Berita Samarinda Terkini
Akses Jalan Penghubung di Bantuas Palaran yang Amblas, Telah Dipadatkan dan Bisa Dilewati Kendaraan
Akses Jalan penghubung dari Kelurahan Bantuas dengan Jalan Soekarno-Hatta KM 6, Desa Tani Harapan, Kelurahan Batuah, Kukar, sudah dipadatkan dan dapat
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Akses Jalan penghubung dari Kelurahan Bantuas dengan Jalan Soekarno-Hatta KM 6, Desa Tani Harapan, Kelurahan Batuah, Kukar, sudah dipadatkan dan dapat dilalui kendaraan.
UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II, Dinas Pekerjaan Umum, Pernataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR Pera) Kaltim sejak Rabu (20/1/2021) juga sudah mengirim material.
Warga RT 10, Lurah Bantuas, dan Camat Palaran juga berswadaya dalam pengerjaan jalan yang mengalami amblas hingga 1,5 meter atau setinggi orang dewasa.
Baca juga: Bangunan Sarang Walet di Paser Kalimantan Timur Banyak Tidak Mengantongi IMB
Baca juga: Empat Dokter di Rumah Sakit Balikpapan Terpapar Covid-19
Baca juga: Warga Sekitar Pantai Nipah-nipah Penajam Mengeluh, Lokasi Wisata Dijadikan Tempat Pesta Miras
Setidaknya 35 meter panjang badan jalan rusak karena amblas.
Kondisi Jalan yang amblas dan sempat menjadi sorotan ini, kini sudah dapat dilewati kendaraan.
Jalan amblas tepat berada di kawasan Jalan Alhasani, RT 10, Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Kepala UPTD Wilayah II DPUPR Pera Kaltim, Joniansyah saat dikonfirmasi mengatakan, jalan yang amblas sudah dilakukan pengerjaan selama dua hari terakhir sehingga dapat dilalui.
Ini juga berkat bantuan alat berat perusahaan di sekitar wilayah Kelurahan Bantuas.
"Sudah kita landaikan dan bisa jalan (dilalui kendaraan). Alat ada bantuan dari perusahaan sekitar Bantuas," katanya, Kamis (21/1/2021).
Pemadatan jalan. kata Joniansyah, juga mengerahkan material menggunakan truk pengangkut dari pihaknya.
Selain itu, adanya material tanah dari swadaya masyarakat guna menimbun jalan amblas, Rabu (20/1/2021).
Ia tidak dapat merincikan berapa material koral maupun agregat yang datang untuk memadatkan jalan.
"Koral dan agregat, kalau yang kemarin agak banyak, nggak tahu berapa rit, kalau hari ini dua rit lagi biar tambah tebal (padat jalannya)," tuturnya.
Perihal jalan sudah dapat dilalui kendaraan, ia menegaskan bukan di bidangnya untuk merencanakan fisik jalan yang akan dikerjakan ke depan, guna mengantisipasi amblas susulan.
"Sudah bisa dilalui sejak kemarin (Rabu, 20/1/2021), tinggal bagian bidang yang akan memprogramkan fisiknya seperti apa dan bagaimana," ucapnya.
(TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy)