Virus Corona di Balikpapan

Terapi Plasma Konvalesen Efektif 75% Sembuhkan Pasien Covid-19 Gejala Berat, RSKD Jadi Bank Darah

Terapi donor plasma konvalesen memiliki efektivitas hingga 75 persen membantu kesembuhan pasien covid-19. Berdasarkan hasil evaluasi, penggunaan dono

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi mantan penyintas Covid-19 mendonorkan plasma darahnya untuk membantu pasien covid-19 lain. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Terapi donor plasma konvalesen memiliki efektivitas hingga 75 persen membantu kesembuhan pasien covid-19.

Berdasarkan hasil evaluasi, penggunaan donor plasma yang dipusatkan di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, memiliki efektivitas tinggi membantu pasien kategori berat.

"Pusat (bank darah plasma konvalesen) di Balikpapan ada di RSKD. Kita lihat di sana hampir 75 persen membantu pasien yang kriteria berat,” kata Andi Sri Juliarty, Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Balikpapan.

Baca juga: Beberapa Tenaga Kesehatan tak Berani Divaksin, Ketua IDI Bontang Sebut Pemerintah Kurang Sosialisasi

Baca juga: Prakiraan BMKG Waspada Cuaca Ekstrem di Balikpapan Jumat 8 Januari 2021, Tengah Malam Hujan Petir

Baca juga: Jalan Km 11 Balikpapan-Samarinda Kaltim Sudah Selesai, Masuk Rencana Beautifikasi

Dia menuturkan penggunaan donor plasma konvalesen masih dipusatkan di RSKD sebagai rumah sakit rujukan covid-19.

Namun, penggunaan donor plasma ini dikembangkan juga di rumah sakit lain, seperti di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan.

Rumah sakit milik BUMN itu mulai menggunakan metode terapi donor plasma konvalesen dalam membantu kesembuhan bagi pasien covid-19 yang dirawat di ICU.

"Kita sedang melebarkan lagi penanganan plasma konvalesen. RSPB sudah melakukan, mengambil darah dari RSUD Kanudjoso Djatiwibowo sebagai bank darahnya,” ujarnya.

Meski telah menerapkan metode terapi donor plasma konvalesen bagi pasien, ia memastikan rencana pemberian vaksinasi covid-19 tetap berjalan.

Sebab, penggunaan terapi donor plasma konvalesen hanya diperuntukkan bagi pasien yang sedang dirawat di rumah sakit.

Sedangkan vaksinasi covid-19 difokuskan bagi masyarakat yang masih dalam keadaan sehat.

Mengingat perkembangan jumlah kasus covid-19 di kota Balikpapan terus meningkat.

Sehingga pihaknya terus melakukan upaya dalam menangani penambahan jumlah kasus yang ada.

"Sehingga dua-duanya harus tetap berjalan," tuturnya.

Memang, kedua metode penanganan covid-19 tersebut memiliki perbedaan antara terapi plasma dengan menggunakan vaksinasi.

Penggunaan plasma merupakan pemberian antibodi secara pasif kepada pasien di rumah sakit dari pasien yang pernah sakit atau sudah sembuh.

Sedangkan penggunaan vaksin lebih diprioritaskan pada orang yang sehat, tujuannya untuk merangsang terbentuknya antibodi.

"Dengan vaksin maka secara aktif tubuh kita akan membentuk genom atau antibodi terhadap covid-19,” ucapnya.

(TribunKaltim.co/Miftah Aulia)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved