Berita Nasional Terkini
Dianggap Batu Bertuah Diperebutkan Warga, Polisi Akhirnya Minta Meteorit dan Rumah Munjilah Ditutup
banyak orang berbondong mendatangi rumah Munjilah dan meyakini meteorit itu bertuah, mereka rendam dalam air lalu meminumnya
TRIBUNKALTIM.CO - Jatuhnya meteorit di Dusun Astomulyo, Desa Mulyodadi, Punggur, Lampung Tengah, membuat banyak orang berbondong mendatangi rumah Munjilah. Di rumah itulah batu tersebut jatuh dari langit pada Jumat (29/1/2021) malam.
Kabar itu tersiar berantai dan viral di media sosial. Orang-orang pun datang berkerumun. Ada yang sekedar penasaran untuk melihat seperti apa bentuk batu langit itu.
Namun tidak sedikit pula yang mempercayai bahwa batu itu bertuah. Mereka berusaha untuk meminta bagian batu tersebut. Batu tersebut sangat keras.
Hingga beberapa warga ada yang merendamnya ke dalam air. Lalu air bekas rendaman itu mereka minum karena meyakini berkhasiat sebagai obat.
![Lokasi rumah kediaman Munjilah (60) di Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah yang belakang rumahnya kejatuhan sebuah batu yang diduga meteor, Kamis (28/1/2021) malam. [FOTO: Dok. Warga/KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA]](https://cdn-2.tstatic.net/kaltim/foto/bank/images/batu-meteor-lampung-929211.jpg)
Polsek setempat yang kemudian mendatangi rumah Munjilah, toga hari setelah kejadian, meminta warga untuk tidak berkerumun. Alasannya, masih pandemi Covid-19.
Upaya tersebut kurang berhasil. Akhirnya, polisi meminta batu tersebut untuk disimpan, dan minta Munjilah menutup rumahnya. Ini dilakukan untuk mencegah orang terus berduyun datang.
Polisi minta batu disimpan dan ditutup
Kepala Dusun 5 Edi Kurniawan mengemukakan, petugas Polsek setempat mendatangi rumah Munjilah pasca-temuan batu meteorit. Sebab, batu itu menarik perhatian warga hingga menimbulkan kerumunan.
"Polisi bilang supaya tidak ada keramaian, karena masih Covid-19 supaya (batu) ditutup," ujar dia.
Ternyata, ada penyebab yang membuat warga berbondong-bondong ke rumah Munjilah. Mereka menganggap, batu meteorit itu memiliki tuah.
Air rendaman diminum hingga dibalurka

Edi mengemukakan, ada sejumlah warga yang sengaja datang untuk mengambil air rendaman batu meteorit.
"Ada warga yang bilang, batu itu direndam di akuarium, lalu air rendaman batu itu diambil, katanya berkhasiat obat," kata dia.
Dari keterangan warga, tak hanya meminum, masyarakat juga membalurkan air rendaman batu itu ke tubuh mereka.
Kejadian tersebut sangat disayangkan oleh peneliti Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL), Robiatul Muztaba.