biancocelesti.
Dalam statistik lima pertemuan terakhir pun kedua tim sama-sama mengantongi dua kemenangan dan sisanya berakhir seri.
Menarik ditunggu bagaimana perlawanan yang diberikan AC Milan maupun Lazio dalam pekan 14 Liga Italia ini.
Dengan kondisi seperti ini, skema permainan false nine bukan tidak mungkin diterapkan lagi.
Skema diterapkan AC Milan pada laga melawan Sassuolo terbukti sukses besar, Minggu (20/12/2020),
Baca juga: NEWS VIDEO Hasil Liga Italia - Menang Identik, Nerazzurri Tempel AC Milan di Puncak
Baca juga: Update Liga Italia, Maldini Tahu Caranya Dapatkan Depay, AC Milan Sudah Selangkah di Depan Barcelona
Tersaji di Stadion Mapei, AC Milan berhasil menjinakkan Sassuolo lewat skor 1-2.
Dua gol yang dilesakkan Alexis Saelemaekers dan Rafael Leao menjadi bukti bahwa sebutan Zlatan Ibrahimovic-sentris hanyalah omong kosong belaka bagi AC Milan.
Adapun Neroverdi (julukan Sassuolo) mampu mencetak gol hiburan lewat kaki Domenico Berardi.
Uniknya pada laga tadi malam, AC Milan menggunakan skema false nine, meskipun dalam formasi aslinya nama Rafael Leao ditugaskan sebagai ujung tombak penyerangan tim.
Namun pada praktik di atas lapangan, penyerangan AC Milan tak hanya bertumpu kepada pemain asal Portugal itu.
Cairnya pergerakan lini depan Rossoneri menjadi kunci sukses Rossoneri mempertahankan puncak klasemen Liga Italia lewat raihan tiga poin.
Pengertian false nine sendiri adalah memainkan formasi tanpa penyerang murni.
Karakteristik false nine ini memang berbeda dengan striker target man yang berbadan besar dan menunggu bola di depan dengan tugas hanya untuk mencetak gol.
False nine lebih bertugas untuk membuka ruang, menjemput bola serta memberi pressure bagi penyerang lawan.
Pada kasus yang diterapkan oleh Stefano Pioli, AC Milan bermain tanpa striker murni.
Pergerakan bebas terbukti dilakukan oleh Rafael Leao, Hakan Calhanoglu, Jens Petter Hauge, maupun Alexis Saelemaekers.
Di gol pertama yang dilesakkan oleh AC Milan menjadi bukti bagimana Leao secepat kilat menyerobot penguasaan bola tuan rumah dan menyisir dari sisi sayap kiri permainan mereka.
Kemudian beberapa kali Brahim Diaz dan Hakan Calhanoglu secara tiba-tiba menjadi ujung tombak penyerangan tim ketika Leao membuka posisinya menjadi winger.
Hal serupa juga dilakukan kala Jens Petter Hauge dimasukkan oleh Pioli.
Ketika proses penyerangan AC Milan berlangsung, Leao memilih untuk membuka posisi ke sayap kiri.
Sedangkan Hauge yang diplot di posisi sayap berimprovisasi memilih untuk bermain ke tengah mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Leao.
Apa yang dilakukan oleh striker AC Milan itu juga dipraktikkan oleh Hakan.
Calhanoglu beberapa kali memilih untuk menyisir sisi sayap kanan dan memberikan Alexis Saelemaeker (Samu Castillejo) bermain sedikit ke tengah.
Apa yang dilakukan oleh AC Milan itu merupakan alternatif dari ketiadaan seorang Zlatan Ibrahimovoic.
Pada biasanya, ketika Ibra bermain, posisi target man jelas menjadi kekuasan mutlak baginya.
Namun ketika pemain 39 tahun itu absen akibat mengalami cedera, ketumpulan di lini serang pun terjadi.
Ante Rebic yang sempat dipercaya mengemban tugas dari Ibra bermain tak maksimal.
