Pesona Borneo
Hilangkan Jenuh saat Pandemi Covid-19, Yuk Wisata Alam Keluarga di Shalma Shofa, Jangan Lupa Bahagia
Hilangkan Jenuh saat Pandemi Covid-19, Yuk Wisata Alam Keluarga di Shalma Shofa, Jangan Lupa Bahagia
Penulis: Nevrianto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hilangkan Jenuh saat Pandemi Covid-19, Yuk Wisata Alam Keluarga di Shalma Shofa, Jangan Lupa Bahagia
Menghilangkan penat terlebih di tengah pandemi Covid 19 dengan berwisata jadi salah satu upaya meningkatkan imunitas. Shalma Shofa bisa jadi destinasi tujuan wisata melepas jenuh.
Shalma Shofa buka setiap hari pukul 09.00-17.00 Wita.
Beralamat di Jalan Lubuk Sawa Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, destinasi wisata ini titik lokasinya sekitar 4 kilometer dari Jalan DI Panjaitan.
Shalma Shofa terdiri dari tiga aktivitas yaitu bangunan pertama rumah tinggal, kedua sebagai kantor, dan selanjutnya tempat nongkrong atau tempat wisata yang menjadi destinasi pengunjung.
Memasuki area Shalma Shofa, pengunjung bisa memarkir kendaraannya di halaman yang cukup tersedia.
Pengunjung dapat leluasa memilih wisata layanan dari Shalma Shofa menikmati kuliner, bekunjung, nongkrong, dan berfoto karena cukup banyak tempat yang instagramable.

Fasilitas rekreasi ada kolam renang untuk anak dan juga untuk dewasa sedalam satu meter.
Sungguh asyik untuk dijajal. Lebih dari tiga unit toilet untuk wanita dan pria tersedia.
Selanjutnya ada gazebo duduk, lesehan yang dekat dengan kolam renang. Ruang rapat, pendopo utama dengan kapasitas 200 orang. Bisa digunakan untuk kegiatan family gathering.

Beberapa sudut di kolam renang, terdapat area taman terdapat tulisan motivasi dan candaan ditulis ide dari oleh owner Shalma Shofa Syafrudin Pernyata yang juga tokoh penulis.Tetaplah Sehat Kuat dan Semangat, Jangan Lupa Bahagia.
Kebersihan lingkungan Shalma Shofa menjadi hal utama mengingat tempat wisata ini berbasis ruang terbuka hijau atau taman.
Lahan tidur yang berada di dekat taman Shalma Shofa disulap jadi tempat rekreasi berkemah dan tersedia penyewaan tenda.
Sejak awal 2020 bangunan berwujud Kapal Shalma Shofa dibangun dengan posisi di bagian atas lahan Taman Shalma Shofa di atas pendopo utama.

Ke depan, Kapal Shalma Shofa ini berpotensi jadi kafe dengan kapasitas 50 orang.
Sementara di beranda terdapat ruang rapat atau Odah Betemu dengan pintu geser berdinding kayu.
Untuk masuk ke area beranda cukup membayar tiket Rp 10.000.
Apabila menyewa baju untuk dipakai berfoto biayanya Rp 30.000.
Dua pengunjung yang bermukim di Jalan AW Syachrani dan Jalan Pramuka Samarinda Ulu Ling Chen Ni tampak antusias menikmati suasana di Wisata Alam Keluarga Shalma Shofa.
“Sudah setahun tak pernah ke sini, kini ada sejumlah perubahan. Asyik kawasannya terasa alami, dan sudah pasti saya dan Ling berfoto-foto," ujar Yuli.
Abadikan Kearifan Lokal Samarinda
Beranda bagian depan Shalma Shofa jadi tempat ruang aneka koleksi barang barang unik.
Ada baju noni, hanbook khas Korea, kimono, juga baju bodo khas Sulawesi.

Koleksi barang- barang bahari jumlahnya sekitar 60 sampai 70 item barang. Ada pula kursi zaman bahari yakni kursi barber buatan zaman Jepang tahun 1940-an.
Teropong Inggris buatan1915 dan koleksi foto Samarinda zaman dulu.
"Dulu 2016 belum ada Museum Samarinda maka inisiatif bikin museum kalau nggak dimulai siapa lagi mengabadikan kearifan lokal bahari Samarinda," ujar Pengelola Taman Wisata Keluarga Shalma Shofa Saddam Husein.
Radio jadul, koleksi piringan hitam gramafon, akordion yang layak jadi pengamatan dan wisata atau refreshing di Shalma Shofa.

Saddam Husein menambahkan Shalma Shofa beroperasi sejak 2008 dengan luas area wilayah dan tanah 6.500 meter persegi sudah mengantongi sertifikat Wisata Murah dan Aman, dan CHSE Celan Health and Safety Environtment CHSE tahun 2020.
“Diniatkan tiap tahun ada perubahan besar dan kecil biar orang tiap ke sini ada surprise karena di Samarinda Utara cukup banyak pemandian. Kalau tempat wisata yang tak ada airnya ada wisata religi Buddhist Center dan desa Budaya Pampang," katanya
Untuk kuliner makan dan minum Shalma Shofa sebenarnya menyediakan menu. Di antaranya makanan ringan seperti aneka gorengan dan mi instan. Selain itu juga makanan berat seperti nasi goreng dan nasi campur.
Namun sejak 2008 pengelola Shalma Shofa membolehkan pengunjung membawa makan dan minuman ke area Shalma Shofa.

Saddam Husein optimis progress tahun ke tahun masih baik di masa pemulihan pandemi covid 19. Pengunjung di Shalma Shofa mulai meningkat pelan walaupun masih proses.
"Pembatasan pengunjung tak berubah, Alhamdulilah ditanya Satgas memenuhi protokol kesehatan dari masker cek suhu memenuhi standar protokol kesehatan diperkuat sertifikat CHSE dari Kemenpar 2020,"ujarnya. (*)