Berita Bontang Terkini

Pernah Kecolongan, Lapas Bontang Usulkan Pengadaan Security Scanner untuk Perketat Pengawasan

Tak ingin kecolongan, Lapas Klas IIA Bontang mengajukan surat permohonan pengadaan Security Scanner (X-Ray). Pasalnya, alat sebelumnya telah rusak se

Penulis: Ismail Usman |
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan blok dan kamar hunian para warga binaan di Lapas Kelas IIA Bontang, beberapa hari lalu. TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Tak ingin kecolongan, Lapas Klas IIA Bontang mengajukan surat permohonan pengadaan Security Scanner (X-Ray).

Pasalnya, alat sebelumnya telah rusak sejak enam bulan yang lalu.

Hal itu diungkapkan Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Bontang, Saiful Buchori, Minggu (14/2/2021).

Baca juga: Kaltim Terbesar Kedua Nasional Covid-19, Sabtu Minggu di Rumah Saja, Diskominfo: Ini Signal Merah

Baca juga: Kota Samarinda Sudah Terapkan PPKM Mikro, 9 Sampai 22 Februari 2021, Pemkot Sampaikan Alasannya

Baca juga: Tingkat Kematian karena Terpapar Covid-19 di Balikpapan Masih di Atas Rata-rata Nasional

Namun diakui Saiful, surat pengajuan yang telah dilayangkan ke Direktorat Jenderal Pemasyarakatan belum mendapatkan respons.

"Tapi nanti kami akan bersurat lagi," bebernya.

Dijelaskan Saiful, untuk pengadaan barang maupun perbaikan, pihak Lapas Klas IIA Bontang tidak memiliki wewenang.

Sebab, mesin X-ray tersebut adalah aset negara.

Apalagi, Security Scanner yang dimiliki Lapas Klas IIA Bontang mengalami kerusakan bagian sistem.

"Karena X-raynya rusak, kami maksimalkan pemeriksaan manual pada pengunjung dan barang bawaan,” katanya.

Sehingga Lapas Klas IIA Bontang sempat kecolongan.

Sebelumnya, razia yang dilakukan pada Selasa (9/2/2021) lalu, petugas menemukan senjata tajam (sajam) dan handphone di dalam salah satu hunian blok lapas.

Agenda itu merupakan arahan Dirjen Pemasyarakatan untuk mencegah peredaran narkoba serta deteksi dini terhadap gangguan keamanan dan ketertiban.

"Iya kami menemukan beberapa, termasuk barang pecah belah. Diduga barang tersebut diseludupkan melalui makanan. Jadi kami tidak ingin lagi ada kejadian serupa," ucapnya.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Rahmad Taufiq

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved