News Video
NEWS VIDEO Awasi Penumpang hingga Penjemput di Pelabuhan Samarinda, Skema Satu Pintu Diberlakukan
Dari pantauan dilapangan, ribuan masyarakat sebelumnya bepergian ke Parepare kini kembali ke Kota Tepian.
TRIBUNKALTIM.CO- Pasca diketemukan surat rapid test palsu, unsur maritim berkata akan memperketat pintu masuk dan keluar di kawasan Pelabuhan Samarinda.
Dari pantauan dilapangan, ribuan masyarakat sebelumnya bepergian ke Parepare kini kembali ke Kota Tepian.
Pantauan terakhir, dari Kamis kemarin (7/1/2020) hingga Jumat hari ini (8/1/2021) terlihat hanya kapal KM Prince Soya berlabuh di pelabuhan yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Samarinda Kota.
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas II Samarinda menjelaskan pasca libur perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) jumlah penumpang di Pelabuhan Samarinda mengalami peningkatan.
Lantaran arus balik setelah perayaan Nataru dan libur panjang akhir tahun.
Tercatat jumlah penumpang di KM Prince Soya yang baru tiba dari Parepare kemarin mencapai 858 orang.
"Jumlah penumpang yang turun sesuai dengan manifes. Terus yang tanggal 3 Januari kemarin ada juga dari KM Pantokrator dengan jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Samarinda juga sesuai manifes sebanyak 625 orang. Tapi ini belum bisa dipastikan puncak atau tidak dari arus balik, yang jelas ada peningkatan pada tanggal 7 ini," jelas Kasi Keselamatan Berlayar Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas II Samarinda, Slamet Isyadi, Jumat (8/1/2020).
Menyikapi jumlah penumpang yang meningkat. Tentu pengawasan tak hanya di penumpang saja, penjemput ikut diawasi.
Baca juga: NEWS VIDEO AC Milan Gigit Jari Lagi, Paolo Maldini Tak Bisa Amankan Titisan Kessie
Baca juga: NEWS VIDEO Bukti Jeniusnya Andrea Pirlo Saat Juventus Kalahkan AC Milan, Rela Korbankan Satu Pemain
Penerapan protokol kesehatan diberlakukan ketat. Pintu masuk ke pelabuhan menuju kapal hanya dibuka satu lajur saja.
Sedangkan, untuk pintu keluar kawasan pelabuhan dipisah, penjemput tidak diperkenankan masuk.
Kondisi penumpang di kapal, 75 persen diminta turun terlebih dulu sebelum perwakilan keluarga penjemput mengambil barang diatas kapal yang dijaga ABK kapal.
Buruh angkut barang yang ada juga dibatasi. Tiap penumpang yang hendak memasuki kawasan pelabuhan terlebih dahulu dicek suhu tubuhnya.
Pengecekan surat keterangan rapid tes pun dilakukan lebih teliti. Mengingat, sebelumnya ada oknum yang memalsukan surat tes cepat ini.
"Semua kami awasi dengan ketat (penumpang dan penjemput). Diawal kami katakan akan memperketat, pelaksanaan di lapangan kami terapkan seusai skema, mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," sebutnya.
Surat rapid test yang menjadi syarat bagi para penumpang di validasi oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas IIA Samarinda.
Sebelum penumpang masuk ke kapal, tentu KSOP untuk keberangkatan maupun kedatangan, selalu koordinasi dengan institusi kemaritiman yang ada untuk pengetatan protokol kesehatan.
"Pihak KKP juga selalu melakukan pemeriksaan kesehatan dan validasi rapid tes, begitu juga untuk kedatangannya," tegas Slamet Isyadi.
Ditambahkannya bahwa unsur maritim di Kota Tepian tak akan memberangkatkan penumpang yang kedapatan membawa rapid test palsu.
"Pasti tidak berangkat dan kami melapor ke Polsek KP Samarinda untuk ditindaklanjuti," imbuhnya.(*)
Naskah: TribunKaltim.co / Mohammad Fairoussaniy
Videografer: TribunKaltim.co / Mohammad Fairoussaniy
Video Editor: TribunKaltim.co / Fz