Berita Samarinda Terkini
Juru Mudi yang Nekat Lompat di Sungai Mahakam Samarinda Ditemukan Meninggal, Satu Orang Masih Dicari
Unit Siaga SAR Samarinda pada operasi SAR hari ketiga, Jumat, (12/2/2021) mengevakuasi juru mudi kapal yang nekat melompat ke perairan sungai Mahakam
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Unit Siaga SAR Samarinda pada operasi SAR hari ketiga, Jumat, (12/2/2021) mengevakuasi juru mudi kapal yang nekat melompat ke perairan sungai Mahakam, Rabu (10/2/2021) lalu.
Dua orang dalam pencarian, tim SAR gabungan dari instansi terkait dan relawan gabungan se-kota Samarinda.
Juru mudi bernama Halim, atau lebih akrab dipanggil Ali (35). Ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa tepatnya pukul 03.00 Wita dini hari tadi.
Baca juga: Kabar Gembira, Harga Mobil & Sepeda Motor Baru Lebih Murah, Pemerintah Diskon PPnBM, Cek Detailnya
Baca juga: Peruntungan 12 Shio di Bulan Februari 2021, Apakah Shio Dirimu Akan Mendapat Keberuntungan?
"Tim mendapat signal dari kapal klotok (nelayan) bahwa menemukan korban. Tim di posko induk SAR gabungan langsung menuju lokasi yang di informasikan," tegas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas A Balikpapan Badan SAR Nasional (Basarnas) Kaltim-Kaltara (Kaltimtara) Melkianus Kotta, melalui Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Effendi, Jumat (12/2/2021) dini hari.
Dari jarak Last Known Position (LKP) atau titik korban terakhir terlihat, dijelaskan Riqi Effendi, korban ditemukan di sekitar area perairan Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, tak jauh dari Jembatan Mahkota Dua.
Menggunakan rubber boat tim SAR gabungan mengevakuasi lalu membawa jasad korban yang telah dimasukkan ke dalam kantong mayat ke posko induk untuk identifikasi awal.
Memastikan jasad tersebut adalah juru mudi kapal klotok KM Jaya Setia yang nekat terjun bersama lima ABK lain, satu di antaranya Marwan yang juga hilang dan tengah dilakukan pencarian.
Baca juga: Transfer Liga Italia, Ogah Jadi Pelapis Calhanoglu, Rekan Senegara Messi Tolak Tawaran AC Milan
Baca juga: Kebakaran Kapal di Samarinda - Datangi Lokasi Kejadian Cari Keponakan, Waluyo: Dia Bagian Ngelas
"Korban ditemukan dengan jarak 1,7 kilometer dari titik LKP kearah hilir Sungai Mahakam. Dalam kondisi meninggal dunia. Istri korban membenarkan bahwa yang ditemukan tersebut adalah Ali," tegasnya.
Usai dipastikan jasad tersebut adalah Ali, tim dilapangan lalu menggunakan ambulans milik PMI Samarinda menuju kamar jenazah RSUD AW. Sjahranie.
"Kemudian dibawa kerumah sakit guna keperluan visum dan untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga. Dengan ditemukannya korban pertama, unsur SAR gabungan kembali standby dan akan melanjutkan pencarian korban kedua yang belum ditemukan pada pagi ini," tegas Riqi Effendi.
Disinggung mengenai pencarian hari kedua pada Kamis (11/2/2021) kemarin, Riqi Effendi menjelaskan pencarian dilakukan dengan penyisiran, sejauh radius 1 kilometer dari lokasi korban terakhir kali terlihat.
"Kami melakukan penyisiran, dengan menggunakan 9 alut SAR, dari tim gabungan. Jadi, tidak ada penyelaman karena posisi korban tenggelam di tengah perairan," jelasnya.
Terkait dengan kendala yang dihadapi unsur SAR gabungan, ia mengaku harus melakukan buka tutup terkait dengan perlintasan kapal-kapal di perairan Sungai Mahakam.
"Kami mengurangi penyisiran saat melihat lalulintas di air padat, artinya harus lebih berhati-hati. Termasuk dengan kondisi cuaca saat ini juga yang tidak menentu. Namun kami juga meminta kapal yang melintas menginformasikan jika melihat adanya tanda korban disekitar perairan," pungkasnya.
Diwartakan sebelumnya, berawal saat kapal klotok KM Jaya Setia yang membawa juru mudi kapal motor dan Anak Buah Kapal (ABK) pada Rabu (10/2/2021) lalu sekitar pukul 11.30 WITA diminta meminggirkan kapal oleh petugas kepolisian dari Satuan Polisi Air Polresta Samarinda.
Baca juga: Berita AC Milan - Isyarat Hengkang Donnarumma, Rossoneri Buru 7 Pemain, Salah Satunya Penjaga Gawang
Baca juga: BOCOR! Logo Baru Klub Liga Italia Inter Milan, Lebih Simple Tersisa 2 Huruf yang Bisa Berarti 'Saya'
Kapal tersebut membawa ABK bernama Marwan, Amir, Iwan, Arif dan Firman.
Dan satu juru mudi (juragan/nahkoda) yaitu Ali.
Keenam orang ini, sedang beraktivitas di perairan Sungai Mahakam sekitar Palaran, Kota Samarinda.
Mereka bersandar didekat tongkang kala itu.
Menurut keterangan salah satu saksi, ABK Arif (30) menceritakan. Saat itu ia bersama dengan lima ABK dan satu juru mudi sedang beraktivitas didekat tongkang,
Namun, tidak lama kemudian kapal mereka didatangi oleh tiga anggota polisi berpakaian lengkap, menggunakan speed boat.
Setelah kru KM Jaya Setia diminta turun dari tongkang dan berada diatas kapal, sempat terjadi ketegangan.
Lantaran, saat anggota kepolisian hendak mengarahkan kapal ke markas Polair Polresta Samarinda, tepatnya di Dermaga Sungai Kunjang, Kota Samarinda.
Juru mudi kapal bersikeras tak mau diarahkan ke Markas Polair untuk diminta keterangan terkait adanya laporan pihak pemilik tongkang, yang mencurigai aktivitas mereka.
Pemilik tongkang bermuatan batu bara, melaporkan adanya kapal tak dikenal sedang sandar di kapal milik mereka.
Baca juga: Sorot Polisi di Kematian Ustadz Maaher, Dewi Tanjung Ungkap Masa Lalu Novel Baswedan, Ada Penyiksaan
Baca juga: Lengkap Arti, Ini 76 Ucapan Selamat Imlek 2021 dalam Bahasa Mandarin, Indonesia dan Inggris, Gambar
Sesaat kemudian. kelima ABK, atas perintah juru mudi yang berlari ke arah belakang kapal motor.
Keenam orang ini nekat melompat ke perairan Sungai Mahakam. Namun nahas, dua orang tidak muncul kepermukaan air.
Yakni juru mudi, Ali (35) dan ABK bernama Marwan (30).
Saat ini hanya tinggal Marwan yang masih dalam pencarian oleh Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, unsur terkait dan gabungan relawan se-Kota Samarinda.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy/ Editor: Mathias Masan Ola