Pioli pun kemudian memutar otak untuk merubah cara bermainnya sekalipun mempertahankan formasi awal.
Hasilnya dapat dilihat pada pertandingan Sassuolo vs AC Milan di Giornata 13 Liga Italia.
Paham false nine sendiri menuntut pemain yang berposisi di lini serang bermain sefleksibel mungkin.
Mereka sebisa mungkin bergerak ke segala arah mengikuti pola permainan.
Adanya false nine juga akan membuat pemain bertahan lawan menjadi kebingungan karena peran pemain di posisi ini yang berbeda dengan penyerang
Stefano Pioli pun mengamini apa yang dimainkan timnya saat berhasil menggulung Neroverdi.
"Kami di laga hari ini nyaris bermain tanpa striker, Calhanoglu dan Brahim Diaz berada di lini tanpa acuan sama sekali," terangnya dikutip dari laman Sempre Milan
"Tim yang kuat tahu bagaimana beradaptasi dengan karakteristik mereka yang mengambil lapangan tanpa kehilangan identitas dan karakteristik."
Apa yang diungkapkan oleh Pioli merupakan fakta yang menunjukkan bahwa Rossoneri tetaplah kesebelasan yang mengusung permainan menyerang.
Ada dan tiadanya Ibrahimovic di atas lapangan membuktikan mereka tetap tim yang 'gila' akan merobek jala tim lawan.
AC Milan sempat mendapatkan klaim bahwa mereka terlalu Ibrahimovic-sentris.
Wajar saja, dari 29 lesakan yang mereka bukukan di Liga Italia musim ini, Ibra mencetak 10 gol.
Namun dengan kemenangan di laga melawan sassuolo, stigma mengenai ketergantungan pada Ibra mulai terkikis.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Direktur Olaharga AC Milan, Ricky Massara.
“Cedera Ibra? Tidak ada yang berubah. Kami yakin kami memiliki skuat yang sesuai dengan tugas itu, dengan banyak opsi berbeda, ”kata Massara dikutip dari laman Sempre Milan
“Skuad telah menunjukkan bahwa mereka dapat melakukannya dengan baik tanpa Ibrahimovic."
Raihan tiga poin di laga tandang AC Milan ke Emilia Romagna menjadi bukti bagaimana pandangan mengenai Zlatan Ibrahimovic-sentris adalah omong kosong belaka.
Penampilan mengkilap juga ditorehkan oleh Leao.
Golnya pada detik ke-6 sejak peluit babak pertama dibunyikan menjadi sejarah baru bagi Liga Italia.
Ia menjadi pemain tercepat dalam melesakkan gol.
Baca juga: BERLANGSUNG Live Streaming RCTI Ikatan Cinta Malam Ini, Tonton Sekarang! Rencana Jahat Elsa Berhasil
Baca juga: Jadwal Indonesian Idol Malam Ini, 6 Kontestan Berjuang di Babak Wild Card, Live Streaming RCTI Plus
Baca juga: Komnas HAM Ungkap Pengakuan 4 Laskar FPI yang Selamat, Kebenaran Kepemilikan Senjata Terungkap?
Baca juga: VIRAL! Kisah Pria Aceh Rawat Istri Idap Kanker Otak, Diam-diam Aurel Hermansyah Kirim Motor Baru
Jadwal Liga Italia Pekan 14
- Rabu (23/12/2020)
Pukul 00.30 Wib - Crotone vs Parma
Pukul 02.45 Wib - Juventus vs Fiorentina
- Kamis (24/12/2020)
Pukul 00.30 Wib - Verona vs Inter Milan
Pukul 02.45 Wib - AC Milan vs Lazio
Pukul 02.45 Wib - AS Roma vs Cagliari
Pukul 02.45 Wib - Bologna vs Atalanta
Pukul 02.45 Wib - Napoli vs Torino
Pukul 02.45 Wib - Sampdoria vs Sassuolo
Pukul 02.45 Wib - Spezia vs Genoa
Pukul 02.45 Wib - Udinese vs Benevento. (*)