News video

NEWS VIDEO Zlatan Ibrahimovic Tak Peduli AC Milan Jadi Juara Paruh Musim

Juara paruh musim sukses direngkuh AC Milan, walaupun dilaga terakhir Rossoneri menelan kekalahan telak

Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - Juara paruh musim sukses direngkuh AC Milan, walaupun dilaga terakhir Rossoneri menelan kekalahan telak.

Predikat tersebut didapatkan AC Milan usai laga di pekan ke-19 Liga Italia Serie A, melawan Atalanta.

Walaupun menuai hasil minor, namun predikat tersebut tetap didapatkan AC Milan, setelah Inter Milan gagal meraih kemenangan menghadapi Udinese.

Dengan status sebagai juara paruh musim, setidaknya kini AC Milan punya peluang sebesar 75 persen untuk merengkuh gelar Scudetto.

AC Milan tetap berhak berada di puncak klasemen via koleksi 43 angka dari 19 laga.

Sementara itu, Inter Milan menguntit di posisi kedua dengan bekal 41 angka.

Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG Liga Italia, Juventus vs Bologna, Link Live Streaming RCTI Plus, Gratis

Baca juga: Jadwal Liga Italia, Juventus vs Bologna, Ambisi Ronaldo Cs Dekati AC Milan, Link Live Streaming RCTI

Probabilitas tim juara paruh musim untuk melanjutkan langkah menuju titel scudetto terbilang cukup tinggi, tepatnya sebesar 72 persen.

Penghitungkan peluang itu dilakukan sejak 1994-1995, ketika Serie A mulai menghargai sebuah kemenangan dengan tiga angka.

Tercatat 18 dari 25 tim yang berstatus juara paruh musim sukses menutup kompetisi dengan raihan scudetto.

Sebagai catatan, musim 2004-2005 tak masuk dalam hitungan mengingat juara pada edisi tersebut dikosongkan sebagai imbas dari kasus calciopoli.

Rasio kesuksesan tadi akan melonjak ke angka 75 persen jika hanya secara khusus melihat kiprah AC Milan kala berhasil menyabet status juara paruh musim.

AC Milan hanya sekali gagal meraih scudetto dalam empat kali kesempatan menjadi juara paruh musim.

Baca juga: Jelang Inter Milan vs AC Milan, Ibrahimovic Beri Instruksi Khusus ke Rekan-rekannya, Ungkit Atalanta

Baca juga: Klasemen Liga Italia - AC Milan Masih Nyaman di Puncak, Juventus Terdepak dari 5 Besar, Inter?

Satu-satunya kegagalan I Rossoneri, julukan AC Milan, muncul pada 2002-2003.

Kala itu, meski sukses menutup paruh musim di tangga pertama klasemen, AC Milan, mesti merelakan gelar juara Liga Italia 2002-2003 melayang ke tangan Juventus.

Selebihnya, pada Serie A edisi 1995-1996, 2003-2004, dan 2010-2011, I Rossoneri sukses berpesta di singgasana juara setelah sebelumnya menyabet titel campione d’inverno.

“Jika gelar juara paruh musim mendatangkan keberuntungan, maka kami akan menerimanya!,” kata pelatih AC Milan, Stefano Pioli, seusai laga melawan Atalanta.

Sementara itu, penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, menyebut status timnya sebagai juara paruh musim tak memiliki makna apa-apa.

AC Milan tampil di bawah standar dan takluk 0-3 dari Atalanta pada pekan ke-19 kompetisi kasta teratas Liga Italia, Serie A 2020-2021, di Stadion San Siro, Minggu (24/1/2021) dini hari WIB.

Kendati kalah dengan skor mencolok, AC Milan tetap berada di puncak klasemen dan menyabet status juara paruh musim Serie A 2020-2021.

Kepastian tersebut muncul setelah sang rival bebuyutan AC Milan, yakni Inter Milan, cuma membawa pulang hasil imbang tanpa gol dalam kunjungan ke markas Udinese.

I Rossoneri, julukan AC Milan, tetap memimpin klasemen berkat raihan 43 poin, unggul dua angka dari Inter Milan yang berada di undakan kedua.

Walau begitu, keberhasilan AC Milan mengamankan status campione d’inverno alias juara paruh musim tak membuat Zlatan Ibrahimovic terpukau.

Baca juga: Skenario Campione dInverno Liga Italia, Inter Milan Lebih Diuntungkan dari AC Milan, Siapa Juara?

Baca juga: Update Liga Italia, Pioli Bongkar Penyebab AC Milan Dibantai Atalanta Lagi, Tertolong Berkat Udinese

“Tak ada gunanya,” kata Zlatan Ibrahimovic singkat kala menjawab pertanyaan jurnalis Sky Italia soal titel campione d’inverno.

Ibrahimovic tak terlalu menggubris tuah gelar juara paruh musim kendati sang penyerang asal Swedia tersebut pernah merasakannya sendiri pada 2010-2011.

Waktu itu, Ibrahimovic sukses mengantar AC Milan melanjutkan langkah menuju gelar scudetto ke-18, menyusul keberhasilan tim mengamankan status juara paruh musim Serie A 2010-2011.

“Hal tersebut bermakna kami telah bekerja dengan baik sejauh ini, tapi semua belum usai. Sekarang datang periode sulit dengan banyak laga yang menanti,” kata Ibrahimovic melanjutkan.

Ibrahimovic seperti tak mau status juara paruh musim dijadikan selubung bagi penampilan amburadul AC Milan saat bersua Atalanta.

Sang penyerang gaek berusia 39 tahun tersebut menuntut sokongan ekstra dari rekan setim.

“Pada babak pertama laga kontra Atalanta, saya merasa kesepian. Ketika saya mendapatkan bola, seseorang harus mendekat,” kata Ibrahimovic menggambarkan kekurangan dukungan dari para koleganya di AC Milan.

Pernyataan Ibrahimovic itu kian menegaskan soal betapa penting peran Hakan Calhanoglu di lini sentral AC Milan.

Baca juga: UFC 257 - Pertama Kali Buat KO McGregor, Tapi Bayaran Dustin Poirier Kalah Jauh dari The Notorious

Baca juga: Hasil UFC 257 - McGregor Tersungkur di Ronde 2, Dustin Poirier Menang KO, Dendam Lama Terbalaskan

Saat melawan Atalanta, Calhanoglu terpaksa absen lantaran mesti mengisolasi diri selepas terjangkit Covid-19.

Minus Calhanoglu, AC Milan bak kehilangan jembatan penghubung antara lini tengah dan depan.

Soualiho Meite yang diplot mengisi pos Calhanoglu sebagai penyerang lubang dalam skema 4-2-3-1, gagal menampilkan performa maksimal.

Permainan AC Milan baru terasa sedikit lebih hidup setelah Brahim Diaz menggantikan peran Meite sebagai trequartista pada babak kedua. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Zlatan Ibrahimovic soal Juara Paruh Musim Serie A: Tak Ada Gunanya!"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Juara Paruh Musim Serie A, Kans AC Milan Raih Scudetto 75 Persen!"

IKUTI >> News Video

Editor: Jojo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved