Realisasi Pembangunan Kawasan Industri Kariangau Balikpapan Terhambat, DPMP2T Beberkan Penyebabnya

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMP2T) Kota Balikpapan, Sentot Prasasto, menyebut.

Bahwa Kawasan Industri Kariangau (KIK) Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, butuh kebijakan baru yang dapat mempercepat realisasi kawasan tersebut.

Ia menyebut, KIK sudah memiliki lahan yang siap digunakan.

Hamparan lahan tersebut merupakan milik pemerintah Kota Balikpapan seluas 107 hektare.

Baca juga: NEWS VIDEO Tarik Investor, Pemerintah Siapkan 121 Kawasan Industri

Baca juga: Pansus Raperda Kawasan Industri Oleochemical Maloy Gelar Uji Publik di Balikpapan

Baca juga: Butuh Kebijakan Baru Untuk Percepat Realisasi Pembangunan Kawasan Industri Kariangau

Baca juga: FPTB Beber Vegetasi Mangrove di Balikpapan Semakin Menurun, DLH Sebut Masih Cukup Baik

Kendati begitu, instrumen tersebut, lebih jauh tidak dapat direalisasikan Balikpapan secara tunggal.

"Meskipun kawasan tersebut siap digunakan, tapi akses menuju lokasi masih memerlukan penyelesaian," ujar Sentot, Rabu (23/12/2020).

Sentot menuturkan, pembangunan akses jalan baru mencapai PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) sebagai ujung jalan pendekat Pulau Balang.

Sedang akses masuk ke kawasan industri dibangun pada tahap berikutnya sepanjang ruas 15 kilometer menuju jembatan Pulau Balang.

Menurutnya, jika ini tidak direalisasikan dengan cepat, maka perekonomian akan tetap berjalan lambat.

Baca juga: Banyak Hal Belum Diselesaikan, Jahidin Minta Perpanjangan Masa kerja Pansus Kawasan Industri Maloy

Baca juga: Jadikan KIPI Kawasan Industri Terpadu Masa Depan, Pemprov Kaltara Ajukan Raperda Ini ke DPRD

Baca juga: New Normal di Kawasan Industri? Disnakertrans Kukar Tetap Berpatokan Terhadap Protokol Kesehatan

Baca juga: DPRD Kaltim Bentuk Tiga Pansus, Raperda RZWP3K, Kawasan Industri Maloy, dan RP3KP

Permasalahan belum berhenti seiring selesainya pembangunan Jembatan Pulau Balang.