Virus Corona di Berau
Vaksinasi Covid-19 di Berau Masuk Penyuntikan Tahap 2, Kadinkes Sebut tak Ada Kendala
Penyuntikan vaksin Covid-19 untuk kelompok tenaga kesehatan kini telah memasuki penyuntikan kedua yang terhitung 14 hari
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Penyuntikan vaksin Covid-19 untuk kelompok tenaga kesehatan kini telah memasuki penyuntikan kedua yang terhitung 14 hari setelah penyuntikan tahap pertama.
Bupati Berau Agus Tantomo kembali menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Sinovac dalam penyuntikan tahap kedua tersebut di Balai Mufakat, Jl Cendana, Kecamatan Tanjung Redeb, Berau, Kamis (11/2/2021)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Iswahyudi menyebutkan mulai dari penyuntikan vaksin tahap pertama hingga masuk dalam tahap kedua ini tak ada kendala atau efek samping yang dialami si penerima vaksin yakni kelompok Nakes.
Meski diakui Iswahyudi, dirinya menerima sejumlah laporan ada yang demam usai divaksin namun hal itu tidak berlangsung lama setelah istirahat Nakes yang mengalami gejala deman langsung sembuh.
Baca Juga: Jadwal Penerbangan Susi Air Kala Covid-19 di Kutai Barat, Rute Samarinda-Datah Dawai dan Kubar
Baca Juga: Pusat Perbelanjaan di Balikpapan dan Samarinda Berkeinginan tak Ada Lagi Penutupan di Sabtu Minggu
"Alhamdulillah semua lancar tapi dari kemarin vaksin pertama ada yang merasa demam sehari tapi setelah dia istirahat mereka sembuh, untuk hari ini juga ada satu yang merasa pusing setelah di vaksin mungkin karena tidak sarapan jadi ada keluhan dan telah kita tangani sehingga tidak ada lagi masalah," jelas Iswahyudi.
Menurut Iswahyudi bagi yang merasakan keluhan setelah divaksin maka disarankan istirahat dan juga melaporkan kepada tim vaksinator untuk bisa ditangani dengan baik.
Meski demikian Ia berharap, proses vaksinasi tersebut dapat berjalan dengan baik sebagai upaya dalam menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia khususnya di Bumi Batiwakkal.
Lebih lanjut kepala Dinas Kesehatan Berau itu menjelaskan dalam vaksinasi tahap pertama sudah ada 1685 tenaga kesehatan atau Nakes yang disuntik vaksin. Namun jumlah tersebut terus bertambah karena sasaran penerima vaksin tahap pertama sebanyak 2 ribu Nakes.
"Sasaran pertama vaksin ini adalah Nakes, jadi tim yang memperifikasi harus punya integritas yang kuat bahwa yang Ia daftarkan itu adalah kelompok Nakes bukan kelompok lain. Sehingga jika yang bersangkutan adalah seorang dokter atau Nakes kemudian tidak terdaftar namun vaksin masih tersedia itu bisa didaftarkan untuk mendapat e-tiket vaksinasi," jelasnya.
Baca Juga: Dua RT di Graha Indah Balikpapan, Terbanyak Sumbang Kasus Covid-19, Kini Pembatasan Jam Malam
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Muara Rapak Balikpapan, Diduga Truk jadi Biang, Mengangkut Beras
Karena dari awal kita punya 2 ribu sasaran dan yang ada diluar masih banyak nakes yang perlu di vaksin. Kemudian 2 ribu sasaran itu ada beberapa yang meski terdaftar sebagai penerima sasaran tidak bisa di vaksin karena mungkin ada komorbid ada penyintas dan lain sebagainya.
"Sehingga itu bisa dimanfaatkan untuk orang-orang yang masuk dalam Nakes yang tidak terdaftar dan itu sudah kita lakukan," pungkasnya.
Iswahyudi menambahkan untuk vaksinasi tahap kedua sendiri akan menyasar kelompok masyarakat pelayan publik seperti TNI-Polri, Anggota DPRD termasuk kelompok masyarakat seperti wartawan.
Penulis Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
Berita Terkini Kalimantan
Kalimantan Timur
Kabupaten Berau
Berita Berau Hari Ini
Berita Berau Terkini
Budi Susilo
Musrenbang RKPD 2022, Bupati Berau Targetkan Fokus Penanganan Covid-19 dan Ekonomi Warga |
![]() |
---|
Kasus Covid-19 Turun di Kaltim, Ketua DPRD Makmur HAPK Minta Semua Pihak Konsisten Terapkan Prokes |
![]() |
---|
Sudah 756 Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19 di Berau Diberi Sanksi Denda |
![]() |
---|
Tes GeNose Bisa Jadi Syarat Perjalanan Udara, Kadinkes Berau: Dilakukan Sesaat Sebelum Berangkat |
![]() |
---|
7.793 Warga Berau Telah Divaksinasi pada Tahap Pertama, Kadinkes: Kita Masih Kekurangan Dosis |
![]() |
---|